Makanan olahan dari daging kambing merupakan makanan yang disukai banyak orang. Meski digadang-gadang bisa memicu kolesterol, daging kambing ternyata memiliki banyak manfaat kesehatan. Daging kambing memiliki kandungan lemak dan kolesterol yang rendah daripada daging sapi.
Dalam 100 gram daging kambing mengandung sekitar 109 kalori dan 20,6 gram protein. Sementara itu, kandungan lemaknya hanya mencapai dua gram saja. Daging kambing juga rendah kolesterol dan tidak mengandung karbohidrat.
Nutrisi daging kambing
Dibandingkan jenis daging merah lainnya, daging kambing mengandung lemak dan kolesterol yang lebih rendah. Daging kambing juga mengandung zat besi bermanfaat dan potassium penstabil jantung dalam jumlah besar. Kadar natrium dalam daging kambing juga tergolong rendah sehingga bermanfaat bagi penderita gangguan tekanan darah.
Untuk meminimalisir sejumlah patogen yang berbahaya pada daging kambing, diperlukan proses pengolahan yang tepat untuk meminimalisir risiko kesehatan saat mengonsumsi daging kambing.
Manfaat daging kambing
Dengan teknik pengolahan yang tepat daging kambing akan memberikan sejumlah manfaat kesehatan seperti berikut:
1. Mencegah kanker
Daging kambing mengandung CLA (Conjugated Linoleic Acid) atau asam lemak yang dikenal mampu mencegah kanker dan meminimalisir risiko peradangan. Selain itu, kandungan selenium dan klorin dalam daging kambing juga membantu meminimalisir risiko terkena penyakit kronis ini.
CLA merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan geometris turunan dari asam lemak yang mengandung ikatan rangkap terkonjugasi. Asam lemak terkonjugasi memiliki banyak bentuk yang diakibatkan oleh proses konfigurasi, namun bentuk utamanya adalah cis 9,trans 11-CLA yang terdapat pada produk pangan yang berasal dari hewan.
Sumber utama asam lemak terkonjugasi berasal dari daging (daging sapi dan daging kambing), susu dan keju. Penelitian yang banyak dilakukan oleh para ilmuan, mengambil senyawa asam lemak terkonjugasi dari minyak tanaman yang banyak mengandung asam lemak seperti biji bunga matahari, minyak zaitun, minyak kelapa sawit. Salah satu contoh substansi yang telah terbukti efektif dalam mengatasi permasalahan berat badan dan kanker
2. Anti inflamasi dan mencegah penyakit jantung
Daging kambing mengandung zat anti-inflamasi. Oleh karena itu, mengonsumsinya bisa menghambat peradangan di pembuluh darah dan menstabilkan detak jantung. Beberapa orang beranggapan bahwa makan daging kambing bisa memicu peningkatan tekanan darah hingga hipertensi. Risiko ini sebenarnya bisa terjadi bila Anda mengonsumsinya secara berlebihan.
Namun, konsumsi daging kambing dengan wajar ternyata bisa mengatur tekanan darah sehingga mencegah penyakit jantung. Daging kambing mengandung kadar kolesterol yang lebih rendah dibandingkan daging merah lainnya. Kolesterol dan lemak jenuh yang rendah pada makanan membantu mengurangi risiko penyakit jantung.
3. Membakar lemak
Daging kambing kaya akan vitamin B yang membantu tubuh membakar lemak. Selain itu, daging kambing juga rendah lemak jenuh dan tinggi protein sehingga cocok dikonsumsi saat diet.
Tidak seperti daging sapi yang banyak lemak, daging kambing justru membantu membakar lemak dalam tubuh. Vitamin B yang banyak terdapat pada daging kambing, membantu tubuh memproses karbohidrat, protein, dan lemak menggunakan energi yang tersimpan dalam makanan. Kekurangan vitamin B dapat membuat penurunan berat badan menjadi terhambat.
4. Mencegah anemia
Mengonsumsi daging kambing membantu mencegah anemia, khususnya untuk ibu hamil dan wanita menstruasi. Daging kambing juga membantu meningkatkan sirkulasi darah dan mencegah bayi cacat lahir.
Kandungan zat besi yang tinggi pada daging kambing juga berperan aktif untuk menambah suplai darah di dalam tubuh. Sehingga, siapa saja mengonsumsi daging kambing akan terhindarkan dari penyakit anemia atau kekurangan darah.
