Mengenal 4 Tipe Respons Stres, Ini Ciri-cirinya!

Semua manusia pasti setuju bahwa tidak ada yang mau terlilit dalam keadaan kesehatan mental yang terbebani stres sehingga menimbulkan beragam gejala seperti terserang berbagi penyakit (maag, sakiit kepala, sakit perut, dll), mudah tersinggung, kesulitan tidur, nafsu makan berkurang drastis, dan hingga sulit berkonsentrasi.
Penyebab stres dalam kehidupan manusia dapat ditinjau dari beberapa sumber seperti lingkungan sekolah (perundungan dan situasi saat menghadapi bergam tes dari setiap mata pelajaran), lingkungan rumah tangga (pertengkaran kedua orangtua dan kekhawatiran menghadapi masalah anak), serta lingkungan perkantoran (pekerjaan yang terlalu menumpuk dan menyita waktu).
Karena pada dasarnya setiap manusia ialah entitas yang berbeda, tentu respons yang ditunjukkan dalam menghadapi stres tidaklah sama.
Seperti apa respons-respons stres tersebut? Ini dia pembahasan selengkapnya.
1. Melawan (Fight)
Situasi kesehatan mental yang sedang buruk bisa menyebabkan burnout dan kemerosotan dalam hidup.
Tidak jarang, seseorang akan berubah menjadi beringas dan tidak terkendali saat menyadari bahwa ada satu hal yang berimbas pada respons otaknya dalam menghadapi sebuah ancaman. Salah satu respons yang dapat terjadi ialah dengan menunjukkan perilaku memberontak, bertarung, atau melawan.
Adapun ciri-ciri seseorang saat melampiaskan respons perlawanannya ialah seperti kerap mengentak-entakkan kaki, ketidakmampuan menahan keinginan untuk menyerang objek-objek pemantik stres, melampiaskan kemarahan dengan cara berteriak-teriak, serta adanya perasaan terlilit dan terbakar yang terjadi di dalam perut.
Baca Juga:
2. Menjauh (Flight)
Jika melihat seseorang sedang menjauh dan tidak ingin diganggu, ada baiknya jangan menghakimi atau mengumpat atas keputusannya itu. Karena, hal tersebut bisa jadi merupakan sebuah dorongan adrenalin agar terhindar dari ancaman yang membuatnya semakin berlarut-larut dalam kondisi stres.
Ciri-ciri yang dapat dikenali ketika menemukan seseorang yang sedang melakukan tahap menjauh (flight) sebagai respons stresnya ialah seperti terlihat sering diliputi kegelisahan, tidak ingin melakukan kontak mata dengan siapa pun, dan merasa keletihan yang tidak berkesudahan sehingga berdampak pada kondisi mati rasa di lengan atau tungkai kaki.
3. Membeku (Freeze)
Penumpukan segala kejadian atau situasi yang dapat menyebabkan stres akan membuat seseorang seolah berada di dalam ujung kenestapaannya sehingga berdampak pada respons yang menginginkan diri untuk tidak melakukan kegiatan apa pun dan berlarut-larut dalam keheningan.
Kondisi membeku (freeze) memang seakan-akan membuat penderitanya mengalami ketidakmampuan bergerak. Bahkan, cara-cara seperti melawan (fight) atau menjauh (flight) pun bisa sangat sulit untuk dilakukan.
Adapun ciri-ciri yang dapat dicerna ketika seseorang melakukan respons stresnya dengan membeku (freeze) ialah seperti kulit yang tampak memucat, mati rasa, pembawaan yang begitu konstan dalam kekakuan, berekspresi kosong, dan dada terasa berdebar-debar dikarenakan ritme detakan jantung yang semakin tinggi.
Baca Juga:
4. Berpura-pura (Fawn)
Pengalaman traumatis akibat sebuah masalah di dalam lingkungan keluarga secara umum terjadi pada seseorang yang menerapkan perilaku berpura-pura (fawn).
Selain itu, kebuntuan menghadapi masalah penyebab stres seperti melakukan respons fight (melawan), freeze (membeku), dan menjauh (flight) merupakan salah satu indikator seseorang agar bisa beradaptasi secara normal di dalam kehidupannya, sekalipun harus menipu diri sendiri dengan menampilkan beragam topeng palsu yang akan menunjukkan ketidakaslian perasaan secara murni.
Adapun ciri-ciri yang bisa dilihat saat seseorang melakukan respons berpura-pura ialah seperti terlihat terpaksa dalam mengekspresikan kegembiraan, terlalu berlebihan dalam mengutarakan ekspresinya, dan menjelma menjadi pribadi yang terlampau berusaha untuk selalu menyenangkan orang lain (people pleaser).
Itu dia keempat tipe respons stres yang berbeda-beda pengaplikasiannya terhadap diri seseorang.
Dalam setiap inci kehidupan yang dilalui pasti tidaklah mudah dan selalu menemukan berbagai ujian maupun cobaan sehingga tidak bisa terelak dalam pengaruh kondisi stres.
Cobalah mengurangi stres dengan melakukan kiat-kiat seperti meluangkan waktu untuk bertafakur agar bisa mengenal diri sendiri, memperbanyak ibadah kepada Tuhan, menjaga kesehatan dengan berolahraga atau mengonsumsi vitamin, dan berkonsultasi dengan psikolog saat diri benar-benar merasa tidak dapat mengendalikan tingkat stres untuk tahap yang lebih jauh lagi.
Baca Juga: Kenali 5 Jenis Aroma Miss V, Nomor 3 Timbul Karena Stres!
BekelSego adalah media yang menyediakan platform untuk menulis, semua karya tulis sepenuhnya tanggung jawab penulis.