LifeParenting

5 Jenis Bahasa Cinta Untuk Si Buah Hati, Panduan Wajib Orang tua!

Setiap orangtua pasti setuju bahwa anak merupakan sebuah karunia terindah yang diberikan Sang Maha Kuasa.

Kehadiran anak yang menjadi salah satu anggota resmi keluarga bukan hanya sekadar titipan dengan konsentrasi pemenuhan kebutuhan berupa sandang dan pangan. Namun, lebih daripada itu, anak juga membutuhkan tularan rasa cinta dan kasih orang tua sembari membimbingnya di jalan yang benar.

Dalam mengelola dan mengekspresikan perasaan cinta dan sayang, orang tua perlu memahami sebuah konsep ataupun cara yang dapat diterapkan melalui beberapa poin dari Dr. Gary Chapman melalui bukunya yang berjudul “The Five Love Languages”.

Seperti apa poin-poin tersebut beserta penjelasannya? Simak selengkapnya di bawah ini.

1. Act of Service

Satu dari lima bahasa cinta (love language) ini mengajarkan orangtua akan pentingnya sebuah aksi nyata dalam mengekspresikan rasa kasih sayang terhadap sang anak.

Dalam melakukan act of service, orang tua perlu memerhatikan beberapa kiat penting saat menerapkannya seperti wajib memahami dan peka terhadap apa yang dibutuhkan anak, menghargai keputusan anak dalam melancarkan aksinya selama tidak membahayakan diri sendiri atau orang lain, tidak merasa berat hati atau ikhlas, dan dilakukan secara konsisten meski hanya dimulai dari hal-hal kecil terlebih dahulu.

Adapun contoh kegiatan dalam mendemonstrasikan act of service terhadap anak, yaitu seperti memberikan dukungan secara moral untuk mengembalikan ketenangan sehingga mampu mengusir perasaan tertekan, membantu menyiapkan barang-barang yang dibutuhkan dari segala rentetan aktivitasnya, dan membantu menyelesaikan suatu masalah atau proyek kecil di dalam dunianya.

Baca Juga:

2. Quality Time

Terdapat banyak sekali pepatah atau kata-kata bijak mengenai sisi krusial dalam perihal waktu selain ‘waktu adalah uang’ yang memang sudah paling umum didengar. Namun, dari sekian banyak pepatah, ada beberapa yang secara tidak langsung mengajarkan orang tua untuk menghargai waktu bersama anak-anaknya, di antaranya ialah ‘suatu benda yang tidak dapat didaur ulang ialah waktu yang terbuang’, ‘waktu yang hilang tidak akan ditemukan kembali’, dan ‘jangan sia-siakan waktu yang ada karena datangnya hanya sesaat’.

Dengan cara meluangkan waktu pada anak, orang tua akan membentuk sebuah fokus penuh untuk memperkuat sebuah jalinan yang bukan hanya dirasakan secara nyata berupa kehadiran sosoknya saja, tapi juga berpengaruh dalam membangun ikatan secara emosional.

Adapun beberapa kegiatan yang dapat dicoba orangtua saat menghabiskan waktu-waktu penting bersama anak, yaitu dengan berjalan-jalan, menonton film kesukaan, membeli sejumlah barang keperluan, tidur bersama sambil berbincang-bincang santai dari hati ke hati, atau mengeksekusi sebuah resep makanan yang sudah lama tersimpan secara kompak.

3. Receiving Gift

Siapa yang tidak suka saat diberikan hadiah? Tentu, setiap orang di muka bumi ini akan sangat senang dan tersanjung, apalagi hadiah tersebut berasal dari orang-orang tercinta dan tersayang.

Bahasa cinta (love language) yang satu ini dapat mengajarkan orang tua dalam mencurahkan perasaan kasih sayang terhadap anak melalui sebuah media berupa hadiah yang cenderung tidak diukur melalui nilai materialnya, melainkan proses-proses usaha dan pengorbanan yang ada di baliknya.

Fungsi hadiah untuk buah hati bukan sekadar representasi dari perasaan cinta dan kasih sayang saja, tapi dapat pula dimaknai sebagai simbol visual untuk memudahkan anak dalam mengingat momen-momen berharga bersama orangtua sehingga menjadi sebuah kenangan manis yang sangat berarti di masa depan.

4. Physical Touch

Meskipun indentik dengan hal-hal yang berbau kegiatan seksual, sentuhan fisik (physical touch) diketahui manjur untuk diterapkan dalam menjalin hubungan kasih sayang pada anak.

Adapun cara-cara yang bisa dilakukan orang tua dalam melancarkan kegiatan ini ialah dengan berpelukan, saling berpegangan tangan, merangkul, mencium, dan duduk berdekatan.

Selain itu, kontak fisik tidak hanya membantu mendekatkan anak dan orang tua dari sisi ikatan secara emosional saja, tapi juga dapat membangkitkan hormon-hormon kebahagiaan (dopamin, oksitosin, dan serotonin) agar suasana hati menjadi jauh lebih positif dan kesehatan mental terjaga dengan baik.

Baca Juga:

5. Words of Affirmation

Jika physical touch membutuhkan pendekatan secara fisik, berbeda dengan tindakan dari bahasa cinta (love language) ini yang lebih condong menggunakan pernyataan verbal untuk mentransfer rasa cinta dan kasih sayang.

Dengan memerhatikan tutur kata, orang tua mampu membangun komunikasi yang baik berupa sanjungan, pujian, kalimat penyemangat, dan rasa terima kasih agar mampu membangkitkan kepercayaan diri sekaligus perasaan empati anak.

Satu kutipan dari perkataan Bunda Teresa yang sangat bagus untuk diilhami para orangtua dalam bertutur kata terhadap anak, yaitu ‘kekerasan lidah sangat nyata, lebih tajam dari pisau mana pun’. Artinya, perkataan yang negatif dan mengandung ujaran-ujaran tak pantas akan melukai perasaan seseorang tanpa melukai batinnya secara nyata sehingga kemungkinan akan sulit disembuhkan sampai seterusnya.

Berikan anak eskpresi verbal yang semestinya dengan cara mengungkapkan beberapa pernyataan seperti ‘ayah bangga padamu’, ‘ibu sangat senang melihatmu hari ini’, ‘ayah sangat sayang padamu’, dan masih banyak lagi sesuai kondisi yang ada.

Itulah kelima jenis bahasa cinta yang bisa dijadikan pegangan orang tua untuk berinteraksi dengan buah hati agar dapat membentuk sebuah jalinan yang sehat dan harmonis.

Baca Juga: Meningkatkan Komunikasi dalam Pekerjaan dan Kehidupan, Gunakan 5 Bahasa Cinta ini!

BekelSego adalah media yang menyediakan platform untuk menulis, semua karya tulis sepenuhnya tanggung jawab penulis.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button