Sport

Suka Nyindir Indonesia, 3 Hal Memalukan Terjadi Pada Sepak Bola Vietnam

Tidak bisa dipungkiri apabila rivalitas negara sesama ASEAN tinggi. Bukan hanya dengan Malaysia, Indonesia juga menjadi rival negara top ASEAN lain seperti Thailand dan Vietnam.

Karena itu setiap kali bertemu dengan tiga negara di atas, bisa dipastikan jika berbagai media akan berbondong-bondong membuat berita soal pertandingan yang dimainkan keempat negara ini.

Media Vietnam seperti Soha dan The Thao 247 menjadi dua media asal Vietnam yang sangat “kepo” dengan perkembangan Timnas Indonesia.

Bukan hanya soal laga saja, akan tetapi kedua media tersebut suka membuat berita yang terkesan menyindir Indonesia, padahal sepak bola Vietnam sendiri memiliki beberapa catatan memalukan yang seolah mereka tidak ketahui. Berikut diantaranya.

1. Miliki Fasilitas Yang Kurang Layak

Stadion menjadi satu hal krusial yang harus ada jika ingin melakukan pertandingan sepak bola, apalagi kalau akan mengadakan pertandingan internasional seperti Sea Games, AFF Cup, dan semacamnya.

Sayangnya dalam beberapa ajang internasional yang diselenggarakan di Vietnam, beberapa kali keadaan stadion mereka jauh dari kata “layak”. Hal itu salah satunya terjadi karena kondisi rumput stadion mereka yang buruk.

Pada event Sea Games Vietnam tahun 2022, skuad Tim Nasional (Timnas) Indonesia mendapatkan lapangan latihan yang buruk dan jauh dari hotel, jelas saja selain membuat para pemain Timnas tidak nyaman, kondisi lapangan seperti ini juga bisa membuat pemain cedera dengan mudah.

Jadi normal saja jika Shin Tae Yong selaku pelatih waktu itu mengeluhkan soal kondisi lapangan ke awak media. “Lapangan yang kami pakai untuk latihan hari ini rumputnya tidak bagus, selain itu rumputnya juga tidak cocok untuk sepak bola modern“. Ujar pelatih yang pernah memenangkan kejuaraan AFC Champions League ini.

Sontak saja dalam video yang di unggah oleh akun youtube Metro TV tersebut mendapatkan reaksi negatif dari netizen Indonesia, tidak sedikit dari mereka yang mengatakan jika ini adalah bentuk “kecurangan” yang dilakukan oleh tim Vietnam.

Meskipun Timnas dikadal-kadali lawan, kita tunjukkan bahwa kita adalah bangsa yang bermartabat, semangat Garudaku.” Oleh @Fatkulmunir4331.

Itulah Vietnam, mereka akan menggunakan berbagai cara untuk menggembosi Timnas Indonesia, kepakkan sayapmu Garudaku, libas semua musuh-musuhmu. Bravo Timnas.” Oleh @antodeva440.

STY mengeluhkan begitu wajar, karena negara tempat dia berasal sudah sangat membuktikan kualitasnya.” Oleh @frianto.w.s1389.

Bak dejavu, pada kejuaraan Asian Games 2018 Indonesia, skuad Vietnam pernah mengeluhkan jarak latihan yang terlalu jauh dari hotel pemain Vietnam. Ternyata saat timnas Indonesia bertandang ke negara mereka, Vietnam melakukan kesalahan yang lebih parah.

Anehnya sepak bola Vietnam seolah belum belajar banyak dari kesalahan mereka, di kejuaraan AFF Cup 2022, masalah rumput stadion kembali terjadi. Stadion My Dinh yang digunakan untuk menjamu Indonesia, Malaysia dan Thailand memiliki kondisi rumput yang kurang layak.

Terlihat dalam beberapa foto yang beredar di akun-akun bola Indonesia, banyak rumput di stadion itu yang sudah kering dan sebagian berubah warna menjadi kecoklatan dan tidak sepenuhnya rata.

Baca Juga:

2. Punya pemain yang suka provokasi dan mencederai lawan

Provokasi menjadi hal biasa dalam sepak bola, biasanya dilakukan pemain bola untuk menganggu konsentrasi pemain lawan. Akan tetapi ada juga pemain bola yang melakukan provokasi berlebihan, bahkan ada yang sampai membuat pemain lawan mengalami cedera.

Penonton sepak bola ASEAN sangat paham jika pemain timnas Vietnam bernama Doan Van Hau sangat suka melakukam provokasi, dia juga tidak segan-segan mencederai pemain lawan saat berduel.

Di laga Sea Games 2019 Filipina, timnas Indonesia dijadwalkan untuk menghadapi Vietnam pada tanggal 10 Desember 2019, sayang di laga itu Indonesia kalah dengan skor telak 3-0. Akan tetapi ada yang lebih buruk dari hasil itu, Evan Dimas diharuskan menepi dan memakai kursi roda setelah dicederai oleh Doan Van Hau.

Aksi licik Doan Van Hau kembali terulang dilaga AFF Cup 2022 yang mempertemukan Vietnam vs Malaysia. Terlihat jelas di video yang viral di berbagai akun bola Indonesia dan Malaysia, apabila Doan Van Hau dengan sengaja menyikut dada pemain Malaysia bernama Azam Azmi hingga terkapar. Entah karena faktor keberuntungan atau apa, bek Timnas Vietnam ini sama sekali tidak diganjar kartu oleh wasit.

