Kulon Progo, Serpihan Kecil dari Surga
Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Seperti kabupaten lain di wilayah Yogyakarta, Kulon Progo menyimpan pesona wisata yang luar biasa.
Selain itu, penduduknya yang ramah menjadikan kawasan ini menjadi tempat yang nyaman dan menyenangkan untuk dikunjungi sebagai tempat liburan yang mengasyikan di daerah Yogyakarta.
Berikut 5 hal yang menarik dari Kabupaten Kulon Progo
1. Arti kata Kulon Progo
Pada tahun 1674, Keraton Mataram, Yogyakarta diserang oleh Trunojoyo yang mendapat bantuan dari Makasar. Hal itu mengakibatkan kerusakan pada Keraton dan terdesaknya Amangkurat I sehingga melarikan diri untuk meminta bantuan kepada Belanda, hingga meninggal di Tegal dalam pelariannya.
Untuk mengantisipasi serangan dari pengikut Trunojoyo, pada tahun 1677 keraton Mataram yang dipimpin oleh Amangkurat II meminta bantuan bupati Ponorogo untuk menjaga keraton. Saat itu prajurit dari Ponorogo yang mendapat julukan bala Warok terkenal mahir dalam berperang.
Setelah keraton Mataram dijaga oleh para Warok dari Ponorogo, Trunojoyo tidak berhasil menembus keraton. Kemudian Trunojoyo ditangkap dan dihukum mati pada tahun 1679. Untuk memudahkan pengawasan dan penjagaan keraton, para Warok tersebut mendapat hadiah berupa tempat tinggal di sebelah barat keraton.
Keraton tersebut diberi nama Kulon Ponorogo, yang saat ini lebih dikenal sebagai Kulon Progo.
2. Arti kata Wates, Ibukota Kulon Progo
Secara harfiah Kota Wates artinya “Batas”. Kota itu dulunya menjadi batas antara Negara Gading (Mataram Selatan) dan Mataram Kerajaan (Mataram Kulon) saat kekuasaan Kerajaan Mataram masih di Kartasura. Dulunya Wates merupakan daerah rawa-rawa yang menandakan batas Kerajaan Mataram.
Pada zaman Paku Alam VI, daerah rawa-rawa tersebut mulai dibangun untuk pemukiman dan sentra ekonomi. Waktu itu, posisi Wates menjadi titik perbatasan antara Kadipaten Karang Kemuning dengan wilayah Kesultanan Yogyakarta di Pengasih,
3. Pesona Alam Kabupaten Kulon Progo
Objek wisata di kabupaten Kulon Progo tergolong lengkap. Kabupaten Kulon Progo menawarkan wisata alam yang asri seperti air terjun, kebun teh, pantai, pegunungan, sungai, waduk, tempat bersejarah dan masih banyak lagi.
Kulon Progo terkenal dengan pesona alamnya yang luar biasa. Banyak destinasi wisata yang dapat ditemui di kabupaten ini seperti: Kalibiru, Waduk Sermo, Pantai Glagah, Wisata Hutan Mangrove, hutan pinus Girimulyo, Pantai Trisik, dan masih banyak lagi objek wisata lainnya. Kulon Progo memang dikarunia alam yang indah. Banyak tempat wisata yang bisa dieksploitasi.
Terdapat banyak spot untuk foto yang kekinian. Dan jangan lupa, siapkan kamera untuk berfoto di tempat wisata tersebut. Jangan pernah minder karena kamera anda jelek, dijamin gambar yang anda abadikan akan bagus karena pemandangan alamnya sangat bagus.
Baca Juga: 4 Sajian Khas Berselera dari Jogjakarta, Tradisional dan ikonik!
4. Makanan Khas Kulon Progo
Makanan daerah merupakan salah satu yang dicari jika kita berkunjung ke suatu daerah. Tidak sah rasanya jika kita berkunjung ke suatu wilayah namun tidak merasakan makanan khas daerah setempat.
Ini dia, makanan khas Kulon Progo yang selalu membuat kangen :
- Geblek merupakan makanan khas dari Kulon Progo yang berasal dari ketela pohon. Dengan proses tertentu, geblek menjadi semacam makanan yang unik karena berbentuk lingkaran kecil membentuk rantai menjadi tiga hingga empat buah. Geblek disajikan dengan menu tempe benguk dan tempe kara.
- Growol merupakan makanan khas dengan adonannya dari singkong namun tidak begitu terkenal seperti makanan khas lainnya. Aroma khas Growol ini cukup menyengat, karena tercium bau busuk sehingga bagi yang belum merasakannya akan merasa jijik sebelum mencoba. Namun jangan salah, jika dicampur dengan parutan kelapa akan terasa gurih. Makanan khas ini tidak banyak dijumpai di pasar tradisional.
- Tempe benguk atau besengek berasal dari biji kacang koro yang difermentasi menjadi tempe. Tempe benguk merupakan tempe yang campuran santan kental. Bentuknya memang terlihat tidak menarik, tapi soal rasa sangat gurih dan enak. Jika ingin menu lengkap bisa menambah geblek dan dimakan langsung selagi hangat
- Cenil dan cetot, dibuat dari pati singkong yang direbus. Untuk membuat tampilannya menarik, penjual memberikan tambahan pewarna makanan hijau, kuning, dan merah serta taburan kelapa parut,
5. Budaya dan Kearifan masyarakat lokal
Salah satu yang menarik dari Kulonprogo adalah masih melekatnya adat istiadat, kearifan lokal dan budaya-budaya tradisional yang masih dipertahankan sampai saat ini. Contohnya adalah Nglarak Blarak yang biasa disingkat “nglabrak” . Sejarah Nglarak Blarak berasal dari masyarakat di wilayah Kokap Perbukitan Menoreh, yang bermata pencaharian sebagai penderes nira kelapa. Permainan ini menggunakan pelepah daun kelapa dan bumbung kelapa dengan gamelan sebagai iringan musik, menjadikan Nglarak Blarak tampak eksotis bagi penonton. Filosofi Nglarak Blarak berarti menabrak, memiliki makna bahwa kita harus terus melawan kemiskinan, kesialan dan ketertinggalan.
Selain itu, ada lagi tradisi bersih. Yaitu kegiatan membersihkan makam pada bulan sya’ban. Tradisi bersih merupakan bagian dari rangkaian upaya manusia dalam membersihkan diri dari segala kotoran. Baik kotoran lahir maupun kotoran hati. Puncak dari upaya pembersihan diri adalah pada bulan Ramadan. Menjaga kebersihan lingkungan dalam tradisi Bersih dilakukan dengan membersihkan area makam. Jika tidak dibersihkan, area makam bisa menjadi sumber berbagai macam penyakit. Seperti menjadi sarang nyamuk, serangga, maupun hewan melata berbahaya seperti ular berbisa, kalajengking, dan lain sebagainya.
Selain kearifan lokal tersebut, Kulon Progo kaya akan seni dan budaya. Kesenian asli kabupaten Kulon Progo antara lain seni tari Jathilan, Incling, Kuda Kepang, Incling, Dolalak, Angguk, Oglek, Krumpyung, Zabur, Langen Toyo, Tayub Topeng.
Itulah hal-hal yang menarik tentang Kulon Progo, sebuah serpihan kecil dari surga. Yuk, traveling!
Baca juga : 5 Tempat Wisata di Batam yang Wajib Dikunjungi