LifeHobi

6 Julukan Bagi Pencinta Buku, Dari Bibliognost Hingga Tsundoku

Perkembangan sebuah buku tidak terlepas dari bentuk tulisan yang sudah melalui fase demi fase pergantian zaman seperti prasejarah, modern, hingga era digital masa kini.

Tujuan diciptakannya buku ialah untuk menggambarkan berbagai penjelasan dari segala perubahan zaman agar nilai-nilai seperti budaya, ide, dan pengetahuan tetap terlestarikan sampai ke ujung masa, sehingga semua manusia dapat menjadikannya sebuah sumber yang memiliki kredibilitas tinggi.

Selain itu, kegiatan membaca buku tentu memiliki sejumlah manfaat seperti meningkatkan kemampuan berpikir secara analitis, memiliki cara pandang yang luas, meningkatkan kemampuan berbicara, menambah wawasan, membangkitkan imajinasi, membangun kepercayaan diri, menurunkan risiko penyakit alzheimer, dan menurunkan tingkat stres.

Dengan keberadaannya yang sudah dikenal dari masa ke masa, tidak jarang yang mengetahui bahwa para pembaca buku memiliki sebuah julukan tersendiri sesuai karakternya masing-masing seperti pada pembahasan di bawah ini.

1. Bibliognost

Buku yang dipegang para bibliognost bagaikan sebuah buku besar atau buku wajib yang tidak hanya digunakan untuk dibaca dan dipahami saja, tapi juga diharuskan secara tidak langsung untuk diingat pada beberapa detail kecil berupa kutipan-kutipan penting, urutan bab, dan daftar isi.

Tidak jarang bahwa seorang bibliognost menjadi sumber andalan bagi orang-orang di sekitarnya yang memerlukan informasi beserta rincian dari sebuah buku yang belum sempat terbaca. Bisa dibilang kalau para bibliognost layaknya sebuah katalog perpustakaan yang canggih.

Adapun kiat-kiat yang perlu diikuti agar menjadi seorang bibliognost, di antaranya ialah membiasakan diri untuk membaca secara aktif sambil membuat catatan-catatan penting dari setiap rincian di dalam buku, rajin mengingat-ingat setiap detail isian buku, berbagi pengetahuan kepada sesama agar memperkuat pemahaman dalam mengingat detail isian buku, dan menumbuhkan perasaan cinta terhadap buku agar memperoleh kelancaran dalam memahami buku.

Baca Juga:

2. Bookarazi

Jika biasanya sebagian besar orang mengenal istilah paparazzi sebagai fotografer lepas yang berkegiatan untuk mengambil cuplikan-cuplikan gambar dari sejumlah tokoh terkenal sekaligus memamerkannya kepada khalayak ramai sebagai berita panas, maka bookarazi juga memiliki kesamaan dalam segi porsi kegiatan yang dilakukan dengan kamera. Hanya saja, seorang bookarazi memiliki kegemaran memotret berupa objek buku yang sedang dibaca untuk direkomendasikan kepada setiap orang.

Biasanya, bookarazi memamerkan hasil jepretan bukunya di dunia virtual dengan menambahkan beberapa properti yang meningkatkan nilai estetika seperti bunga, manik-manik, pita, kacamata, atau beberapa benda lainnya yang masih relevan dengan tema buku.

Kebutuhan produksi untuk menjadi seorang bookarazi bisa dikatakan tidak begitu menguras dompet, yaitu cukup menggunakan kamera ponsel pintar dan memiliki kemampuan mengedit secara profesional yang dapat dipelajari di berbagai sumber media.

3. Book Sniffer

Pencinta buku yang satu ini memmiliki kebiasaan seperti menghirup aroma buku yang memang terkenal memiliki ciri khasnya masing-masing.

Aroma buku bagi seorang book sniffer seakan menjadi sebuah kenikmatan hakiki yang mampu membangkitkan kenangan, memori, dan nuansa nostalgia untuk menambah kesenangan saat membaca.

Tidak ada diskriminasi antara buku lama dan buku baru bagi book sniffer, karena setiap buku memiliki pengalaman dan karakter tersendiri tanpa harus membeda-bedakannya.

Adapun manfaat menjadi book sniffer dari segi kesehatan ialah mampu meningkatkan kesehatan mental yang terbukti memengaruhi suasana hati dan dapat berfungsi sebagai aromaterapi.

4. Book-bosomed

Layaknya sebuah nutrisi yang mengaliri setiap sudut dalam tubuh manusia, keberadaan buku bagi book-bosomed memang begitu krusial dan wajib di bawa ke mana saja. Bahkan, mereka dapat membaca buku di tengah keramaian sekalipun atau di ruang-ruang publik seperti di dalam kendaraan umum, rumah makan, antrean, dan lain sebagainya.

Adapun keuntungan menjadi book-bosomed di antaranya ialah mampu mengembangkan sikap disipilin dalam menetapkan jadwal membaca, meningkatkan wawasan yang mampu mengasah daya ingat, mengembangkan kecintaan terhadap dunia literasi, dan meminimalisir pengaruh stres sehingga membuat pikiran lebih tenang.

5. Librocubicularist

Penamaan julukan pencinta buku ini berasal dari dua gabungan bahasa Latin, yaitu libro (buku) dan ‘cubicularist’ (tempat tidur atau tidur).

Secara garis besar, librocubicularist ialah orang yang gemar membaca buku dengan cara berbaring di tempat tidur.

Kegiatan membaca buku di tempat tidur ini bisa dikatakan sangat cocok bagi pribadi yang menjalani hidup santai, modern, dan memiliki waktu luang yang cukup banyak.

Adapun beberapa manfaat yang diperoleh sebagai librocubicularist ialah mampu menenangkan pikiran sehingga meningkatkan kualitas tidur, mengasah fungsi kognitif otak agar tetap sehat dan aktif, meredakan stres, membangun rutinitas yang positif, dan memperluas wawasan.

Baca Juga:

6. Tsundoku

Pengistilahan sebuah fenomena yang merujuk pada aktivitas membeli buku tapi tidak untuk dibaca sehingga buku-buku tersebut akan menumpuk di tempatnya ini berasal dari kombinasi bahasa Jepang, yaitu ‘tsunde-oku (積んでおく)’ yang berarti menumpuk dan ‘dokusho (読書)’ yang berarti membaca.

Tsundoku sudah dikenal masyarakat Negeri Sakura sejak era Meiji (1868–1912) dan tidak dilihat sebagai satu hal yang negatif. Namun sebaliknya, seorang tsundoku dipandang sebagai pencinta buku sejati karena memiliki koleksi buku yang banyak.

Meskipun di masa kini seorang tsundoku dianggap memiliki kebiasaan yang tidak efisien karena terlihat hanya menumpuk-numpuk buku saja, tapi dari sudut pandang yang berbeda dapat dicerna sebagai bentuk penghargaan terhadap dunia literasi dan pengetahuan.

Selain itu, koleksi buku para tsundoku kemungkinan besar memiliki potensi untuk dibaca dalam periode waktu yang akan ditentukan.

Itulah keenam julukan bagi para pencinta buku yang dapat dijadikan gambaran diri sendiri dalam dunia buku atau literasi.

Baca Juga: Hasil Dari Survey Tingkat Kegemaran Membaca Masyarakat Indonesia, Yogyakarta Juara 1!

BekelSego adalah media yang menyediakan platform untuk menulis, semua karya tulis sepenuhnya tanggung jawab penulis.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button