Imlek adalah perayaan tahun baru bagi masyarakat Tionghoa yang jatuh pada tanggal 1 bulan pertama dalam kalender lunar.
Jika kamu berpikir bahwa Imlek hanya identik dengan lampion, barongsai, dan angpao, maka kamu salah besar. Imlek juga merupakan momen untuk menikmati berbagai kuliner khas Imlek yang enak dan penuh dengan makna di dalamnya.
Makanan khas Imlek di Indonesia, merupakan akulturasi budaya atau perpaduan antara kuliner khas Tionghoa yang sudah disesuaikan dengan lidah orang Indonesia. Bahkan ada juga makanan khas imlek di Indonesia, yang berasal dari akulturasi dengan budaya barat.
Berikut ini adalah 10 makanan khas imlek di Indonesia yang bisa kamu coba.
1. Nian gao atau kue keranjang
Makanan khas imlek di Indonesia yang pertama adalah Nian Gao. Di Indonesia, Kue Nian Gao lebih populer disebut dengan kue keranjang atau dodol China. Kue Nian Gao ini terbuat dari tepung beras ketan yang dikukus dan diberi gula merah atau sirup.
Nian gao berarti kue tahun, yang melambangkan kemakmuran dan kemajuan setiap tahunnya. Selain dimakan langsung, kuliner khas Imlek ini juga biasanya dimakan dengan cara digoreng atau dikukus lagi dengan terigu atau telur.
Baca Juga:
2. Baozi atau Bakpao
Baozi atau bakpao adalah roti kukus yang berisi daging, sayuran, kacang merah, atau kacang lotus. Bakpao melambangkan keharmonisan dan kebersamaan keluarga, karena bentuknya yang bulat dan padat. Bakpao juga sering dijadikan persembahan untuk dewa-dewa.
3. Tang yuan
Tang yuan adalah bola-bola yang terbuat dari tepung beras ketan dan diisi dengan pasta kacang hitam, wijen, atau kacang tanah, dan direbus dalam air gula jahe. Tang yuan melambangkan kesatuan dan keutuhan keluarga, karena bentuknya yang bulat dan kenyal. Tang yuan biasanya dimakan pada hari kelima belas Imlek atau hari Lanterna.
4. Jiaozi atau pangsit
Jiaozi adalah kulit tepung terigu yang diisi dengan daging cincang dan sayuran, kemudian direbus, dikukus, atau digoreng. Jiaozi melambangkan keberuntungan dan kekayaan, karena bentuknya yang mirip dengan emas atau perak kuno. Jiaozi biasanya dimakan pada malam tahun baru imlek.
5. Yusheng
Yusheng adalah kuliner khas imlek yang terdiri dari irisan ikan mentah (biasanya salmon), sayuran parut, kerupuk, saus plum, dan rempah-rempah. Yusheng melambangkan kelimpahan dan kesuburan, karena ikan dalam bahasa Mandarin berbunyi sama dengan sisa atau lebih. Yusheng biasanya dimakan dengan cara diaduk bersama-sama sambil mengucapkan harapan baik.
Baca Juga:
6. Nasi hainan
Nasi hainam adalah nasi yang dimasak dengan kaldu ayam dan jahe, disajikan dengan ayam rebus, saus cabai, saus jahe, dan saus kecap manis. Nasi hainam melambangkan kesederhanaan dan kelezatan, karena hidangan ini mudah dibuat dan disukai oleh banyak orang. Nasi hainam berasal dari pulau Hainan di China Selatan, tetapi sudah menyebar ke berbagai negara di Asia Tenggara.
7. Telur Teh Rebus
Telur teh rebus adalah telur ayam yang direbus dengan teh hitam, kecap asin, bunga lawang, kayu manis, dan gula merah. Telur ini melambangkan kesuburan dan awal yang baru. Warna merah pada telur melambangkan keberuntungan dan kebahagiaan. Telur ini biasanya dimakan dengan nasi atau roti.
8. Angsio tahu
Angsio tahu adalah tahu yang digoreng hingga kuning keemasan, kemudian dimasak dengan saus tomat, gula merah, cuka, jahe, bawang putih, dan bawang merah. Angsio tahu melambangkan kesucian dan kesabaran, karena tahu berwarna putih dan teksturnya lembut. Angsio tahu biasanya dimakan dengan nasi putih atau lontong.
9. Kue lapis
Kue lapis adalah kue yang terdiri dari banyak lapisan tipis yang berwarna-warni, yang dibuat dengan cara mengoleskan adonan kue dan memanggangnya satu per satu. Kue lapis melambangkan kekompakan dan kerjasama, karena setiap lapisan kue harus saling menopang dan menyatu. Kue lapis ini berasal dari Indonesia, tetapi sudah menjadi salah satu kue favorit masyarakat Tionghoa di Indonesia.
10. Siu Mie
Siu mie atau mie panjang adalah mie goreng yang disajikan dengan berbagai topping seperti ayam, udang, dan sayuran. Mie ini melambangkan panjang umur dan kebahagiaan yang tak terputus. Mie ini juga melambangkan fleksibilitas dan adaptasi dalam menghadapi berbagai perubahan di tahun yang baru. Mie ini biasanya dimakan dengan cara disuapkan satu sama lain sebagai tanda saling menghormati dan menyayangi.
11. Ikan Bandeng
Ikan bandeng adalah ikan yang memiliki banyak duri dan dagingnya tebal dan gurih. Ikan ini melambangkan kelimpahan dan rezeki yang berlimpah. Kata “bandeng” dalam bahasa Hokkien terdengar seperti “limpah”, sehingga dipercaya membawa keberuntungan dalam hal rezeki. Kuliner khas Imlek ini biasanya dimasak dengan cara digoreng, dibakar, atau dibumbui dengan saus asam manis.
Baca Juga:
12. Ikan goreng atau ikan kukus
Ikan goreng atau ikan kukus adalah kuliner khas Imlek yang terbuat dari ikan utuh yang digoreng atau dikukus dengan bumbu-bumbu seperti kecap, jahe, bawang putih, dan daun bawang. Ikan melambangkan kelimpahan dan kelancaran. Ikan juga memiliki arti yang sama dengan sisa, yang berarti ada sisa uang atau makanan di akhir tahun.
13. Tanghulu
Tanghulu adalah camilan yang terbuat dari buah-buahan seperti anggur, stroberi, atau haw yang ditusuk dengan lidi dan dicelupkan ke larutan gula. Tanghulu memiliki rasa manis dan asam yang segar dan menyegarkan. Makanan khas imlek di Indonesia ini melambangkan kebahagiaan dan kesuburan. Tanghulu juga bisa menjadi hiasan meja yang cantik dan menarik.
14. Jeruk Mandarin
Jeruk adalah buah yang berwarna oranye, yang rasanya manis dan asam. Jeruk melambangkan keberuntungan dan kesehatan, karena warnanya yang cerah dan vitaminnya yang tinggi. Jeruk biasanya diberikan sebagai hadiah atau hiasan pada saat Imlek.
Demikianlah beberapa makanan khas Imlek di Indonesia yang bisa kamu coba. Gong Xi Fa Cai!
Baca Juga: 6 Tradisi Unik Saat Imlek, Wajib Dinikmati!