Presiden Prabowo Subianto menargetkan swasembada pangan bisa tercapai dalam 3-4 tahun ke depan. Untuk menunjang hal tersebut, Kementerian Pertanian (Kementan) membuat program bernama petani milenial yang diharapkan bisa memajukan sektor pertanian di Indonesia. Program baru ini diberi nama program “Petani Milenial 2024”.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan sektor pertanian di seluruh daerah sekaligus melibatkan peran pemuda dalam mendukung ketahanan pangan. Salah satu harapan dari program ini adalah untuk memaksimalkan potensi bonus demografi yang ada di Indonesia.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman sebut kehadiran petani milenial penting untuk mencapai ketahanan pangan Indonesia. Pasalnya, petani milenial ini akan dibekali pertanian modern yang akan mengoptimalkan pekerjaan, meningkatkan produksi hingga mengurangi ongkos produksi.
Lebih lanjut, Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyebutkan bahwa bonus demografi yang diprediksi akan terjadi pada periode 2030-2040 menjadi alasan penting dalam mempersiapkan regenerasi petani ini.
Dengan 52 persen penduduk Indonesia berada dalam usia produktif, sumber daya alam yang melimpah, serta dukungan teknologi, Amran optimis program ini bisa menarik minat generasi muda dan membawa keuntungan besar bagi sektor pertanian.
Apa yang akan didapat masyarakat dari Program Petani Milenial?
Program petani milenial akan membentuk kluster pertanian modern yang setara dengan negara-negara maju, menggunakan teknologi canggih dari proses hulu hingga hilir. Untuk mendukung keberhasilan program, Kementerian Pertanian bekerja sama dengan berbagai perguruan tinggi dalam negeri.
Peserta akan mendapat paparan dan pelatihan mengenai teknik pertanian terbaru yang dapat meningkatkan hasil panen mereka, memudahkan pengelolaan lahan, dan meningkatkan efisiensi kerja.
Selain akses ke teknologi, peserta juga akan mendapatkan dukungan pelatihan dan akses pembiayaan untuk membangun usaha tani mereka. Kementerian Pertanian menjalin kerjasama dengan berbagai pihak untuk menyediakan fasilitas ini.
Kerjasama yang akan dilakukan bertujuan untuk meningkatkan keterampilan peserta dan memastikan mereka mampu mengelola pertanian dengan sistem yang lebih modern dan efisien.
Baca Juga:
Peserta Program Petani Milenial akan digaji 10 juta per bulan
Program Petani Milenial bertujuan untuk menarik generasi muda dengan menawarkan potensi penghasilan yang tinggi, melebihi gaji pegawai. Pendapatan ini dihasilkan dari panen yang dikelola para petani, bukan berupa gaji dari pemerintah.
Program Petani Milenial ini menawarkan pendapatan yang cukup menarik, yakni mencapai Rp10 juta per bulan, jauh lebih tinggi dibandingkan gaji rata-rata pegawai di berbagai sektor.
Dengan iming-iming penghasilan yang menjanjikan, pemerintah berharap generasi muda lebih tertarik untuk turun langsung ke dunia pertanian.
Dalam proses pendaftaran yang baru saja dibuka, antusiasme pemuda cukup tinggi dengan lebih dari 20.000 orang yang telah mendaftar. Program itu dirancang untuk menggarap lahan seluas 100 ribu hektare dan menargetkan total pendaftar mencapai 50.000 orang.
Namun, dari jumlah tersebut, hanya sekitar 3.000 peserta yang akan diterima untuk mengikuti program pemerintah ini.
Mereka akan dilatih dan dipersiapkan untuk terlibat aktif dalam upaya pencetakan sawah dan peningkatan produksi pangan nasional, bagian penting dalam strategi ketahanan pangan Indonesia.
Baca Juga:
Cara daftar Program Petani Milenial 2024
Bagi yang berminat untuk mengikuti program bantuan pemerintah pada sektor pertanian ini bisa mendaftar secara online. Begini caranya:
- Akses situs resmi Kementerian Pertanian melalui tautan https://latihanonline.pertanian.go.id/.
- Cari menu “Pelatihan Petani Milenial” di laman web resmi tersebut untuk mulai melakukan pendaftaran secara online.
- Pada halaman pendaftaran, masukkan NIK yang valid, lengkapi data diri secara akurat, dan unggah pas foto berukuran 4×6 dengan resolusi maksimal 700 KB. Foto ini akan digunakan sebagai identitas dari peserta program.
- Setelah yakin semua data benar, klik tombol “Daftar” untuk menyelesaikan proses pendaftaran.
Proses pendaftaran ini tidak dipungut biaya apapun. Selain itu ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh calon peserta. Syarat ini penting untuk memastikan bahwa peserta memiliki kemampuan dan komitmen yang diperlukan dalam mengikuti pelatihan dan program yang ditawarkan.
Baca Juga: Nasib Petani di Negara Agraris, Inilah 5 Problematika sektor Pertanian di Indonesia