Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menganjurkan pemberian MPASI pertama kali dimulai sejak bayi berusia 6 bulan, tidak kurang dan tidak lebih. Hal ini berhubungan dengan sistem pencernaan bayi yang masih belum matang sebelum usia tersebut.
Adapun saat bayi berusia 6 bulan, kebutuhan gizinya sudah tidak tercukupi jika mengandalkan ASI saja. Usia 6 – 9 bulan ASI hanya mencukupi kebutuhan gizi sebanyak 70%, sedangkan usia 9 – 12 bulan hanya 50%, dan usia 12 – 24 bulan hanya 30%.
Namun tak jarang dalam prosesnya tidak semudah yang dibayangkan, anak sering menolak makan dan melakukan Gerakan Tutup Mulut (GTM). Lalu apa saja faktor yang menyebabkan anak susah makan? Simak penjelasan berikut ini.
Faktor Penyebab Anak Susah Makan
1. Sedang tumbuh gigi
Tumbuh gigi menyebabkan gusi meradang dan nyeri, sehingga nafsu makan anak menurun atau bahkan menolak untuk makan. Hal ini mungkin terasa lebih menyakitkan apabila gigi geraham yang muncul, karena lebih besar dan lebar.
Beberapa anak masih dapat mengonsumsi makanan lembut dan dingin seperti jus, atau pure. Namun, ada juga anak yang menolak makanan apapun saat tumbuh gigi.
Baca Juga:
2. Faktor kelelahan
Sama halnya dengan orang dewasa, anak mungkin kelelahan setelah banyak bergerak. Biasanya hal ini berkaitan dengan jadwal tidur yang berantakan, sehingga saat jam makan energinya telah habis dan tidak bersemangat.
Kita perlu lebih peka terhadap kondisi anak, coba amati apakah mereka lelah dan mengantuk. Oleh karena itu, menerapkan jadwal makan dan tidur secara konsisten dapat mempengaruhi mood anak saat makan.
3. Masalah sensorik pada anak
Kegiatan makan merupakan hal baru bagi anak sehingga beberapa dari mereka mungkin menolak makanan berdasarkan baunya, teksturnya, rasanya, dan bentuknya.
Dikutip dari situs theasianparent.com, Willow Jarosh, seorang ahli diet di New York mengatakan bahwa ketika anak bereksplorasi atau bermain dengan makanan untuk melihat bagaimana rasanya atau bagaimana gerakannya, saat itu pula mereka mempelajarinya.
Berdasarkan alasan tersebut, kita bisa memberi ruang kepada anak untuk mengembangkan preferensi mereka melalui eksplorasi.
2. Tekstur tidak sesuai
Pada awal MPASI tentunya tekstur makanan yang diberi tidak sama ketika bayi sudah berusia 2 tahun. Selain karena sistem pencernaan yang belum mampu menerima makanan padat, anak perlu adaptasi setelah 6 bulan hanya mengkonsumsi ASI atau sufor.
Berikan bubur halus yang telah disaring saat anak berusia 6 bulan, kemudian naik secara bertahap sesuai usianya hingga anak mampu makan dengan tekstur normal.
3. Anak selektif terhadap makanan
Picky eater atau selektif terhadap makanan menjadi salah satu alasan anak susah makan, pasalnya anak hanya ingin makan makanan yang disukai saja.
Dikutip dari situs theasianparent.com, anak belajar makan dengan meniru orang tua dan saudara kandungnya. Jadi, jika kita makan berbagai makanan, maka anak akan cenderung meniru perilaku tersebut.
6. Kondisi kesehatan terganggu
Sebagai orang dewasa terkadang kita malas makan saat sedang sakit, begitu pun anak-anak. Namun, tak jarang kondisi kesehatan tertentu sulit diketahui dengan jelas oleh para orang tua seperti anemia, tbc, alergi, dan sebagainya.
Cara Mengatasi Anak Susah Makan
1. Kondisikan suasana makan
Buat suasana menyenangkan dan hindari memaksa anak hingga mencekokinya, sebab hal tersebut bisa membuat trauma yang berujung anak susah makan.
Buat durasi makan yang tidak terlalu lama agar anak tidak bosan, cukup 30 menit saja, jika makanan tidak habis jangan memaksa anak untuk memakannya.
2. Sesuaikan porsi makan pada anak
Setiap tahapan usia memiliki porsi yang berbeda, tetapi beberapa anak sulit untuk memenuhi target tersebut. Agar kebutuhan nutrisi anak tetap terpenuhi kita bisa memberi porsi dalam jumlah kecil namun sering.
Jika khawatir asupan gizi belum tercukupi, kita bisa menyajikan menu makanan yang tinggi kalori dan gizi meskipun dengan lorsi kecil.
3. Batasi camilan
Hindari camilan sebelum makanan utama agar anak tidak kenyang lebih dulu sehingga mengerti rasa lapar, selain itu batasi juga camilan-camilan yang kurang sehat.
4. Mengatur jam tidur anak
Jam tidur yang berantakan membuat kita kesulitan mengamati pola dan kebiasaan anak, sehingga kita tidak tahu kapan anak lelah dan butuh istirahat.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, salah satu penyebab anak susah makan dan GTM adalah kelelahan, sehingga kita perlu memperhatikan jam tidur anak agar proses makan berjalan dengan nyaman.
Baca Juga:
5. Mencoba berbagai menu yang bervariasi
Buatlah menu dengan bahan makanan yang bervariasi untuk menambah preferensi anak, selain itu hal tersebut dapat meminimalisir kemungkinan alergi terhadap makanan tertentu.
Itu tadi penjelasan mengenai penyebab dan cara mengatasi saat anak susah makan. Kunci utama sebelum memulai MPASI adalah sabar, sehingga saat anak mulai GTM kita tidak terlalu stres yang akan membuat anak semakin menolak makanannya.
Jika kondisi anak yang susah makan memengaruhi tumbuh kembangnya, jangan ragu untuk menemui tenaga ahli dan mencari solusi dalam mengembalikan nafsu makan Si Kecil!
Baca Juga: Golden Age pada Anak, Ayah Bunda Wajib Tahu!
BekelSego adalah media yang menyediakan platform untuk menulis, semua karya tulis sepenuhnya tanggung jawab penulis.
0 Comments