Bukan hanya sampai di situ, pada menit ke-58 Doan Van Hau secara jelas mendorong Azam Azmi sampai terjatuh dan mengenai papan iklan di pinggir lapangan. Tapi anehnya setelah melakukan aksinya itu, Doan Van Hau malah berakting jatuh terkapar sembari menutupi mukanya seolah-olah menjadi pemain yang dirugikan.

Naas, nasib kurang baik malah menimpa pihak Malaysia, selain Azam Azmi diganjar kartu merah, Vietnam juga mendapatkan penalti dari wasit.

Tentu saja pihak Malaysia merasa dirugikan, hal ini menjadi penyebab utama netizen Malaysia menyerbu akun Instagram resmi AFF karena merasa dicurangi, dan tidak puas dengan kinerja wasit asal Jepang yang memimpin laga Vietnam vs Malaysia.

Provokasi yang sama juga dilakukan oleh Doan Van Hau ketika menjamu Timnas Indonesia di laga leg kedua semi final AFF Cup. Terlihat jelas Doan Van Hau menyiku wajah Asnawi Mangkualam, tapi dia yang berbuat dia juga yang malah kesakitan.

Setelah berhasil menyiku Asnawi Mangkualam Doan Van Hau malah pura-pura jatuh. Untungnya wasit di laga ini melihat kejadian itu dengan jelas, dan memutuskan untuk memberi ganjaran kartu kuning kepada Doan Van Hau.

Baca Juga:

3. Pemain Vietnam tidak betah abroad

Selain Indonesia, Vietnam juga memiliki pemain abroad. Beberapa diantaranya seperti Nguyen Quang Hai, Van Toan, Cong Phuong Nguyen, Doan Van Hau, Tuan Anh Nguyen dan lain sebagainya. Akan tetapi pemain abroad Indonesia dan Vietnam memiliki nasib yang berbeda.

Pemain sepak bola Vietnam rata-rata tidak betah abroad, hal itu terbukti dari 5 pemain Vietnam di atas, hampir semuanya hanya dapat minim menit bermain dengan klub luar Vietnam yang mereka bela, selain itu banyak dari mereka yang abroad tidak lebih dari satu musim.

Tentu realita itu sangat berbeda dengan pemain Timnas Indonesia yang lebih betah dan lebih banyak dapat menit bermain, salah satunya dialami oleh Asnawi yang sering jadi starter dan tengah menjalani tahun ke-3 nya di liga Korea Selatan (Kleague 2).

Mungkin karena faktor di atas dan karena ingin skuad Vietnam semakin kuat, Phillippe Troussier selaku pelatih Vietnam yang baru ingin menaturalisasi pemain keturunan Vietnam, hal ini sempat diberitakan oleh bolasport.com yang melansir dari media Vietnam bernama Soha, apabila pelatih asal Prancis ini menugaskan staf Vietnam untuk memantau puluhan pemain berdarah Vietnam yang berada di luar negri.

Sebelumnya pria berusia 68 tahun ini telah memanggil pemain keturunan bernama Nguyen Anh Khanh (Andrej Nguyen) yang berkarir di Ceko untuk membela skuad Vietnam U-23.

Langkah yang dilakukan oleh Phillippe Troussier ini sangat berbeda dengan kepemimpinan di era Park Hang Seo (pelatih Vietnam sebelumnya). Di era pelatih Park, Vietnam dibela oleh pemain yang berkarir di liga lokal, dan sama sekali tidak memanggil pemain yang belum pernah berkarir di Liga Vietnam.

Pada awan tahun 2022, page Facebook bernama @GalerisepakbolaASEAN pernah mengunggah postingan yang mengambil sumber dari @ASEANinFootball. Dalam postingannya tertulis apabila Park Hang Seo sempat meminta federasi Vietnam untuk menaturalisasi beberapa pemain yang sedang berkarir di Eropa, sayangnya sampai berhenti menjabat sebagai pelatih, keinginan pelatih asal Korsel ini tidak dituruti.

Selain itu pada bulan September 2020, media bolasport.com pernah memposting artikel mengenai pemain berdarah Vietnam bernama Filip Nguyen.

Pemain Vietnam berkulit putih ini mengalami nasib kurang baik karena harus menunggu proses kewarganegaraanya sebagai warga sah Vietnam sampai 3 tahun lebih. karena ketidakpastian yang menimpanya, dia memilih menerima panggilan untuk membela skuad Timnas Republik Ceko di UEFA Nations League tahun 2020.

Akan tetapi, pemain ini masih berpeluang untuk bermain dengan Vietnam, sebab dia belum pernah memainkan laga dengan Timnas Republik Ceko. Alasan lainnya karena per 1 Juli 2023, dia berstatus sebagai salah satu pemain klub Vietnam, CAHN FC.

Baca Juga: 4 Negara Asia di Piala Dunia U-17 2023 Indonesia

BekelSego adalah media yang menyediakan platform untuk menulis, semua karya tulis sepenuhnya tanggung jawab penulis.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button