Jadi Alternatif Pengganti di Program Makan Siang Gratis, Berikut Penjelasan Lengkap Tentang Susu Ikan!


Susu Ikan

Di masa kampanyenya dulu, Presiden dan Wakil Presiden Terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka kerap mempromosikan program unggulan bernama makan siang gratis.

Program ini direncanakan akan diterapkan selama masa pemerintahan mereka yang akan dimulai pada 20 Oktober 2024 mendatang.

Susu merupakan salah satu produk yang akan diberikan kepada siswa dalam program tersebut.

Pihak Prabowo-Gibran pun mempertimbangkan alternatif selain susu sapi untuk menjalankan program tersebut. Salah satu opsi yang sedang dipertimbangkan adalah susu ikan.

Karena terdengar tak lazim, Susu Ikan ini pun menjadi viral pada Senin (9/9/2024) ini dan menjadi bahan perbincangan warganet.

Apa itu susu ikan?

Susu ikan, atau dikenal juga sebagai surimi, adalah produk yang dihasilkan dari pemrosesan protein ikan. Meskipun disebut “susu,” produk ini sebenarnya bukan cairan seperti susu dari mamalia. Susu ikan dibuat dengan memisahkan hidrolisat protein ikan dari daging ikan

Bila merujuk CODEX Alimentarius (CODEX STAN 206-1999), susu adalah sekresi atau cairan yang keluar normal dari hewan perah atau mamalia yang diperoleh dari satu atau lebih pemerahan tanpa penambahan atau ekstraksi darinya. Hasil perahan untuk dikonsumsi sebagai susu cair atau untuk diproses lebih lanjut.

Bila mengikuti CODEX, susu itu berasal dari perahan dari hewan mamalia, seperti sapi, domba, kambing, kerbau, kuda, unta dan lainnya tanpa adanya campuran bahan lain.

Doktor Bidang Biokimia Susu yang juga dosen Fakultas Peternakan IPB, Epi Taufik, mengatakan, selama ini belum pernah mendengar istilah tersebut. “Sejauh yang saya tahu di dunia belum ada istilah susu ikan,” kata Epi dalam pesan singkat kepada Health Liputan6.com pada Senin, 9 September 2024.

Berarti, istilah ‘susu ikan’, seharusnya dianggap sebagai istilah untuk mendongkrak pemasaran produk. Bukan istilah yang sebenarnya. Sehingga, susu ikan lebih tepat jika disebut sebagai minuman protein yang diproses dari bahan selain hewan mamalia.

Baca Juga:

Proses Pembuatan Susu Ikan

Untuk menghasilkan ‘susu ikan’, berikut proses pembuatan secara singkat:

  1. Ikan segar yang berkualitas tinggi diolah untuk mengekstrak proteinnya.
  2. Protein ikan yang telah diekstrak kemudian dipecah menjadi potongan-potongan yang lebih kecil atau asam amino melalui proses hidrolisis. Proses ini membuat protein lebih mudah dicerna tubuh.
  3. Asam amino hasil hidrolisis kemudian dikeringkan dan diubah menjadi bubuk. Bubuk inilah yang menjadi bahan dasar susu ikan.
  4. Bubuk protein ikan kemudian dicampur dengan berbagai nutrisi penting lainnya seperti vitamin, mineral, dan lemak sehat untuk menghasilkan susu ikan yang bergizi.

Baca Juga:

Perbandingan Susu Ikan vs Susu Sapi

Jika dilihat dari komposisi nutrisi, Susu ikan kaya akan protein, asam lemak omega-3, selenium, vitamin D, dan mineral lain. Kandungan nutrisi ini menjadikannya lebih mirip dengan makanan laut daripada produk susu. Omega-3 yang terkandung sangat baik untuk kesehatan jantung dan otak.

Sedangkan susu sapi kaya akan kalsium, vitamin D, protein, lemak, dan karbohidrat (terutama laktosa). Susu sapi juga mengandung sejumlah vitamin dan mineral penting seperti vitamin B12 dan fosfor, yang mendukung kesehatan tulang dan gigi.

Dari segi kegunaannya, susu ikan biasanya dikonsumsi sebagai makanan laut, sering diolah dalam berbagai hidangan, terutama di beberapa budaya Asia. Susu ikan dianggap sebagai makanan lezat dan bergizi tinggi, tetapi bukan pengganti susu cair dalam minuman atau makanan seperti sereal.

Sedangkan Susu Sapi digunakan sebagai minuman, bahan dalam berbagai makanan olahan (keju, yogurt, mentega, dan lain lain), dan sering dijadikan bahan dalam masakan atau kue. Susu sapi juga sering digunakan sebagai sumber kalsium utama dalam diet sehari-hari.

Tidak seperti susu sapi bisa dibeli di mana saja, susu ikan bukan bahan pangan yang mudah ditemukan di pasar umum.

Baca Juga: 5 Manfaat Susu Kambing Untuk Anak, Tidak Kalah Sama Susu Sapi


Emperor