Pada dasarnya bagi saya, terlalu sukar dalam mendefinisikan arti ataupun makna keluarga. Entah, apa definisi yang tepat. Namun yang saya rasakan hingga saat ini, keluarga itu adalah cinta walau penuh perbedaan. Keluarga itu ketenangan walau saling beradu pemikiran dan keluarga itu kehangatan walaupun ada jarak yang membentang. *ehem! Sudah puitis belum? Haha.
Selain itu, apappun yang berkaitan dengan keluarga enggak tahu kenapa selalu berhasil dibuat tersentuh. Padahal hanya membahas sekelebat saja, tapi sering membuat mata banjir secara tiba-tiba. Apa karena saya-nya saja yang terlalu sensitif ya?
Seperti halnya 3 literatur Asia yang akan saya bahas kali ini. 3 literatur tersebut menyuguhkan banyak sekali perenungan dan luapan airmata yang hadir tanpa disadari.
Nah, apa sajakah ketiga literatur Asia bertema keluarga paling mengharukan tersebut?
1. Novellet Ketika Mas Gagah Pergi karya Helvi Tiana Rosa
Identitas buku
Judul Novel: Ketika Mas Gagah Pergi
Pengarang: Helvi Tiana Rosa
Penerbit : AsmaNadia Publishing House
Cetakan: XVI, 2015
Tebal: ± 258 hlm.
Literatur Asia yang pertama adalah karya dari Ibu Dosen Helvi Tiana Rosa berjudul Ketika Mas Gagah Pergi. Karya ini menjadi salah satu karya yang tidak tergerus zaman. Sebab kisah dari karyanya beliau tersebut masih relevan dengan zaman sekarang. Bahkan, bisa jadi masih relevan dengan hari-hari yang akan datang. Padahal novellet dari Ketika Mas Gagah Pergi pertama kali diterbitkan pada 2011. Lantas buku yang digenggaman saya sudah dicetak enam belas kali pada Desember 2015. Wah, keren ya?
Memangnya Novellet Ketika Mas Gagah Pergi bercerita tentang apa sih?
Secara garis besarnya Ketika Mas Gagah Pergi bercerita tentang perjalanan hijrah seorang pemuda bernama Gagah. Dia seorang anak pertama dan mempunyai seorang adik perempuan bernama Gigi yang berpenampilan tomboi.
Kedua kakak beradik ini pada awalnya suka sekali bergaul selayaknya anak muda yang salah satunya gemar nongkrong, musik dengan nada keras, berpenampilan trandy dll. Hingga sampai akhirnya Gagah berubah 180 derajat yang membuat adiknya kesal. You know-lah berubahan Gagah seperti langit dan bumi. Hal tersebut pun membuat jarak antara keduanya.
Namun ketelatenan Gagah sebagai abang bagi saudari perempuannya itu pun, mampu memberikan perspektif baru untuk sang adik. Sebab bagaimana pun perubahan dari kondisi dan situasi yang ada, mereka tetaplah satu keluarga. Setiap anggota keluarga pasti ingin memberikan hal berharga untuk anggota lainnya bukan? Begitu pulalah dengan Gagah.
Dalam hal ini, Gagah ingin sang adik mengikuti jejaknya agar lebih mendekat kepada Sang Pencipta. Sebab pada dasarnya, siapa sih yang tahu akhir dari diri sendiri dan apakah akan berakhir dalam keadaan baik ataukah malah sebaliknya?
Dari Novellet Ketika Mas Gagah Pergi karya Helvi Tiana Rosa ini saya belajar, memang sih adakalanya salah satu dari anggota keluarga itu menjengkelkan. Akan tetapi dibalik itu semua, mereka pun ingin memberikan yang terbaik untuk tiap anggota keluarga lainnya.
Baca Juga:
2. Novel Keajaiban Toko Kelontong Namiya karya Keigo Higashino
Identitas buku
Judul buku: Keajaiban Toko Kelontong Namiya
Pengarang: Keigo Higashino
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Cetakan: Pertama, 2020
Tebal: ± 400 hlm.