5. Meningkatkan kesehatan mental
Kandungan vitamin B12 dalam daging kambing membantu meredakan stres dan depresi. Vitamin B12Â memiliki fungsi penting dalam sintesis dan metabolisme serotonin, yaitu hormon yang bertanggung jawab dalam mengontrol suasana hati.
Saat tubuh kekurangan vitamin B12, hormon serotonin akan berkurang sehingga membuat Anda lebih rentan terhadap gangguan mental seperti depresi.
Asam lemak omega-3 yang ada pada daging kambing, juga membantu proses pembentukan otak secara fundamental. Kandungan tersebut mampu memengaruhi ekspresi gen, stres oksidatif, aliran darah, tingkat neurotransmiter, dan proses terkait otak lainnya seperti produksi neuron baru.
Baca Juga: 5 Jenis Gangguan Cemas yang Jarang Diketahui
6. Mencegah stroke dan gangguan ginjal
Daging kambing juga tinggi asam lemak Omega 3 namun rendah kalium dan natrium. Konsumsi asam lemak omega-3Â dapat membantu menurunkan tekanan darah, memperlambat pembentukan plak di arteri, serta menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke
Itu sebabnya, mengonsumsi daging kambing membantu mencegah penyakit ginjal dan stroke.
Baca Juga: Kenalan dengan Demensia, Mimpi Buruk Terburuk Para Lansia!
7. Menjaga kesehatan tulang
Dikutip dari jurnal Osteoporosis International, daging kambing kaya akan kalsium yang juga bermanfaat untuk tulang. Sebab, kalium membantu menetralkan kadar asam pada tubuh sehingga mengurangi risiko berkurangnya kadar kalium dalam tulang. Jadi, kepadatan tulang dapat tetap terjaga.
Sebaliknya, asupan kalium yang terlalu sedikit dapat meningkatkan tekanan darah dan menguras kalsium dalam tulang. Orang bisa sakit osteoporosis karena kurang kalium dan kalsium.Â
Efek Samping
Mitos mengenai daging kambing sebagai penyebab kolesterol dan tekanan darah memang ada benarnya juga. Namun, hal itu hanya terjadi jika dikonsumsi berlebihan. Hal ini berlaku juga untuk jenis daging hewan lain seperti sapi, kerbau, ataupun unta.
Mengonsumsi daging kambing bila dimakan dalam jumlah normal tidak akan mengganggu kesehatan. Apalagi bagi mereka yang jarang makan daging kambing dan tidak mempunyai masalah kesehatan yang serius, ini  tidak akan menjadi masalah.
Hanya akan menjadi masalah bila mengonsumsi daging kambing dalam jumlah banyak. Selain itu, terlalu banyak mengonsumsi jeroan, otak, usus, paru-paru, limfa, dapat meningkatkan kadar asam urat dalam tubuh.
Pada saat memasak, pemberian bumbu yang berlebihan, seperti garam, mentega, minyak, juga dapat membuat konsumsi daging kambing menjadi berbahaya. Hal ini juga termasuk dalam pengolahan daging sapi ya.
Jadi kalau ada yang mengatakan konsumsi daging kambing bisa menaikkan tekanan darah, Itu adalah anggapan yang salah. Bukan karena dagingnya, melainkan pada pengolahan dan pemberian bumbu seperti garam yang terlalu banyak atau mengombinasikan dengan makanan berlemak lainnya.
Jadi kesimpulannya, makan daging kambing aman kok. Asal jangan berlebihan!
Sumber :
- Nutritive Value of Goat Meat. (2016). Alabama A&M and Auburn University. Retrieved 1 September 2021, from https://ssl.acesag.auburn.edu/pubs/docs/U/UNP-0061/UNP-0061-archive.pdf
- Carbohydrates, Proteins, Fats, and Blood Sugar. (2020). Michigan Medicine. Retrieved 1 September 2021, from https://www.uofmhealth.org/health-library/uq1238abc
- Goat Meat: A Healthy Choice. (2018). Prairie View A&M University. Retrieved 1 September 2021, from https://www.pvamu.edu/cahs/wp-content/uploads/sites/27/goatmeat_approved.pdf
Baca Juga:Â 7 Manfaat Kurban Bagi Umat Islam, Yuk Berkurban!
BekelSego adalah media yang menyediakan platform untuk menulis, semua karya tulis sepenuhnya tanggung jawab penulis.