Entertainment

Review Film The Wild Robot (2024), Kisah Perjalanan Transformatif Menjadi Ibu Untuk Angsa Kecil

Film The Wild Robot merupakan sebuah film yang rilis pada akhir tahun 2024 lalu. Film ini diproduksi DreamWorks Animation dan disutradarai oleh Chris Sanders.

Film animasi ini merupakan adaptasi dari novel karya Peter Brown berjudul The Wild Robot yang telah memenangkan banyak penghargaan dan menjadi buku terlaris nomor satu di New York Times.

Film ini menyuguhkan tontonan visual yang luar biasa, dengan animasi yang menyerupai lukisan hidup, mengingatkan pada karya Studio Ghibli dan Wolfwalkers

Sinopsis Film The Wild Robot

Berkisah tentang sebuah robot bernama Rozzum yang terdampar di sebuah pulau penuh binatang. Rozzum, si robot yang hanya bisa berfungsi kalau ada yang memberinya perintah, kebingungan karena tidak mengenali lingkungannya. Ia juga tidak mengerti bahasa hewan-hewan di sekitarnya. Akhirnya, ia melakukan reboot untuk memahami bahasa hewan, sehingga kemudian bisa berkomunikasi dengan mereka.

Apakah semua berjalan mulus setelah proses reboot selesai? Tidak. Hewan-hewan di hutan itu memiliki naluri “bertahan hidup” yang sangat kuat. Mereka adalah kawanan yang takut pada kawanan lain. Sekelompok burung takut pada predator yang lebih besar seperti musang. Kepiting takut dengan elang. Dan seterusnya. Tentu, di dunia hewan, memakan dan dimakan adalah suatu keniscayaan. Namun, Rozzum memiliki anggapan berbeda. Dia menganggap bahwa kebaikan harusnya bisa menjadi senjata untuk hidup.

Baca Juga:

Hewan-hewan itu tidak mengenal kebaikan dan welas asih. Namun, Rozzum sebagai robot justru mengajari mereka hal itu. Ketika ia diserang oleh hewan-hewan itu dan tetap bertahan tidak menyakiti mereka. Ia pun lari dan pelariannya membuat Rozzum menghancurkan sarang angsa, meninggalkan satu telur yang tersisa. Telur itu berisi angsa kecil yang baru menetas.

Rozzum yang awalnya mengira tugasnya tidak ada di planet itu, akan mengaktifkan pemancar agar bisa kembali ke tempat aslinya. Namun, sekelompok hewan (saya tidak yakin namanya), membawa 6-7 anaknya, mengingatkan bahwa itulah tugas Rozzum untuk merawat angsa kecil yang baru menetas. Angsa kecil itu pun dia beri nama Bri tbill.

Review Film The Wild Robot

Salah satu kekuatan utama The Wild Robot adalah pendekatan artistiknya yang berbeda dari film animasi Amerika pada umumnya. Setiap adegan terasa seperti lukisan bergerak, dengan detail yang kaya dan atmosfer yang mendalam. Film ini tidak hanya mengandalkan CGI yang canggih tetapi juga mampu menghadirkan nuansa yang lebih organik dan emosional dalam setiap frame.

Keunikan Film The Wild Robot adalah film ini menggunakan setting pulau hewan dan karakter-karakter hewan untuk menganalogikan kondisi manusia. Secara naluriah, seharusnya manusia tidak sama dengan hewan.

Inti cerita Film The Wild Robot terletak pada perjalanan transformatif Roz ketika ia, secara tidak sengaja, menjadi induk asuh bagi seekor anak angsa yatim piatu yang kemudian dinamai Brightbill. Premis ini mungkin terdengar sederhana, tetapi film ini berhasil menggali tema naluriah keibuan, cinta tanpa syarat, dan arti keluarga “temuan” dengan luar biasa.

Melihat Roz, yang awalnya hanya terprogram untuk tugas-tugas utilitarian, belajar melindungi, merawat, dan bahkan merasakan kasih sayang adalah pengalaman yang sangat mengharukan. Lupita Nyong’o berhasil memberikan performa suara yang halus namun kuat sebagai Roz, ketika Roz beralih peran dari sekadar robit menjadi figur keibuan.

Selain tema keluarga, Film The Wild Robot juga dengan indah menyisipkan pesan tentang harmoni dengan alam dan pentingnya adaptasi. Roz, sebagai simbol teknologi, dipaksa untuk hidup berdampingan dan bahkan bergantung pada lingkungan alam yang notabene adalah kebalikannya.

Interaksinya dengan berbagai hewan di pulau tersebut, mulai dari rubah licik bernama Fink  hingga berang-berang bijak Longneck, menggambarkan pentingnya komunitas, saling pengertian, dan bekerja sama meskipun memiliki perbedaan mendasar. Pesan lingkungan yang disampaikan terasa organik dan tidak menggurui, mengalir seiring petualangan Roz.

Baca Juga:

Keunggulan lain dari Film The Wild Robot ini ada pada momen-momen tenang dan introspektif, serta interaksi antar karakternya yang penuh kehangatan. Film ini berani melaju dengan tempo yang lebih lambat di beberapa bagian, memberikan ruang bagi penonton untuk meresapi keindahan visual dan kedalaman emosi yang ditampilkan.

The Wild Robot mungkin bukan film animasi yang penuh lelucon slapstick atau lagu-lagu yang catchy. Namun, keunikannya dalam visual, pendekatan narasi yang puitis, serta penekanan pada tema-tema universal seperti cinta, keluarga, dan hubungan dengan alam menjadikannya sebuah karya yang istimewa.

Dari Film The Wild Robot, kita juga bisa belajar, bahwa cinta dan kasih sayang tidak hanya diberikan kepada manusia, namun juga kepada makhluk hidup lain secara tulus.

Baca Juga: Film Animasi Ne Zha 2, Ketika Karya Sineas China Mampu Menyalip Hollywood

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button