Pendidikangeografis

5 Gunung Berapi Indonesia Yang Berada di Tengah Laut, Membentuk Pulau Tak Berpenghuni

Indonesia, negara kepulauan terbesar di dunia, dikenal dengan julukan Cincin Api Pasifik, karena memiliki jumlah gunung berapi aktif terbanyak di dunia.

Tidak semua gunung berapi Indonesia ada di daratan, ada juga yang berada di tengah laut. Tak hanya berada di satu tempat, gunung berapi ini tersebar di berbagai daerah di Nusantara.

Terbentuknya gunung berapi di tengah laut di Indonesia berkaitan erat dengan zona subduksi, di mana lempeng samudra yang lebih padat menunjam ke bawah lempeng benua. Proses ini memicu pelelehan batuan di mantel bumi, membentuk magma yang kemudian naik ke permukaan.

Jika proses ini terjadi di dasar laut, magma dapat membentuk gunung berapi bawah laut. Seiring waktu, jika aktivitas vulkanik terus berlanjut, gunung tersebut dapat tumbuh hingga puncaknya muncul di atas permukaan air, membentuk pulau vulkanik.

Gunung ini terpisah jauh dari daratan dan dikelilingi oleh lautan saja. Tidak heran jika gunung di tengah lautan ini sebagian besar tidak dijadikan tempat tinggal atau merupakan pulau gunung tak berpenghuni. Berikut, daftar gunung di Indonesia yang berada di tengah laut.

1. Gunung Anak Krakatau

Gunung anak Krakatau
Erupsi di Gunung anak Krakatau (antarafoto)

Gunung Anak Krakatau termasuk gunung tengah laut yang paling terkenal di dunia. Menurut sejarahnya, gunung Anak Krakatau adalah gunung yang muncul setelah gunung Krakatau mengalami erupsi pada 1883.

Secara administratif gunung ini masuk wilayah Provinsi Lampung dan berada di antara pulau Sumatera dan pulau Jawa. Gunung ini memiliki ketinggian 700 mdpl, dan mengalami pertambahan sekitar 4 cm setiap tahunnya.

Gunung Anak Krakatau termasuk gunung berapi Indonesia yang aktif yang tidak bisa sembarangan dikunjungi. Bahkan, dalam beberapa tahun terakhir gunung ini cukup sering mengalami erupsi meskipun dalam skala yang kecil.

Baca Juga:

2. Gunung Paluweh

Gunung Paluweh atau gunung Rokatenda menjadi gunung tengah laut berikutnya dan termasuk ke dalam gunung berapi. Gunung Paluweh berada di bagian utara Pulau Flores dan masuk ke dalam wilayah Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur.

Gunung ini sebenarnya sebuah pulau bernama Palu’e yang memiliki tipe strato. Gunung Paluweh merupakan titik tertinggi dari pulau Palu’e dengan tinggi mencapai 875 meter di atas permukaan laut.

Tercatat jika Gunung Paluweh pernah meletus pada tahun 2013 sebanyak dua kali. Letusan terakhir menewaskan sebanyak 6 orang dan membuat ribuan warga mengungsi.

Salah satu keunikan dari gunung Paluweh yakni menjadi satu-satunya sumber air tawar terutama bagi penduduk setempat dengan memanfaatkan uap panas bumi melalui proses sublimasi.

3. Gunung Batutara

Gunung Batutara merupakan gunung berjenis stratovolcano yang terletak di Pulau Komba, Laut Flores. Menurut sejarah, gunung Batutara pertama kali mengalami letusan pada tahun 1852 yang disertai oleh semburan lava. Sedangkan letusan kedua terjadi di tahun 2008 dan pada pertengahan tahun 2017, kembali meletus hingga mengeluarkan lava setiap 20 menit sekali.

Letusan yang dihasilkan oleh gunung Batutara memang tidak begitu besar, hanya berupa semburan api dan lava yang mengalir ke laut. Justru hal tersebut memberikan hiburan tersendiri bagi yang tertarik melihat gunung Batutara, tentunya dari jarak yang aman.

4. Gunung Sangiang

Gunung Sangiang berada di sebuah pulau tak berpenghuni, tepatnya di sebelah timur laut Pulau Sumba. Pulau tempat tinggal gunung ini lebih digunakan sebagai tempat berladang oleh penduduk lokal.

Dari Sangiang Barat dibutuhkan waktu 2 jam penyeberangan dengan kapal motor untuk mencapai Pulau Sangiang.

Gunung setinggi 1986 meter di atas permukaan laut ini juga menawarkan keindahan panorama dari puncaknya. Hanya saja, untuk mencapai puncak dibutuhkan usaha lebih meniti trek berliku dengan lama perjalanan hingga 10 jam.

Gunung Sangian termasuk gunung berapi aktif dan sempat mengalami letusan pada pertengahan tahun 2014. Diketahui tinggi gunung Sangiang mencapai 1.986 meter di atas permukaan laut dan terbagi menjadi dua puncak yakni, puncak Doro Api (1.949 mdpl) dan puncak Doro Mantol (1.795 mdpl), bahkan dari puncak gunungnya dapat terlihat keindahan laut dan daratan Bima.

Baca Juga:

5. Gunung Mahangetang (Banua Wuhu)

Gunung satu ini mengartikan “tengah laut” yang sesungguhnya. Tak hanya berada cukup jauh dari daratan, gunung ini juga terendam sedalam 6-8 meter di bawah permukaan laut. Lebih populer dengan nama Banua Wuhu, gunung berapi ini masih aktif mengeluarkan gas dan panas.

Tidak heran jika hingga saat ini Gunung Mahangetang masih aktif mengeluarkan gas dan panas. Hal ini dapat terlihat ketika sedang melakukan penyelaman di sekitar bawah gunung. Akan tampak gelembung-gelembung gas keluar dari dasar dan suhu air yang terasa sedikit panas.

Uniknya di sekitar tubuh gunung, tidak akan ditemukan terumbu karang. Hal ini disebabkan karena suhu air yang tinggi dan belerang yang keluar dari dalam gunung.

Untuk melihatnya, kamu bisa snorkeling pada perairan sekitar 300 meter ke barat daya Pulau Mahangetang. Para pemberani biasanya lebih memilih diving agak mendekati puncak gunung untuk melihat langsung gelembung udara dan suara bergemuruh dari gunung batu ini.

Itulah beberapa gunung berapi Indonesia yang berada jauh di tengah laut. Semoga bermanfaat.

 Baca Juga: 6 Letusan Gunung Berapi Terdahsyat di Indonesia, Dari Toba Hingga Kelud

BekelSego adalah media yang menyediakan platform untuk menulis, semua karya tulis sepenuhnya tanggung jawab penulis.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button