Tayang di Netflix, Film The Platform 2 Dijamin Lebih Seru Dari Sekuel Pertamanya
Lima tahun lalu, The Platform (2019) berhasil menyita perhatian para pecinta film dengan premis unik yang memadukan horor dan kritik sosial lewat setting menara penjara bertingkat. Film ini mempertontonkan aksi brutal dari ketimpangan sosial melalui sistem pembagian makanan yang kejam di penjara.
The Platform menjadi salah satu film tersukses di Netflix, dengan total 82,8 juta penonton. Film tersebut masuk dalam urutan kelima kategori Film Non-Inggris Teratas paling banyak ditonton di platform tersebut. Kesuksesan ini mendorong Netflix untuk memulai produksi sekuelnya, The Platform 2.
Film The Platform 2 dijadwalkan tayang perdana di Netflix pada 4 Oktober 2024. Mengusung genre thriller, horor, dan sci-fi, film ini melanjutkan kesuksesan The Platform yang rilis sebelumnya. Sekuel ini diperkirakan akan memikat penonton yang menyukai adegan sadis dan gore, seperti yang dihadirkan dalam film pertamanya.
Galder Gaztelu-Urrutia, sutradara asal Spanyol yang juga menggarap film pertama, kembali menjadi nakhoda dalam pembuatan sekuel ini. Dia dikenal sebagai sutradara berbakat dengan prestasi meraih 9 penghargaan film berkat karya sebelumnya, The Platform dan Rich Flu. Selain itu, Gaztelu-Urrutia juga berperan sebagai penulis skenario bersama David Desola dan Egoitz Moreno.
The Platform 2 masih melanjutkan cerita para tahanan yang dikurung dalam penjara sadis yang mengerikan. Siapa sosok pengelola penjara yang tidak punya rasa kemanusiaan itu masih belum diungkap.
Pemeran Film The Platform 2
Film ini diperkuat dengan para aktor dan aktris berbakat yang mampu menghadirkan karakter-karakter yang kuat dan mencekam. Beberapa di antaranya adalah:
- Milena Smith
- Hovik Keuchkerian
- Natalia Tena
- Oscar Jaenada
- Ken Apeldoorn
- Pedro Bachura
- Zorion Eguileor
- Armando Buika
- Antonia San Juan
Sinopsis Film The Platform 2
Sebuah penjara berbentuk vertikal, masing-masing lantainya dihuni oleh para kriminal dengan riwayat kejahatan masing-masing.
Hal yang membuat penjara ini jadi mengerikan adalah cara pembagian makanan yang tidak adil. Wadah berisi makanan akan diberikan mulai dari lantai paling atas, sehingga penghuni lantai atas bisa menghabiskan makanan dengan sesuka hati.
Kerap kali penghuni penjara paling bawah tidak mendapatkan sisa makanan dan memicu kecemburuan dari para tahanan yang kelaparan tersebut. Puncaknya, bentrok demi mengisi perut berujung pertikaian dan pembunuhan kejam terjadi di penjara tersebut.
Baca Juga:
Film ini disebut-sebut merupakan kritik sosial bagi penguasa yang rakus dan menghabiskan uang negara. Juga kritik pada ketidakadilan yang banyak terjadi di dunia saat ini, di mana rakyat bawah kerap menjadi tumbal dan korban rakusnya penguasa.
Ketidakadilan ini memicu konflik dan pertikaian brutal di antara para tahanan. Kekerasan, pembunuhan, dan tindakan kanibalisme menjadi hal yang biasa di penjara tersebut. Film ini kembali menyajikan kritik sosial yang keras terhadap ketidakadilan, kesenjangan sosial, dan kerakusan para penguasa, yang sering mengabaikan rakyat kecil demi kepentingan pribadi.
Baca Juga: Trailer A Minecraft Movie Sudah beredar, Kapan Filmnya Tayang?