5 Keunggulan Fried Chicken Pinggir Jalan, Gak Kalah Sama KFC dan Mc Donald’s


Fried Chicken pinggir jalan

Mulai memasuki akhir bulan, keadaan kantong yang menipis biasanya membuat orang harus dapat menghemat pengeluaran dan tetap berusaha agar kebutuhan primer seperti makanan terpenuhi. Lantaran di sekitar tempat tinggal saya banyak yang menjajakan fried chicken pinggir jalan, akhirnya makanan ini menjadi menu andalan akhir bulan saya.

Tak jarang fried chicken pinggir jalan dipandang sebelah mata oleh sebagian orang. Maklum, harganya sangat murah, bahkan kadang berada di bawah harga pasaran. Padahal soal kualitas dan rasa, ayam goreng tepung yang dijual di pinggir jalan ini nggak bisa disepelekan begitu saja. Para penjual biasanya punya resep sendiri yang mampu memikat konsumen. Buktinya ketika saya mencoba membeli ayam goreng di beberapa tempat, mereka memiliki karakteristik masing-masing.

Berikut beberapa keunggulan fried chicken pinggir jalan dibanding franchise sejenis yang berasal dari luar negeri seperti McDonald’s, KFC, dan lain sebagainya.

1. Penjual fried chicken pinggir jalan biasanya sudah berpengalaman

Penjual fried chicken pinggir jalan biasanya memiliki latar belakang berbeda. Ada yang belajar masak secara otodidak, ada yang pernah bekerja di franchise seperti McDonald’s, KFC, dll, bahkan ada pula yang awalnya seorang mantan chef restoran yang akhirnya memilih resign. Makanya kenapa saya bilang ayam goreng yang dijual di pinggir jalan memiliki keunikan masing-masing. Pengalaman-pengalaman itulah yang membuat rasa fried chicken ini gak kalah enaknya.

Mereka yang belajar secara otodidak umumnya mencari resep membuat ayam goreng enak dari YouTube. Biasanya, mereka melalui berbagai proses trial and error sebelum menemukan resep yang benar-benar pas di lidah. Sementara yang pernah bekerja di franchise terkenal seperti McDonald’s, KFC tentunya membawa pengalaman saat masih bekerja dulu untuk diterapkan ke bisnisnya sendiri.

Baca Juga:

2. Rasa fried chicken pinggir jalan beragam dan autentik

Jangan salah, meski dijual menggunakan gerobak, fried chicken pinggir jalan memiliki rasa yang sulit dilupakan. Beda dengan ayam goreng KFC atau McDonald’s yang rasanya begitu-begitu saja dari dulu sampai sekarang. Saya merasa, ayam goreng tepung pinggir jalan ini rasanya lebih unik meskipun kadang tepungnya lebih tebal daripada daging ayamnya. Tapi kalau soal ini, saya masih bisa menerimanya karena harganya juga jauh lebih murah.

3. Menjual berbagai macam jenis bagian ayam

Apabila di KFC atau McDonald’s kita hanya disuguhi pilihan ayam berupa dada, paha, atau sayap, beda dengan fried chicken pinggir jalan. Di sana kita bisa memilih bagian ayam lainnya seperti ceker, kepala, usus goreng, bahkan jeroan pun kadang dijual. Tak jarang beberapa penjual memberi bonus ayam ketika kita membeli dalam jumlah banyak, apalagi kalo sudah kenal dengan penjualnya.

4. Lebih mudah ditemukan 

Target para penjual fried chicken di pinggir jalan adalah masyarakat pedesaan sehingga harganya lebih murah karena menyesuaikan dengan keadaan ekonomi masyarakat. Beda dengan KFC atau McDonald yang sudah mendunia, target pasar mereka adalah seluruh lapisan masyarakat, baik dari kalangan ekonomi menengah ke bawah maupun menengah ke atas.

Untuk tempat jualannya, fried chicken mudah ditemukan di pinggir jalan, baik itu desa maupun kota. Sementara KFC atau McDonald’s terbatas, biasanya hanya ada 1-3 cabang dalam satu kabupaten. Jadi, kalau sedang lapar, lebih cepat menemukan penjual ayam goreng tepung di pinggir jalan ketimbang harus ke kota dulu hanya untuk membeli sepotong ayam. Keburu lapar, Gaes!

Baca Juga:

5. Telah di modifikasi agar lebih disukai dengan lidah masyarakat Indonesia

Nggak semua masyarakat menyukai KFC atau McDonald’s karena faktor sosial budaya. Sebab pada dasarnya, KFC atau McDonald’s merupakan makanan cepat saji yang berasal dari luar negeri, sementara di Indonesia kita memiliki keragaman suku dan budaya yang memiliki karakteristik masing-masing. Apalagi KFC atau McDonald’s berhubungan dengan Israel atau Amerika, yang banyak diboikot orang karena perang antara zionis Israel dan Palestina.

Misalnya di Jawa Tengah, masyarakatnya lebih suka makanan manis ketimbang asin. Karena rata-rata penjual fried chicken pinggir jalan adalah orang lokal, mereka tentu menyesuaikan lidah masyarakat lokal. Jadilah ada tambahan kecap, jadi nggak cuma saus yang diberikan oleh penjual. Ada juga yang sekarang sedang tren, yaitu ayam geprek. Fried Chicken ini di geprek, kemudian dikasih sambal pedas di atasnya.

Itulah beberapa keunggulan dari penjual ayam goreng tepung di pinggir jalan. Setelah tahu keunggulan-keunggulan di atas, nggak ragu lagi kan buat beli ayam di pinggir jalan?

Baca Juga: 12 Ide Bisnis Jualan Makanan Kekinian Tahun 2024, Modal Kecil Dijamin Cuan!