Komunikasi merupakan elemen yang sangat penting dalam rumah tangga untuk menjaga suatu hubungan dan antara suami dan istri tetap harmonis. Selain itu, komunikasi menjadi kunci hubungan rumah tangga yang bahagia dan merupakan pondasi utama dari sebuah hubungan.
Adanya komunikasi yang lancar dalam rumah tanggang, tentu akan membuat pasangan tersebut bisa lebih memahami apa yang diinginkan pasangan. Meskipun demikian, lancarnya suatu komunikasi tidak selalu menjamin pasangan dalam pernikahan bisa terhindar dari perselisihan.
Hal ini muncul karena tidak semua orang bisa berkomunikasi dengan baik dalam menyampaikan pendapatnya, atau keluhannya pada suatu hal. akibatnya perdebatan tidak dapat dihindarkan karena masing-masing pihak ingin memenangkan kepentingan dirinya. untuk menangani masalah seperti ini, pasangan menikah perlu untuk membekali diri mereka dengan kemampuan komunikasi asertif.
Komunikasi asertif adalah sebuah teknik berkomunikasi di mana seseorang dapat menyampaikan pendapatnya secara lugas tanpa menyinggung orang tertentu baik secara verbal maupun non-verbal. Keterampilan “berkomunikasi” seperti ini akan menumbuhkan rasa saling menghargai dan terbuka sehingga komunikasi berjalan secara singkat, jelas, dan efektif. Lalu, apa sajakah manfaat dari komunikasi asertif dalam kehidupan rumah tangga?
1. Mencegah timbulnya pertengkaran
Pertengkaran atau berselisih paham antar pasangan dalam kehidupan rumah tangga sebenarnya adalah hal yang biasa terjadi. Namun, perselisihan ini bisa membuat hubungan suami-istri menjadi kurang harmonis, apabila disampaikan dengan cara yang keliru dan akan menimbulkan pertengkaran diantara kedua belah pihak.
Untuk mencegah hal itu terjadi, komunikasi asertif bisa menjadi pencegah timbulnya pertengkaran. Misalnya jika suami dan istri mengalami perselisihan, maka salah satu pihak bisa mengatakan rasa tidak setujunya tanpa tendensi. Dengan komunikasi asertif, peluang diskusi antara pasangan suami-istri lebih terbuka, sehingga pertengkaran bisa dihindari.
2. Bisa lebih memahami satu sama lain
Menjalani kehidupan pernikahan, butuh memahami antara satu dan yang lain. Hal ini dilakukan agar pernikahan yang harmonis bisa terus terjaga. Komunikasi asertif dalam kehidupan rumah tangga, mampu membantu suami-istri untuk saling memahami lebih baik. Dengan bersikap asertif, pasangan dapat memperkuat hubungan, mengurangi stress akibat konflik dan memberikan dukungan sosial atau moral ketika salah satu pihak sedang berada di masa sulit.
Perilaku asertif lebih menunjukkan rasa hormat terhadap diri sendiri dan juga pasangan. Saat berkomunikasi, sikap asertif dapat membantu pasangan untuk saling memahami dengan lebih baik lagi.
Baca Juga: 7 Elemen Penting dalam Membangun Hubungan yang Sehat Menurut Psikologi!
3. Menyampaikan keluhan pada pasangan tanpa melukai
Keluhan dalam kehidupan rumah tangga sebenarnya adalah hal yang sangat wajar. Namun jika hal tersebut disampaikan dengan cara yang kurang baik kepada pasangan, akan berakibat fatal. Sehingga melukai hati pasangan. Dengan demikian, sikap asertif dalam sebuah komunikasi rumah tangga sangat diperlukan ketika salah satu pihak ingin menyampaikan keluhannya.
Sebagai contoh, ketika salah satu pihak mengeluhkan sikap pasangan yang dirasa kurang bisa diterima, pihak yang mengeluh bisa berkata, “Maaf, jika kamu terus bersikap menyebalkan seperti ini saya bisa tidak tahan dalam menjalani hidup denganmu“. Cara menyampaikan keluhan diatas disebut Consequence assertion. Yaitu ketika pihak yang mengeluh menyampaikan keberatannya secara lebih netral dan tidak agresif. Namun dia siap untuk menerima konsekuensinya.
4. Menurunkan ego dan memikirkan kepentingan bersama
Sikap menghormati perasaan pasangan dan saling memahami dalam kehidupan rumah tangga memang perlu, namun ada satu hal lagi yang tidak kalah penting yaitu menurunkan ego masing-masing. Turun atau tidaknya ego pasangan dalam pernikahan, bisa dilihat dari bagaimana cara mereka berkomunikasi.
Sikap asertif dalam berkomunikasi mampu menurunkan ego. Sebab lebih mengutamakan kepentingan bersama dibandingkan ego masing-masing. Sehingga dapat tercipta sikap saling menghormati dan pengertian. Dengan bersikap demikian, pasangan akan lebih mampu menyampaikan kebutuhan dan keinginannya dengan lebih berempati.
5. Menyelesaikan konflik rumah tangga
Konflik rumah tangga sebaiknya segera diselesaikan. Membiarkan konflik berlarut-larut dalam hubungan suami-istri, akan memperburuk kehidupan rumah tangga. Komunikasi asertif sangat berguna dalam kondisi tersebut, sebab dapat menyelesaikan konflik dan meredakan ketegangan yang sedang terjadi.
Ada tiga teknik dalam komunikasi asertif yang bisa dilakukan pasangan untuk meredakan konflik. Yaitu teknik Discrepancy Assertion, Negatif Feeling Assertion dan Broken Record.
- Discrepancy Assertion adalah teknik untuk menunjukkan perbedaan antara apa yang telah disepakati sebelumnya dengan apa yang terjadi, guna melihat apakah ada kesalah pahaman antara suami-istri.
- Negatif Feeling Assertion adalah teknik untuk menunjukkan salah satu pihak memiliki perasaan negatif namun ingin mengontrol perasaan tersebut agar tidak menyinggung pihak lain.
- Broken Record adalah teknik komunikasi asertif yang digunakan dengan cara mempersiapkan diri untuk menyampaikan apa yang diinginkan, tentunya dengan menghormati perasaan lawan bicara, tidak bersikap agresif dan tanpa tendensi.
Inilah lima alasan pentingnya memiliki kemampuan komunikasi asertif dalam rumah tangga. Semoga dengan bersikap asertif bisa menjadikan segalanya lebih baik.
Baca Juga : 6 Rekomendasi Kegiatan Menyenangkan Untuk Isi Waktu Luangmu
BekelSego adalah media yang menyediakan platform untuk menulis, semua karya tulis sepenuhnya tanggung jawab penulis.