Bertetangga dengan Pedagang Bakso, Enaknya Bikin Mulut Melongo
Bakso, siapa yang tidak mengetahui makanan hasil olahan daging. Hampir semua orang tahu. Bahkan saat ini variasinya banyak sekali. Ada tahu bakso. Pentol bakso. Bakso kuah. Ada bakso bakar dan juga bakso goreng.
Pokoknya banyak sekali jenis makanan yang berasal dari olahan daging yang digiling tersebut.
Saking banyaknya kita sampai tidak bisa membedakan. Banyak inovasi dari bakso. Seperti tahu bakso. Bakso yang biasanya bulat kecil, dikreasi menjadi bakso yang sebesar bola kasti. Ada yang dibentuk seperti mangkuk. Pokoknya demi memuaskan lidah pelanggan semua dilakukan. Namun, ada juga yang berbuat curang dengan menggunakan daging yang tidak layak dikonsumsi.
Bakso dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia daring djsebutkan sebagai makanan terbuat dari daging, udang dan ikan yang dicincang dan dilumatkan bersama tepung kanji dan putih telur, biasanya dibuat bulat-bulat.
Bagi kita yang tidak suka makan daging, bisa deh digiling dan dibuat bakso. Jika kita membaca beberapa literatur, kita mengetahui terciptanya bakso berawal dari keinginan seorang anak yang ingin memberikan olahan daging pada orang tuanya yang renta. Tapi jika masih berupa daging, orang tuanya akan kesulitan mengunyah. Akhirnya, sang anak punya ide dengan menggiling daging dan dibuat bulatan-bulatan. Eh, ternyata si orang tua suka dan lahap memakan olahan tersebut.
Akhirnya, olahan daging giling tersebut menyebar ke seluruh dunia, termasuk di negeri kita, Indonesia tercinta.
Sehubungan dengan makanan ini, saya awalnya gak tahu cara membuat bakso. Beruntung saya memiliki tetangga pedagang bakso. Sehingga saya bisa membuat sendiri dan tidak harus membeli. Bahkan mungkin bisa dipraktikkan saat ingin berwirausaha makanan.
Baca Juga:
Saat ini saya tinggal di rumah yang dekat dengan pedagang bakso. Bahkan bisa dikatakan tetangga dekat. Saking dekatnya saya berkesempatan untuk belajar meracik bumbu bakso, membuat bakso dan mempraktikkannya. Bahkan saya seperti pekerjanya. Emang sih saya suka. Sebab selain dapat bakso gratis, sudah dapat ilmunya juga.
Bertetangga dengan pedagang bakso memiliki banyak keuntungan. Apa saja keuntungan bertetangga dengan pedagang bakso? Simak penjelasan berikut ini.
1. Sering dapat makan bakso gratis
Makan gratis itu keinginan hampir semua orang. Gak percaya? Coba saja adakan acara makan gratis. Pasti makanan cepat habis dan tidak tersisa. Waktunya pun singkat bahkan secepat kilat. Baru disajikan saja eh sebentar saja langsung amblas. Diserbu sebab bisa makan tanpa keluar biaya.
Kalo disuruh bayar, eh nanti dulu. Sama seperti makan bakso. Kalo diberi gratis wah saling berebut kayak ayam lapar diberi makanan. Wuih, langsung datang berlarian, berebut. Takut tidak kebagian. Gak percaya? Coba saja undang pedagang bakso ke depan rumah pembaca. Terus buat pengumuman bahwa ada bakso gratis. Saya menjamin tidak perlu waktu lama, bakso tadi pasti segera habis. Mau coba?
2 Magang kerja dan berlatih membuat bakso
Sebagai tetangga yang baik, saya sering datang bermain ke rumah tetangga. Inginnya dapat bakso gratis. Namun, jika terus-terusan ya jadinya gak enak sama tetangga tadi, kan. Akhirnya, ikut bantu-bantu lah. Syukur bisa belajar membuat pentol bakso. Bisa meracik bumbu dan menyajikan ke pelanggan. Anggap saja magang kerja. Kan nanti selesai, diberi jatah bakso gratis. Sudah dapat ilmu marketing, ilmu produksi makanan, eh bisa makan bakso dan minum teh gratis.
3. Berlatih bisnis dengan menjual bakso
Dengan bertetangga pedagang bakso, bisa berlatih bisnis rumahan. Yaitu berdagang bakso. Saat merantau di daerah lain, jika kita kesulitan ekonomi kan bisa berbisnis dengan memanfaatkan keterampilan yang diperoleh dari magang di pedagang bakso. Banyak lo pedagang bakso yang dari tempat saya dan jualan di daerah lain. Hasilnya laris manis. Bahkan saat ditanya, mau gak pulang ke desa dan bertani mereka jawab gak ah. Lebih enak dagang bakso di rantau. Hasilnya jelas dan bisa buat kita kaya.
Dengan berdagang bakso berarti menciptakan lapangan kerja sendiri. Apalagi bagi mahasiswa di luar daerah, coba deh jualan bakso. Syukur bisa sukses.
Baca Juga:
4. Menjual olahan daging sebagai pentol bakso atau tahu bakso
Setelah belajar membuat bakso, mengapa tidak mencoba berbisnis dan berinovasi dengan daging olahan. Misalnya menjualnua sebagai pentol bakso. Selain harganya ramah di kantong juga bisa dinikmati oleh anak-anak di sekolah.
Contoh saja di tempat tinggal saya. Jika bakso dijual seharga sepuluh ribu hingga lima belas ribu maka pentol bakso bisa dijual seharga lima ribuan. Harga lima ribu tidak terlalu mahal bagi anak sekolah yang memiliki uang saku pas pasan dan ingin menikmati bakso. Mengapa tidak mencoba?
Sementara tahu bakso bisa dibuat dan dititipkan di toko atau warung makanan. Sungguh peluang wirausaha yang bisa dicoba dengan modal kecil. Atau bahkan menjual pentol saja dan dikemas. Ibu saya sering membeli pentol dan digunakan untuk campuran membuat sayur sop. Sungguh nikmat.
Demikian banyak nikmatnya bertetangga dengan pedagang bakso, sampai bikin mulut melongo. Salam.
Baca Juga: Cara Mudah Membuat Buket Snack Untuk Hadiah Spesial, Bisa untuk Ide Bisnis Juga!
BekelSego adalah media yang menyediakan platform untuk menulis, semua karya tulis sepenuhnya tanggung jawab penulis.