Wow! Ternyata Ada 5 Keuntungan Menjadi Seorang Overthinking


Ilustrasi overthinking (heartfulness.org)

Berpikir terlalu berlebihan terhadap satu hal sehingga menyebabkan permasalahan yang seakan-akan terus berputar-putar di dalam otak, itulah sebersit pengertian dari overthinking.

Kondisi ini juga tidak jarang membuat seseorang dilanda mood swing (perubahan perasaan secara drastis dan mendadak), susah tidur, susah makan, emosi tidak stabil, dan mengganggu produktivitas sehingga membuat keseharian menjadi tidak begitu menggairahkan.

Namun di balik kekurangan dan konotasi negatif pemaknaannya, overthinking ternyata memiliki aura positif tersendiri yang dapat menjadi keuntungan bagi yang mengalaminya.

Apa saja keuntungan menjadi seorang overthinking itu? Simak selengkapnya di bawah ini!

1. Mampu mempersiapkan sesuatu dengan baik

Ketika dibubuhi pikiran yang kompleks, mendesak, dan sedikit berlebihan, tak jarang hal tersebut membuat seseorang lebih meningkatkan sensor kejelian untuk menginspeksi segala uraian dari berbagai situasi yang sedang berkecamuk di dalam kepala, sehingga akhirnya berani untuk menghadapinya dengan skenario-skenario yang dibuat secara matang.

Misalnya, kamu hanya tinggal menghitung hari untuk menunggu momen pernyataan kelulusan dari pihak sekolah. Lalu, kamu akan melanjutkan pendidikanmu ke perguruan tinggi favorit dengan jalur masuk yang tergolong sulit, bahkan kamu menyadari bahwa rasio kelulusan pada jurusan yang akan diambil tampak begitu mencekam dan memang pantas untuk anak-anak yang dikategorikan cerdas atau sangat berbakat.

Tentu, hal itu sedikit kurangnya membebani pikiranmu sehingga bukan tak mungkin akan terjebak pada kondisi yang menyebabkan overthinking. Namun, kamu menyadari bahwa tidak boleh berdiam diri saja untuk meraih mimpi yang lumayan membebat pikiranmu itu. Kamu harus mengupas dalam-dalam bagaimana kiat-kiat agar tercatat resmi sebagai mahasiswa di perguruan tinggi favorit dengan mempersiapkan segala hal matang seperti mengikuti bimbingan belajar, mencari teman-teman yang satu frekuensi dengan tujuanmu, membeli buku-buku penunjang, serta membuat sistem belajar yang efektif.

Adapun keuntungan menjadi seorang overthinking sehingga berimbas pada terwujudnya persiapan-persiapan yang matang ini salah satunya ialah memiliki kemampuan dalam mengatasi setiap tantangan.

Baca Juga:

2. Mampu mengantisipasi masalah

Orang yang mengalami overthinking cenderung memiliki kemampuan dalam mengantisipasi masalah yang akan timbul sebelum masalah tersebut benar-benar muncul.

Dengan mempertimbangkan segala kemungkinan yang ada dari setiap masalah yang menyiksa pikiran, seseorang yang overthinking dapat merencanakan langkah-langkah berupa pencegahan maupun solusinya.

Contoh sederhananya ialah ketika kamu terlalu berpikir keras karena sudah menyadari kekurangan produk yang akan dipasarkan. Lalu, kamu pun segera bergegas untuk mengantisipasi sekaligus mencari cara agar produk yang akan dipasarkan itu tidak berakhir sebagai produk yang gagal secara permanen di kemudian hari sehingga akhirnya berhasil menyelamatkan bisnis dan perusahaanmu.

3. Mampu mempertimbangkan secara mendalam

Kondisi overthinking dapat membantu seseorang mempertimbangkan segala sudut pandang serta memikirkan segala kemungkinan yang ada sebelum benar-benar membuat keputusan akhir.

Misalnya, kamu merasa dilema sewaktu akan membuat keputusan pada dua pilihan antara masuk ke jurusan kedokteran berdasarkan imajinasi cita-citamu di waktu kecil atau ke jurusan arsitektur yang dapat menyalurkan bakatmu sehingga benar-benar menemukan jati diri di masa depan. Dan setelah adanya pertimbangan matang sembari merenungi dalam-dalam dari berbagai aspek, kamu pun mantap memutuskan untuk mengikuti passion dan kata hatimu, yaitu memilih arsitektur.

4. Mampu menganalisis secara komprehensif

Ketika diterpa pemikiran-pemikiran yang memberatkan, seseorang cenderung mampu menyelidiki segala aspek dan implikasi dari berbagai situasi secara ekstensif dan menyeluruh.

Misalnya, kamu membaca sebuah grafik data yang ditemukan di dalam media sosial. Data tersebut berjudul ‘Negara Paling Beriman Pada Kawasan Asia Tenggara’, dan menemukan Indonesia berada pada urutan paling atas. Namun, kamu tidak langsung puas dan berbangga hati, justru benakmu dikerubungi pertanyaan yang sedikit menggelitik seperti bagaimana negara yang tingkat korupsinya masih tergolong ramai ini mampu menjadi negara yang paling beriman di dalam waktu yang sama? Kamu pun segera meneliti kecil-kecilan pada platform-platform perantara lainnya seperti jurnal online, mesin pencari, atau buku-buku ilmiah sehingga akan menjadikannya sebuah keterangan yang akurat untuk dibagikan secara informatif pada siapa pun nanti.

Baca Juga:

5. Memompa daya kreativitas

Overthinking ternyata bisa membuat seseorang menjadi kreatif. Mengapa demikian? Karena, orang yang terlalu banyak berpikir cenderung melihat hal-hal dari berbagai sudut pandang sehingga ujung-ujungnya menemukan solusi dari masalah-masalah kompleks yang bersifat kreatif dan inovatif.

Contohnya seperti kisah seorang pencipta donat asal Amerika Serikat bernama Hanson Crockett Gregory. Dia menemukan masalah pada roti goreng yang ternyata tidak matang secara sempurna di bagian tengahnya. Lalu seiring dengan rasa kebuntuan pikirannya, dia membuang seluruh adonan tak matang itu daripada mengecewakan orang-orang yang bersiap untuk menyantap roti buatannya. Dan, siapa sangka ide dari kecelakaan kecilnya itu berbuah manis serta disambut baik oleh semua orang hingga saat ini.

Itulah kelima keuntungan menjadi seorang overthinking. Namun ingat, sesuatu hal dengan kadar yang berlebihan tentulah akan berakhir tidak baik. Jangan sampai overthinking memakan dirimu sendiri sehingga pada akhirnya mengganggu waktu-waktu pentingmu.

Baca Juga: Simak! Penyebab, Bahaya, dan 7 Cara Mengatasi Overthinking

BekelSego adalah media yang menyediakan platform untuk menulis, semua karya tulis sepenuhnya tanggung jawab penulis.


Emperor

0 Comments

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *