Pendidikan

Pahami Sebelum Publikasi! Inilah Ciri-ciri dan Struktur Artikel Ilmiah Yang Baik

Budaya publikasi ilmiah di Indonesia sudah semakin marak, khususnya di kalangan sivitas akademika ataupun peneliti. Hasil penelitian ataupun gagasan/ pemikiran ilmiah akan lebih bermanfaat apabila telah disampaikan kepada publik.

Jurnal ilmiah yang berisi berbagai artikel ilmiah merupakan suatu sarana yang efektif untuk mempublikasikan hasil penelitian bagi kalangan yang lebih luas atau publik. Jurnal ilmiah juga menjadi tolak ukur kemajuan pendidikan di suatu wilayah atau instansi.

Artikel ilmiah adalah karya tulis yang dirancang untuk dimuat dalam jurnal ilmiah atau buku kumpulan artikel ilmiah yang ditulis dengan tata cara ilmiah dan mengikuti pedoman atau konvensi ilmiah.

Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal ilmiah disusun dari laporan penelitian, laporan percobaan, laporan penemuan dari para akademisi dan peneliti.

Jenis-jenis artikel ilmiah

Berdasarkan jenisnya, artikel ilmiah memiliki dua jenis yaitu :

  1. Artikel konseptual, yaitu artikel yang diangkat dari gagasan atau ide penulis.
  2. Artikel penelitian, yaitu artikel yang diangkat dari hasil penelitian.

Perbedaan kedua jenis artikel tersebut terletak pada bagian isinya. Dalam artikel konseptual, pada bagian pendahuluan dan bagian penutup hanya berisi isi artikel yang terdiri atas beberapa sub bab. Sedangkan dalam artikel penelitian antara bagian pendahuluan dan bagian penutup terdapat bagian landasan teoretis, metodologi penelitian, dan hasil dan pembahasan.

Baca Juga:

Ciri-ciri artikel ilmiah

Artikel ilmiah sendiri memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

  • Berdasarkan pandangan dari penulis (views).
  • Artikel berisi ungkapan masalah dan memberikan problem solving.
  • Isinya singkat, padat, dan tuntas. Artinya, penulisan artikel tak bertele-tele, dan ada solusi permasalahan.
  • Artikel harus merupakan gagasan baru atau belum pernah dibahas atau dipublikasi sembelumnya.
  • Menggunakan bahasa jurnalistik yang sederhana, jelas, hidup, menarik, populer dan komunikatif.
  • Merupakan buah pikiran yang orisinil alias asli, bukan jiplakan.
  • Menyangkut kepentingan publik seperti pendidikan, ekonomi, politik, sosial, budaya, hukum dan sebagainya.
  • Penulisan nama penulis pada artikel opini ditulis dicantumkan di bawah judul. Sedangkan non-opini dicantumkan dengan cara disimpan di akhir tulisan artikel tersebut.

Struktur artikel ilmiah

Secara umum, sebuah artikel ilmiah terbagi dalam tiga bagian besar. Bagian yang dimaksud ialah pendahuluan, isi, dan pembahasan.

Komponen pada artikel ilmiah adalah judul, nama penulis, abstrak, bodi, simpulan, dan daftar pustaka. Tidak ada peraturan khusus dalam cara penyajian artikel ilmiah. Hanya dibutuhkan penyesuaian dengan gaya selingkung jurnal yang dimaksud seperti perbedaan gaya penulisan untuk jurnal filsafat dan gaya penulisan jurnal teknik.

1. Judul

Melalui judul, pembaca dapat mengetahui secara cepat ruang lingkup, kajian, objek formal, objek material, dan masalah yang diangkat dalam penulisan. Oleh karena itu, judul harus dibatasi dengan ruang lingkup objek penelitiannya. Bahasa yang digunakan untuk penulisan judul juga harus provokatif dan menarik minat baca.

2. Nama Penulis

Dalam artikel ilmiah, pencantuman nama penulis artikel ilmiah hendaknya tanpa disertai gelar akademik untuk menghilangkan kesan senioritas pembaca. Jika penulis berjumlah lebih dari seorang, maka setiap orang yang berperan ditulis nama lengkapnya. Cukup ditambahkan nama lembaga yang menaunginya sebagai keperluan korespondensi.

Di bawah nama lembaga dapat pula dicantumkan email lembaga tersebut. Nama penulis artikel ilmiah dan lembaganya dapat dicantumkan di bawah judul artikel dan nama lembaganya dicantumkan sebagai catatan kaki, tergantung pada pedoman penulisan jurnalnya.

