Mengintip Kekuatan Jepang Menumbangkan Jerman dan Spanyol di Piala Dunia Qatar 2022


BekelSegoPiala Dunia Qatar 2022 telah resmi dimulai sejak tanggal 20 November. Pada gelaran Piala Dunia tahun ini, sebanyak 32 negara ikut berpartisipasi baik dari benua Eropa, Asia, Amerika sampai Afrika.

Benua Asia diwakili oleh 6 negara, yakni Jepang, Korea Selatan, Iran, Qatar, Arab Saudi dan Australia. Dari keenam negara perwakilan Asia tersebut, Jepang dan Australia sudah memastikan diri lolos melaju ke babak 16 besar.

Menjadi juara grup setelah mengalahkan raksasa Eropa

Jika dibandingkan dengan Australia, musuh Jepang di gelaran Piala Dunia Qatar 2022 jauh lebih berat. Sebab mereka harus melawan dua raksasa Eropa sekaligus, yaitu Jerman dan Spanyol.

Tentunya para pendukung sepak bola tau seberapa kuat negara itu, terlebih lagi status Jerman dan Spanyol menjadi negara yang sama-sama sudah pernah menyabet gelar pemenang Piala Dunia di edisi sebelumnya.

Langkah Jepang dalam menuntaskan misinya lolos 16 besar Piala Dunia Qatar juga tidak mudah, sebab mereka harus berjuang sekuat tenaga melewati pertandingan satu per satu. Di laga pertama, Jepang menang melawan Jerman dengan skor 2-1.

Alih-alih menang mudah, di laga kedua melawan Kosta Rika, Jepang malah menelan kekalahan dengan skor 1-0. Baru dilaga ketiga melawan Spanyol inilah Jepang kembali berhasil mengalahkan skuad asuhan Luis Enrique dengan skor 2-1.

Pencetak gol Jepang, semuanya bermain di liga Eropa

Entah penting atau tidak, semua pencetak gol Jepang ke gawang Jerman dan Spanyol dibuat oleh pemain Jepang yang berkarir di Eropa, dan semuanya bermain di liga Jerman (Bundesliga).

Pada laga pertama melawan Jerman, Ritsu Doan selaku pemain SC Freiburg dan Takuma Asano selaku pemain VFL Bochum berhasil menjebol gawang Neuer. Di laga melawan Spanyol, Ritsu Doan kembali mencetak gol, selain itu ada Ao Tanaka sebagai pemain Fortuna Düsseldorf juga berhasil mencatatkan namanya sebagai pencetak gol kedua, yang mana gol ini sekaligus menjadi gol penentu yang membuat Jepang lolos ke putaran 16 besar.

Jika kita mau mengambil pelajaran dari kesuksesan Jepang dalam mengalahkan raksasa Eropa kuncinya hanya satu, yakni banyaknya pemain Jepang yang mau mengambil tantangan dengan bermain di liga top Eropa.

Baca Juga: 5 Kejuaraan Sepakbola Paling Populer di Dunia

Maka tidak mengherankan jika Hajime Moriyasu memanggil lebih dari 80% pemainnya yang sedang abroad di Eropa. Padahal pemain di J.League juga tidak kalah berkualitas.

Dengan abroad di Eropa tentu saja pemain akan merasakan iklim sepak bola yang lebih modern, dan kompetitif dari sepak bola Asia. Dengan begitu mereka juga akan sedikit-banyak mengetahui kelemahan maupun kekuatan dari tim nasional negara-negara Eropa tempat mereka membela klubnya.

Patut dicontoh oleh Timnas Indonesia

Tentu langkah klub dan federasi Jepang yang terus gencar melakukan ekspor  pemain Jepang ke Eropa sangat patut dicontoh Indonesia. Sebab sejauh ini pemain Tim Nasional (Timnas) Indonesia & pemain non-Timnas yang berkarir di luar negeri (abroad) masih sangat sedikit.

Beberapa diantaranya ada Witan Sulaiman di AS Trencin (Slovakia), Egy Maulana Vikri di FC Vion (Slovakia), Asnawi Mangkualam di Ansan Greeners (Korea Selatan), Pratama Arhan di Tokyo Verdy (Jepang), Elkan Baggot di Gillingham FC (Inggris), Sandy Walsh di KV Mechelen (Belgia) dan beberapa pemain lainnya.  Total pemain Indonesia yang berkarir di luar negri masih sekitar 20-an pemain, itupun tidak semua dari mereka bermain di liga kasta utama.

Selain akan meningkatkan kualitas dan nilai pemain itu sendiri, dengan banyaknya pemain Indonesia yang abroad ke top liga Asia dan Eropa juga mampu membantu skuad Timnas saat berhadapan dengan negara-negara lain baik saat bertanding di kompetisi antar zona ASEAN, Asia, bahkan dunia.

Baca Juga: 3 Hal Unik dari Bundesliga Jerman


0 Comments

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *