Korea

Dari Kisah Nyata, Through The Darkness Ceritakan Perjalanan Profiler Kriminal Pertama di Korea

Pecinta drama korea, khususnya yang menyukai genre thriller pasti tidak asing dengan drama Through The Darkness. Drama yang tamat pada Maret 2022 ini menceritakan bagaimana awal mula profesi Profiler Kriminal terbentuk di Korea. Dari yang awalnya disepelekan oleh banyak orang sampai akhirnya dikenal sebagai profesi yang sangat membantu dalam memecahkan banyak kasus.

Kim Nam Gil berperan sebagai Song Ha Young, salah satu anggota tim Profiler Kriminal. Song Ha Young merupakan penggambaran dari Profiler Kwon Il Yong yang sangat terkenal di Korea Selatan.

Lalu, Jin Seon Kyu berperan sebagai Guk Young Soo yang mencetuskan ide pembentukan tim Profiler Kriminal dan yang mengajak Song Ha Young bergabung dengannya.

Tujuan dibentuknya profiler yaitu untuk mempersempit kemungkinan tersangka melalui karakteristiknya. Saat itu, ilmu profiling belum ada di Korea, oleh karena itu Song Ha Young dan rekannya melakukan wawancara kepada para penjahat untuk menganalisis karakter dan pola dari setiap penjahat. Karena faktanya pola dan eksekusi dari setiap penjahat biasanya hampir mirip.

Drama ini mampu menguras emosi penonton, dan fakta bahwa drama ini diangkat dari kisah nyata menambah ketegangan di setiap episodenya.

Kasus yang diangkat merupakan kasus pembunuhan yang popular di Korea Selatan. Berikut ulasan singkat kasus yang ditayangkan dalam drama Korea satu ini.

1. Kasus Pembunuhan Topi Merah

Kasus pertama yang ditangani oleh tim Profiler Kriminal ini memang bukan merupakan kasus dari Profiler Kwon Il Yong langsung, namun tetap diambil dari kisah nyata. Kasus pembunuhan ini dilakukan oleh seorang anak di bawah umur dengan menerobos rumah wanita yang tinggal sendirian dan menelanjanginya.

2. Kasus Penculikan dan Mutilasi Anak

Kasus ini terjadi di Korea pada tahun 2001 yang dilakukan oleh Cho In Gu. Cho in Gu juga melakukan pelecehan seksual terhadap korban anak perempuan.

Baca Juga: Bertema Pernikahan Kontrak, 5 Drama Korea Ini Sayang Jika Tidak Ditonton!

3. Kasus Pembunuhan Lansia Kaya dan Wanita Penghibur

Kasus pembunuhan berantai paling sadis yang pernah terjadi di Korea. Terdapat sembilan belas korban yang dibunuh oleh Yoo Young Chul dari tahun 2003-2004.  Kasus ini juga dibuatkan film dokumenter Netflix berjudul The Raincoat Killer: Chasing a Predator in Korea (2021)

4. Kasus Pembunuhan Berantai Jeong Nam Gyu

Dari tahun 2004-2006, Jeong Nam Gyu telah membunuh empat belas nyawa dengan cara menusuk perut korban menggunakan pisau.

5. Kasus Pembunuhan Berantai Kang Ho Sun

Sepuluh orang dibunuh dari tahun 2005-2008. Kang Ho Sun melakukan pemerkosaan dan pembunuhan dengan cara memberikan tumpangan kepada perempuan yang sedang menunggu bus saat malam hari.

6. Kasus Daesung

Kasus yang baru terungkap ditahun 2019 ini dilakukan oleh Lee Choon Jae dengan mengakui bahwa Dia telah membunuh dan memperkosa 15 wanita.

Jujur, ketika saya menonton drama ini berat sekali untuk merampungkannya dikarenakan setiap adegan introgasi membuat saya ikutan stres dan mual dengan jawaban dari setiap penjahatnya.

Introgasi Yoo Young Chul yang melakukan mutilasi terhadap wanita penghibur mampu menguras emosi saya. Dia dengan mudahnya menggambarkan bagaimana cara mengeksekusi korban-korbannya.

Lalu, kasus Jeong Nam Gyu yang membuat saya harus berhenti sejenak untuk menonton dikarenakan tidak sanggup. Saat diinterogasi, Dia bahkan merasa senang dan semangat saat menceritakan bagaimana dia merasa ‘hidup’ ketika membunuh orang lain.

Profiler Song Ha Young juga sempat merasakan tekanan mental karena harus sering berhadapan dengan para penjahat. Namun, akhirnya dia meneruskan profesinya karena dia merasakan adanya panggilan untuk membantu mengurangi kejahatan.

Bagaimana? Apakah Readers penasaran untuk nonton? Pokoknya yang mau nonton, pelan-pelan saja dan jangan terlalu didalami ya, takutnya nanti jadi stres.

Baca Juga: 5 Pelajaran Hidup dari Drama Korea Romantic Doctor, Teacher Kim

BekelSego adalah media yang menyediakan platform untuk menulis, semua karya tulis sepenuhnya tanggung jawab penulis.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button