Terapi Speech Delay Pakai BPJS Dijamin Gratis, Begini Caranya!
Anak-anak memiliki perkembangan yang lebih cepat dibandingkan remaja atau orang dewasa. Oleh karena itu sebagai orang tua, kita harus memantau perkembangan Si kecil agar sesuai tumbuh kembangnya.
Saat ini teknologi sudah menyentuh berbagai kalangan, baik dewasa maupun anak-anak. Tidak jarang orang tua juga kecolongan memberi gadget agar anak tenang dan menurut, padahal itu justru berdampak buruk pada perkembangannya.
Imbas dari kesalahan pola asuh orang tua, banyak kita temui anak-anak mengalami keterlambatan bicara atau gangguan perkembangan lain, dan salah satu penyebabnya adalah pemberian gadget yang berlebihan.
Mirisnya masih banyak pula orang tua yang membiarkan kondisi tersebut tanpa penanganan lebih lanjut. Alasannya sangat beragam, dari kurangnya edukasi sampai tidak adanya biaya untuk pergi ke tenaga profesional.
Padahal tidak perlu khawatir, karena pemeriksaan dan terapi untuk anak-anak speech delay sepenuhnya ditanggung oleh BPJS. Caranya cukup mudah, simak penjelasan berikut ini.
Analisa mandiri
Orang tua perlu mengamati perkembangan bahasa anak-anaknya, sudah banyak artikel edukasi yang menjelaskan apa saja milestone pada anak di usia tertentu.
Salah satu sumber yang bisa dibaca orang tua adalah buku KIA yang dikeluarkan oleh pemerintah, di dalamnya terdapat edukasi mengenai perkembangan anak usia 18-24 bulan yang salah satunya adalah anak mampu mengucapkan 3 sampai 6 kata berarti.
Baca Juga:
Datang ke faskes pertama
Saat merasa ada yang kurang dalam tumbuh kembang anak, kita bisa mendatangi faskes pertama terlebih dahulu dan berkonsultasi dengan ahli yang ada disana. Selanjutnya, mereka akan menentukan apakah perlu penanganan lebih lanjut atau cukup penanganan di faskes pertama saja.
Rujukan ke faskes lanjutan
Dokter atau tenaga ahli akan memberi rujukan ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya yang sesuai dengan permasalahan kita. Kemudian, di faskes lanjutan ini Dokter spesialis akan memeriksa kembali kondisi anak untuk menentukan perawatan yang tepat.
Namun, jika di faskes lanjutan ini masih belum tersedia layanan atau fasilitas yang memadai, maka kita akan diberi rujukan lagi menuju rumah sakit yang memiliki fasilitas tersebut. Rujukan ini biasa disebut dengan rujukan berjenjang.
Hal ini memang butuh kesabaran karena memerlukan waktu untuk pergi bolak-balik ke rumah sakit yang berbeda. Namun, sebagai orang tua kita pasti berupaya demi kebaikan anak-anaknya, kan?
Konsultasi dan terapi
Jika rumah sakit yang ditunjuk memiliki fasilitas memadai, maka setelah berkonsultasi dokter akan menjadwalkan terapi guna observasi lebih lanjut. Kita tidak bisa meminta sesi terapi dihari yang sama, karena sesuai peraturan BPJS hanya mendapat satu tindakan dihari yang sama, biasanya kita harus menunggu jadwal di minggu selanjutnya.
Durasi terapi sekitar 30 menit, tapi mungkin akan berbeda di tiap rumah sakit. Berdasarkan pengalaman penulis, pada awalnya terapi dilakukan hanya 15 menit dengan dua kali pertemuan setiap minggu. Namun setelah beberapa bulan, durasi diperpanjang menjadi 30 menit dengan satu kali pertemuan saja.
Terapi yang diberikan pertama kali adalah terapi perilaku, tujuannya untuk melatih kepatuhan dan fokus anak. Selanjutnya, sesuai urutan ada terapi okupasi dan terapi wicara.
Jika anak sudah selesai mengikuti satu jenis terapi, dokter akan mengevaluasi apakah perlu diteruskan ke terapi selanjutnya ataukah cukup dan anak dianggap lulus karena sudah sesuai perkembangannya.
Baca Juga:
Penggunaan aplikasi JKN
Mobile JKN merupakan aplikasi yang bisa digunakan para pengguna BPJS untuk segala kebutuhannya, seperti membayar tagihan BPJS, info lokasi faskes, ketersediaan kamar inap, dan salah satunya mengantri pendaftaran.
Meskipun tidak semua rumah sakit bisa sinkron otomatis dengan data pasien, tapi mayoritas sudah mengupayakan agar pasien BPJS bisa mendaftar melalui aplikasi dan mendapat pelayanan dengan cepat.
Sesuai pengalaman pribadi, menggunakan mobile JKN memangkas waktu antri di pendaftaran. Sehingga para orang tua yang ingin berkonsultasi di faskes pertama atau pun terapi di faskes lanjutan juga bisa memanfaatkan aplikasi ini.
Nah, itu tadi informasi terapi speech delay yang ternyata gratis karena ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Tapi perlu diperhatikan, meski dijamin gratis, beberapa detail yang sudah dijelaskan sebelumnya bisa saja sedikit berbeda dengan kondisi yang ada di daerah lain. Semoga artikel ini membantu!
Baca Juga: 6 Cara Mengelola Doom Spending Untuk Kesehatan Mental dan Rekening
BekelSego adalah media yang menyediakan platform untuk menulis, semua karya tulis sepenuhnya tanggung jawab penulis.