
Orang tua pasti bangga melihat anaknya unggul di dalam kelas dan berkembang lebih cepat dibanding teman sebayanya, apalagi kalau prestasi akademik yang dimiliki juga seabrek.
Tanpa sadar banyak diantara kita yang mendorong anak terlalu keras untuk mewujudkan prestasi akademik, bahkan mengabaikan kebutuhan emosional mereka. Padahal setiap anak dilahirkan unik dan berbeda satu sama lain, si A pintar berhitung, si B senang bersosial, dan si C kuat fisiknya.
Sebagai orang tua, sebaiknya kita berhenti membandingkan mereka dengan ini dan itu. Tolak ukur pintar bukan dari akademis saja, masih banyak jenis kecerdasan yang bisa digali dan dikembangkan. Apa saja jenis kecerdasan itu? Simak penjelasan berikut ini.
1. Kecerdasan linguistik
Anak dengan kecerdasan linguistik cenderung pandai dalam menggunakan bahasa, khususnya untuk membangun kepercayaan, menceritakan peristiwa, dan juga berargumen.
Pemilik kecerdasan linguistik berproses dengan kata-kata. Mereka menyukai aktivitas seperti membaca, menulis, bercerita, dan menggunakan kata dalam permainan.
Fasilitasi anak dengan berbagai macam alat tulis, buku harian, buku bacaan, dan ajak berdiskusi atau sekedar berdialog agar mereka bisa mengutarakan isi pikirannya.
Baca Juga:
2. Kecerdasan logika-matematis
Kecerdasan matematis mungkin membuat anak terlihat menonjol di antara temannya yang lain, hal ini karena mereka mampu menalar dan memecahkan berbagai masalah dengan logis, selain itu mereka juga pandai dalam berhitung.
Aktivitas bermain menggunakan puzzle, berhitung, menanyakan hal yang belum diketahui dan melakukan percobaan ilmiah merupakan kegiatan yang mereka sukai.
Orang tua bisa mendukung dengan menyediakan mainan atau peralatan yang bisa dieksplorasi. Selain itu, rekreasi ke tempat-tempat seperti planetarium atau museum merupakan kesukaannya.
3. Kecerdasan musikal
Seperti namanya, kecerdasan musikal dimiliki oleh mereka yang senang bermain irama dan melodi, sehingga anak-anak tersebut mampu mengembangkan serta bereksplorasi dengan musik.
4. Kecerdasan spasial
Mengenali berbagai macam pola adalah hal mudah bagi orang dengan kecerdasan spasial, selain itu mereka juga menyukai sesuatu yang berhubungan dengan gambar.
Beberapa orang tua mungkin melihat anaknya senang menggambar, mencorat-coret, dan mendesain atau merancang suatu pola, hal tersebut merupakan kelebihan kecerdasan spasial.
Sebaiknya kita dukung anak-anak dengan memberi permainan yang imajinatif, buku bergambar, lego, puzzle, dan permainan berbau seni. Hal ini bisa saja mengembangkan kecerdasannya di masa mendatang.
5. Kecerdasan kinestetis
Anak yang aktif dan tidak mau diam memang bikin orang tua capek, tapi bisa jadi inilah kecerdasan mereka. Kerdasan kinestetis mampu membuat anak menggunakan seluruh anggota tubuh untuk melakukan sesuatu.
Merekai menyukai kegiatan seperti berlari, melompat, menari, memanjat dan aktivitas-aktivitas fisik lainnya. Melihat hal ini, orang tua bisa menyalurkan dengan memberi permainan dan aktivitas yang membuat mereka bergerak aktif.
6. Kecerdasan interpersonal
Kecerdasan interpersonal mampu membuat anak mengarahkan secara jelas apa saja yang perlu dilakukan, mereka mudah berempati dan memahami orang lain. Kelak kecerdasan ini membuat anak mampu mengorganisir orang lain.
Mudah bagi mereka untuk melontarkan gagasan kepada orang lain, dalam pertemanan biasanya mereka mampu menengahi saat ada yang berselisih.
Aktivitas sosial dan kegiatan berkelompok bersama teman sangat dibutuhkan untuk mendukung kecerdasan ini.
Baca Juga:
7. Kecerdasan intrapersonal
Anak yang mampu mengenali dan menilai kekuatan serta kelemahan diri sendiri biasanya memiliki kecerdasan intrapersonal. Mereka mudah menyusun dan menentukan tujuan untuk dirinya karena kecerdasan tersebut.
Pemilik kecerdasan intrapersonal lebih menyukai merenung, bermimpi, dan berdiam diri untuk menetapkan rencana.
Memberi waktu untuk sendiri, dan menentukan target pekerjaannya dengan mandiri adalah hal yang mereka butuhkan.
Itu tadi jenis-jenis kecerdasan yang mungkin dimiliki anak kita, harapan penulis untuk kedepannya agar orang tua bisa berhenti menuntut anak menjadi pandai dalam kecerdasan tertentu, karena setiap anak dikaruniai kecerdasan masing-masing. Tinggal bagaimana kita sebagai orang tua bisa mengarahkan atau mendukung agar kecerdasan tersebut bisa bermanfaat untuk masa depan.
Baca Juga: 5 Tips Sederhana Untuk Optimalisasi Perkembangan Otak Anak, Ayah Bunda Harus Tahu!
BekelSego adalah media yang menyediakan platform untuk menulis, semua karya tulis sepenuhnya tanggung jawab penulis.