5 Model Pengambilan Keputusan Yang Cepat, Cocok Untuk Bisnis!

Membuat suatu keputusan itu memang tidak mudah tapi gampang gampang susah. Keputusan adalah hasil akhir dari sebuah pemikiran setelah melalui berbagai pertimbangan tentang baik buruknya. Oleh karena itu pentingnya analisis dalam pengambilan keputusan. Karena akibat dari tindakan umumnya belum bisa diketahui.
Keputusan adalah suatu kesimpulan dari suatu proses untuk memilih tindakan yang terbaik dari sejumlah alternatif yang ada. Sedangkan pengambilan keputusan adalah proses yang mencakup semua pemikiran dan kegiatan yang dipadukan guna membuktikan dan memperlihatkan pilihan terbaik tersebut. Oleh karena itu teori keputusan adalah suatu teknik analisis yang berkaitan dengan pengambilan keputusan melalui bermacam-macam model.
Secara khusus pengambilan keputusan menghendaki sejumlah sasaran dan tujuan, sejumlah alternatif tindakan, risiko atau perolehan dan tiap alternatif yang berlainan dan kriteria pemilihan yang dapat memperhatikan tindakan yang terbaik.
Model pengambilan keputusan dapat diklasifikasikan dengan cara melihat kondisi atau situasi yang ada pada saat keputusan itu diambil. Dirangkum dari laman Runn, berikut beberapa model pengambilan keputusan yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
1. Model Rasional (Rational Decision-Making Model)
Model rasional adalah model yang berbasis pada logika dan analisis data. Model ini mengharuskan pengambilan keputusan berdasarakan pada evaluasi objektif terhadap opsi-opsi yang ada.
Biasanya, model rasional digunakan dalam pengambilan keputusan yang kompleks dan penting, seperti investasi bisnis atau strategi pemasaran.
Baca Juga:
2. Model Intuitif (Intuitive Decision-Making Model)
Model intuitif mengandalkan insting atau perasaan pengambil keputusan. Model ini dapat digunakan dalam situasi yang membutuhkan keputusan cepat atau dalam kondisi yang tidak dapat diukur secara objektif.
Walaupun kurang ilmiah, model ini juga digunakan oleh pemimpin atau eksekutif yang memiliki pengalaman dan intuisi kuat.
3. Model Incremental (Incremental Decision-Making Model)
Dalam model ini, keputusan diambil secara bertahap dan disesuaikan dengan kondisi yang ada. Setiap langkah keputusan bergantung pada hasil dari langkah sebelumnya.
Model ini cocok untuk menghadapi masalah yang dinamis dan memerlukan penyesuaian secara berkelanjutan, misalnya, saat melakukan perubahan dalam kebijakan perusahaan.
4. Model Pengambilan Keputusan Berbasis Bukti (Evidence-Based Decision-Making Model)
Model ini melibatkan pengambilan keputusan berdasarkan data dan bukti konkret. Misalnya, keputusan dalam bidang medis atau keuangan menggunakan model berbasis bukti untuk memastikan keakuratannya. Model ini membantu pengambil keputusan untuk lebih objektif dengan menggunakan hasil riset atau studi.
Baca Juga:
5. Model Partisipatif (Participative Decision-Making Model)
Dalam model partisipatif, keputusan dibuat dengan melibatkan anggota tim atau pemangku kepentingan lainnya. Model ini memungkinkan pengambil keputusan untuk mempertimbangkan berbagai sudut pandang dan masukan dari berbagai pihak. Model ini sering diterapkan dalam pengambilan keputusan di perusahaan untuk membangun rasa tanggung jawab bersama.
Itulah beberapa model pengambilan keputusan dengan cara melihat kondisi atau situasi yang ada pada saat keputusan itu diambil. Semoga bermanfaat.
Baca Juga: Mengenal dan Memahami Bentuk-bentuk Keputusan Bersama, Dari Musyawarah Hingga Aklamasi

















