PuisiSastra

SURAT CINTA UNTUK ADINDA

Sayang,

Kutulis surat cinta ini untuk adinda

Ungkapkan perasaan hati yang terdalam

Getar-getar dawai jiwa mencipta nada

Membentuk senandung lagu kisah kasih

Dua hati yang mencoba menyatu

Menghilangkan perbedaan memadukan asa

Sayang,

Baris-baris kata ungkapan jiwa

Terangkai membentuk puisi cinta

Tetesan tinta bagai embun pagi

Suci murni tiada noktah noda

Mengumpul menyatu meresap dalam hati

Menyejukkan jiwa-jiwa yang gersang

Menyatukan hati-hati yang renggang

Sayang,

Kututup mata ini dari pandangan duka

Kusumbat telinga ini dari suara-suara menggoda

Kubungkamkan mulut ini dari ucapan luka

Kubuka hati ini untuk menerima

Keadaan dirimu adinda apa adanya

Tanpa perilaku fatamorgana

Cantik dipandang mata tapi tiada nyata

Hanya bayangan maya

Sayang,

Saat kata-kata tertulis di kertas

Menghias lembaran putih memerah muda

Menghapus luka-luka patah hati

Merajut sobekan-sobekan duka

Mengurai simpul-simpul kebuntuan

Menyambung hubungan yang terputus

Saat inilah aku menyatakan isi hati

Aku mencintaimu

Sayang,

Aku tidak tahu apakah adinda mau

Menerima diri ini yang terhina

Aku akan menunggu

Menanti jawaban atas

Surat cinta untuk adinda

Mantingantengah, Jakenan, Pati, 7 Oktober 2022.

 

Sebuah Gitar Tua

Ilustrasi Gitar Tua (pexels.com/ @Dimitri Dim)

Gitar tua ini

Kawanku tiap malam hari

Menemani diriku dalam sepi

Melantunkan lagu-lagu patah hati

Mengiringi bait-bait aku bernyanyi

Gitar tua ini

Saksi bisu aku menjalani hidup

Mengembara di jalanan sepi

Mencari rupiah demi sesuap nasi

Terhina seperti peminta-minta

Tiada berharga di mata keluarga

Gitar tua ini

Aku beli dari hasil menjual suara

Berkelana dalam senyapnya kehidupan

Dawai-dawainya menggetarkan

Jiwa-jiwa orang berjiwa dermawan

Memberikan sedikit kekayaan

Bagi diri ini yang berdendang

Gitar tua ini

Menjadikan segala asa jadi nyata

Kuraih cita-cita yang jadi impian

Masa depan yang cerah ceria

Kudekap gitar tua usang ini

Penuh bahagia selamanya

Gitar tua ini

Tidak akan pernah aku gadaikan

Tidak akan aku lepaskan dari tangan

Akan aku bawa sampai nyawa tiada

Kudekap selamanya untuk bertemu Tuhan

Dengan gitar tua ini

Aku tenang aku bahagia selamanya

Mantingantengah, Jakenan, Pati, 7 Oktober 2022.

Baca Juga: CERITA KELAM SINGOSARI

 

BekelSego adalah media yang menyediakan platform untuk menulis, semua karya tulis sepenuhnya tanggung jawab penulis.

Related Articles

3 Comments

  1. I am a student of BAK College. The recent paper competition gave me a lot of headaches, and I checked a lot of information. Finally, after reading your article, it suddenly dawned on me that I can still have such an idea. grateful. But I still have some questions, hope you can help me.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button