Selanjutnya ada Novel Keajaiban Toko Kelontong Namiya karya Keigo Higashino. Walapun pada dasarnya novel ini bergenre fantasi, tapi saya malah gagal fokus pada hubungan tiap tokoh yang ada dalam novel karya pengarang Negeri Matahari ini.
Kisah keluarga dalam Novel Keajaiban Toko Kelontong Namiya bagi saya terbilang cukup unik. Sebab makna keluarga dalam kisah tersebut bukan menyoal antara ayah, ibu dan anak. Dalam Novel Keajaiban Toko Kelontong Namiya makna keluarga adalah kebersamaan.
Hal tersebut dilatarbelakangi makna kebersamaan berasal dari anak-anak yang kurang beruntung dan tinggal di panti bernama Taman Marumitsu. Hingga pada akhirnya mempunyai keterkaitan dan keterikatan dengan toko kelontong yang ajaibnya mempunyai alur waktu.
Berdasarkan keterkaitan dari anak-anak Taman Marumitsu dan toko kelontong tersebut menciptakan perasaan haru. Sebab dari perjalanan alur waktu di toko kelontong itu, anak-anak Taman Marumitsu yang sempat salah paham pada suatu hal berhasil memecahkannya dengan lapang dada.
Dari Novel Keajaiban Toko Kelontong Namiya karya Keigo Higashino ini saya jadi merenung. Sebab pada dasarnya tiap-tiap manusia adalah saudara dan tiap-tiap saudara merupakan keluarga.
Baca Juga:
3. Novel Please Look After Mom karya Kyung Sook Shin
Identitas buku
Judul Novel: Look After Mom
Pengarang: Kyung Sook Shin
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Cetakan: IV, 2015
Tebal: ± 296 hlm.
Novel Please Look After Mom karya Kyung Sook Shin menjadi literatur asia bertema keluarga paling mengharukan versi saya. Semua emosi bisa muncul dan saling beradu ketika membaca salah satu karya dari pengarang Negeri Gingseng ini.
Bagaimana tidak, jika sang pengarang berhasil meramu cerita dengan sederhana, tapi berhasil menyuguhkannya dengan luar biasa? Jadi tidak heran sih, bila dari karyanya ini Kyung Sook Shin dianugerahi sebagai wanita pertama orang Korea yang mendapatkan Perhargaan Sastra Asia pada 2012. Wah, keren ya?
Secara singkatnya Novel Please Look After Mom berkiah tentang sebuah keluarga yang kehilangan seorang ibu. Hal tersebut terjadi setelah sang ibu hilang dari pengawasan suami saat perjalanan berkunjung ke salah satu rumah anaknya. Sang suami memberikan pernyataan bisa jadi si ibu tertinggal di stasiun yang kala itu ramai pengunjung.
Harap maklumlah, mereka orang tua dari desa terpencil yang berkeinginan datang ke Seoul untuk berkunjung ke salah satu rumah anaknya. Akan tetapi bukannya mendatangkan kabar gembira untuk sang anak, perisitiwa tersebut mendatangkan duka yang begitu mendalam bagi seluruh anggota keluarga.
Fyi… ada banyak hal yang saya pelajari dan renungkan dari satu eksemplar novel ini. Salah satunya tentang keberadaan ibu yang begitu berperan penting dalam sebuah keluarga. Saya pun menjadi sadar, bila pada dasarnya ibu dalam keluarga itu ibarat pondasi rumah. Jika pondasinya retak, runtuh, apalagi hancur, apakah rumah tersebut dapat berdiri dengan kokoh?
Well… itulah tiga literatur Asia bertema keluarga paling mengharukan versi saya. Walaupun saya tahu ada banyak definisi tentang keluarga yang dari sudut pandang masing-masing, tapi apa sih definisi keluarga bagi Kalian?
Baca Juga: 5 Literatur Asia yang Bisa Membuat Hidupmu Lebih Bermakna
BekelSego adalah media yang menyediakan platform untuk menulis, semua karya tulis sepenuhnya tanggung jawab penulis.
0 Comments