3. Abstrak dan Kata Kunci

Abstrak merupakan intisari isi artikel yang menginformasikan latar belakang, metode yang digunakan, dan hasil penelitian. Abstrak dalam artikel ilmiah harus disertai dengan kata kunci, yaitu istilah-istilah yang mewakili konsep-konsep dasar yang terkait dengan ranah permasalahan yang dibahas dalam artikel ilmiah. Abstrak biasanya disusun dalam 250 kata dalam satu paragrap.

Baca Juga;

4. Pendahuluan

Pendahuluan merupakan argumentasi penulis tentang suatu masalah yang “harus” diselesaikan. Bagian ini menguraikan permasalahan yang berhubungan dengan penelitian dan parameter yang digunakan. Pendahuluan boleh saja menonjolkan aspek kontroversial agar menarik. Oleh karena itu, pendahuluan selain bisa berupa kritik, bisa pula berupa penjabaran lebih lanjut dari judul artikel ilmiah yang kita tulis.

5. Metode penelitian

Metode adalah petunjuk praktis suatu penelitian dilakukan. Metode hendaknya ditulis dalam bentuk uraian. Metode penelitian juga memberikan gambaran mengenai prosedur pelaksanaan penelitian dengan rinci, sehingga orang lain dapat mengerti dan melakukan penelitian dengan metode yang sama.

6. Hasil Penelitian

Hasil penelitian berupa sajian data olahan, bukan data mentah yang diambil dari lapangan. Data yang sudah didapat bisa disajikan dalam bentuk tabel ataupun grafik, tergantung jenis data. Apabila data berupa angka kuntitatif gunakanlah tabel, misal: jumlah korban tsunami aceh tahun 2004. Namun apabila data berupa persentase secara umum sebaiknya gunakan grafik sehingga dapat dilihat kecenderungan yang muncul pada suatu kajian. Misalnya: persentase tangkapan ikan laut selama 5 tahun terakhir.

7. Pembahasan Hasil Penelitian

Pada bagian pembahasan ini, penulis mengeluarkan pemikirannya, mencurahkan segala hasil analisa sesuai dengan data yang ada untuk mendapatkan kesimpulan.

Analisa dari penulis bisa berisi perbandingan hasil penelitian dengan orang lain. Menjelaskan dengan logika mengenai data yang diperoleh. Pergunakan argumen untuk memperkuat data yang diperoleh sehingga bisa ditelaah. Argumen tersebut bisa dari penulis dan bisa juga dari orang-orang yang ahli di bidang itu.

Pada bagian pembahasan ini, penulis juga bisa mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan penelitian dan menunjukkan bagaimana temuan-temuan tersebut diperoleh, lalu diinterpretasikan dengan struktur pengetahuan yang mapan, sehingga dapat memunculkan teori atau paradigma baru.

8. Penutup, Simpulan dan Saran

Artikel ilmiah diakhiri dengan bagian penutup berupa simpulan. Ciri-ciri simpulan adalah abstraksi, implikasi, pernyataan umum, deduksi, dan interpretasi. Simpulan berisi jawaban atas hipotesis, dirumuskan secara singkat, dan dinyatakan dengan tegas (tanpa membubuhi kata “mungkin”, “kiranya”, atau “tampaknya”). Selain itu, artikel ilmiah dapat disertai dengan saran yang berkaitan dengan penelitian, bersifat logis dan sahih yang ditujukan kepada lembaga atau pihak yang bersangkutan.

Baca Juga:

9. Daftar Pustaka

Merupakan daftar yang berisi identitas buku atau artikel beserta penulisnya yang menjadi referensi dalam menulis artikel ilmiah. Penulisan identitas buku, artikel jurnal, artikel jurnal dari internet, artikel surat kabar dari internet, dan artikel surat kabar tanpa nama penulis disusun berdasarkan abjad sesuai dengan kaidah penulisan daftar pustaka yang disepakati.

Artikel ilmiah pada umumnya menggunakan gaya penulisan keilmuan. Bahasa yang digunakan untuk penulisan artikel ilmiah memiliki aturan tersendiri. Dalam menulis artikel ilmiah kita harus menguasai kaidah-kaidah penyusunan kalimat.

Baca Juga: Mengenal Bait Al-Hikmah, Perpustakaan Terbesar di Dunia!

Related Articles

Back to top button