Demam Korea Selatan telah melanda dunia. Sebagian warga dunia mungkin mengenalnya lewat musik, sebagian lewat drama, dan sebagian yang lainnya lewat produk-produk kecantikan atau fashion. Populernya Korea Selatan di mata dunia ini tak terlepas dari peran pemerintah Korea Selatan dalam memperkenalkan kearifan lokal dan industri hiburan negara mereka melalui media.
Bagaimana budaya populer Korea Selatan bisa begitu mendunia? Mana yang lebih dulu ada, K-Pop, K-Drama, atau K-Beauty? Dan, mana yang lebih populer di antara ketiganya? Yuk, simak penjelasannya berikut.
1. Awal Mula Munculnya Korean Wave
Pemerintah Korea Selatan telah mulai mempromosikan industri hiburan mereka sejak tahun 1997. Berkat usaha dan kerja sama yang solid dari tiga kementerian di negara tersebut, yakni Kementerian Kebudayaan, Kementerian Olahraga, dan Kementerian Luar Negeri, Korea Selatan berhasil memperkenalkan dunia hiburan yang merefleksikan kebudayaan serta kearifan budaya negara mereka ke seluruh dunia.
Upaya pemerintah Korea Selatan dalam memperkenalkan kebudayaan mereka melalui media berdampak pada populernya tren yang berasal dari negara empat musim tersebut. Cepatnya arus penyebaran tren budaya populer yang berasal dari Korea Selatan ini selanjutnya memunculkan istilah baru yang disebut dengan Hallyu atau Korean Wave. Istilah Hallyu ini sendiri pertama kali dikenal pada tahun 2000 dan justru berasal dari negara tetangga Korea Selatan, yaitu China, usai drama Korea berjudul ‘What is Love’ ditayangkan di stasiun televisi China, CCTV (China Central Television).
Istilah Korean Wave awalnya merujuk pada penyebaran budaya pop atau industri hiburan Korea Selatan yang meliputi drama dan musik, yang kemudian dikenal dengan istilah K-Drama untuk industri drama dan K-Pop untuk industri musik. Karena popularitas industri K-Drama dan K-Pop yang terus meningkat, kedua industri hiburan ini akhirnya dikukuhkan sebagai bagian integral dari diplomasi budaya negara tersebut sejak tahun 2002.
Piala Dunia Korea Selatan-Jepang tahun 2002 agaknya menjadi momentum bagi Korea Selatan untuk semakin mempromosikan budaya populer mereka ke seluruh dunia, termasuk Indonesia. Dan, dalam kenyataannya, usaha mereka membuahkan hasil yang sangat gemilang.
Baca Juga: 15 Idol K-Pop Gen 4 yang Dikenal Bersuara Emas!
2. Penyebaran K-Drama
Jauh sebelum K-Pop dan K-Beauty mendunia, drama Korea telah berhasil mengambil tempat di hati banyak penggemarnya. Tercatat pada tahun 1956 drama Korea yang pertama kali ditayangkan di stasiun televisi Korea Selatan, berjudul ‘Death Row Prisoner‘. Semenjak penayangan perdana tersebut, dari tahun ke tahun industri drama Korea terus berkembang. Hingga sekitar awal atau pertengahan tahun 2000-an, drama Korea menjadi awal mula munculnya Korean Wave.
Tak dipungkiri, program televisi berperan besar dalam penyebaran Korean Wave. Pasca dekade 2000-an, tingkat ekspor program televisi berupa drama dan program-program lain ke luar negeri mengalami kenaikan tajam, dimulai sejak tahun 2004 dengan nilai ekspor mencapai lebih dari 50 juta dolar, tahun 2011 mencapai lebih dari 200 juta dolar, serta tahun 2014 mencapai 340 juta dolar, dan terus mengalami kenaikan sampai sekarang.
Di Indonesia, drama Korea mulai masuk dan ditayangkan di stasiun televisi mulai tahun 2002. Tahun 2011 tercatat ada sekitar 50 judul drama korea yang tayang di stasiun televisi swasta, dan terus meningkat setiap tahunnya. Dengan kemajuan teknologi yang ada, para penggemar drama Korea di Indonesia maupun negara lainnya tidak perlu menunggu penayangannya di stasiun televisi lokal. Sebab, sudah banyak layanan TV kabel atau layanan steaming berbayar, yang menayangkan beragam drama Korea.
3. Penyebaran K-Pop
K-Pop yang kita kenal sekarang sebetulnya sudah ada sejak tahun 1990-an. Boygroup Seo Taji and Boys disebut-sebut sebagai grup laki-laki pertama yang membawa udara segar bagi industri musik Korea Selatan. Mereka menggabungkan genre musik rap, rock, dan techno. Popularitas boygroup inilah yang akhirnya menginspirasi lahirnya boygroup dan girlgroup baru lainnya.
Saat krisis moneter melanda dunia tahun 1998, Korea Selatan melakukan promosi besar-besaran untuk produk industri hiburan mereka. Mereka mempromosikannya kepada negara tetangga, guna menstabilkan kondisi keuangan negeri mereka. Bersama agensi dan perusahaan-perusahaan yang ada di negara tersebut, pemerintah Korea Selatan mempromosikan musik, drama, serta film buatan mereka ke berbagai negara. Proses tersebut terus berlanjut dan semakin luas. Hingga akhirnya K-Pop dan produk industri hiburan Korea lainnya dikenal oleh negara-negara di seluruh dunia.
Baca Juga: Mengenal 5 Tradisi dan Budaya Korea Selatan Lewat K-Drama
4. Penyebaran K-Beauty
Korea Selatan bukan hanya soal K-Drama dan K-Pop. Ekspor program media, khususnya televisi, ke negara-negara lain di dunia pada akhirnya berdampak sangat besar terhadap perkembangan industri kecantikan di negara ini, yang dikenal dengan K-Beauty.
K-Beauty atau Korean Beauty merupakan tren kecantikan kulit wajah alami dari Korea Selatan dengan menggunakan produk-produk asal negeri ginseng tersebut. Tidak hanya di negara asalnya, K-Beauty juga sangat populer secara global. Deretan idola K-Pop serta aktor dan aktris K-Drama dengan tampilan fisik yang ‘sempurna’ menjadi daya tarik tersendiri bagi para penggemarnya. Tak ayal, timbul keinginan pada diri mereka untuk memiliki penampilan sama seperti idola mereka.
Akibat K-Beauty ini, produk-produk kosmetik dan skin care dari Korea Selatan begitu diminati masyarakat dunia, termasuk Indonesia. Kehadiran K-Beauty dinilai membawa angin segar bagi perkembangan dunia kosmetik di Indonesia yang sebelumnya didominasi oleh produk-produk dari Eropa dan Amerika.
Itulah sedikit penjelasan mengenai munculnya Korean Wave. Singkatnya, promosi besar-besaran K-Drama dan K-Pop yang dilakukan oleh pemerintah Korea Selatan memberikan dampak yang begitu besar pada populernya segala bentuk kebudayaan Korea. Jadi, sampai di sini sudah paham bukan, mana yang lebih populer antara K-Drama, K-Pop, dan K-Beauty?
Baca Juga: 5 Pelajaran Hidup dari Drama Korea Romantic Doctor, Teacher Kim
BekelSego adalah media yang menyediakan platform untuk menulis, semua karya tulis sepenuhnya tanggung jawab penulis.