Biografi

Kisah Tragis Ye Zhaoying, Mantan Atlit Badminton Yang Namanya Dihapus Dari Sejarah Bulu Tangkis China

Pecinta bulu tangkis tahun 90an, pasti mengenal Ye Zhaoying. Seorang atlit bulu tangkis China yang sempat menjadi rival dari Susi Susanti.

Bersama Susi Susanti, namanya kerap bersaing dengan legenda bulu tangkis wanita lainnya, Bang Soo-hyun dari Korea Selatan.

Namun siapa sangka, dibalik prestasi gemilang dari Ye Zhaoying, justru kini dia hidup di pengasingan dengan suaminya.

Prestasi Ye Zhaoying

Sepanjang kariernya, Ye sukses mendulang segudang prestasi bergengsi. Sebut saja seperti merebut gelar juara dunia 1995 dan 1997, Indonesia Open 1992 dan 1993, All England, Kejuaraan Asia (1992, 1994, 1995, 1998 dan 1999). Selain itu, Ye juga pernah meraih medali perunggu Olimpiade Sydney 2000.

Ye Zhaoying sendiri bahkan pernah beberapa kali menjadi pemain bulu tangkis peringkat pertama dunia. Zhaoying tercatat telah memenangi 15 gelar juara bergengsi, termasuk dua kali menjadi juara dunia dan tiga kali membantu China meraih emas di Piala Uber. Selain itu dirinya juga berhasil meraih lima medali emas dalam Kejuaraan Badminton Asia.

Baca Juga:

Ye Zhaoying diminta kalah oleh pelatihnya

Akan tetapi, prestasi tersebut menjadi awal dari masa kelam dalam hidupnya sebagai pebulu tangkis China.

Ye Zhaoying namanya pernah tercoreng karena diduga melakukan pengaturan skor saat tampil di ajang sebesar Olimpiade. Momen itu tercipta tepatnya saat ia bermain di semifinal Olimpiade Sydney 2000.

Jadi, dalam laga semifinal itu Ye Zhaoying melawan rekan senegaranya, Gong Zhichao. Uniknya, Ye Zhaoying tampak sengaja mengalah hingga akhirnya tumbang dengan skor kembar 11-8 dan 11-8.

Usut punya usut, ternyata memang Ye Zhaoying diminta mengalah oleg Federasi Bulu Tangkis China. Sebab potensi Gong Zhichao merebut medali emas lebih besar ketimbang Ye Zhaoying

Sebab, Ye secara gamblang mengaku sempat diancam dan minta sengaja kalah saat melawan kompatriotnya, Gong Zhichao, di semifinal Olimpiade 2000. Itu atas perintah Li Yongbo selaku pelatih kepala tim bulu tangkis China, dan Tang Xueha sebagai pelatih kepala tunggal putri.

“Mereka berpesan bahwa penting agar orang-orang tidak tahu saya sengaja kalah. Penting juga agar saya tidak membuat Gong Zhichao lelah, jadi saya harus kalah dalam dua set langsung,” cerita Ye Zhaoying dikutip dari TV2, Senin (26/8/2024).

“Pertandingan tidak boleh berlangsung selama tiga set karena Zhichao akan terlalu lelah,” tambahnya.

Benar saja, usai mengalahkan Ye Zhaoying, Gong Zhichao meraih medali emas Olimpiade Sydney 2000. Ia dengan mudah menumbangkan wakil Denmark, Camilla Martin dengan skor 13-10 dan 11-3.

Baca Juga:

Nama Ye Zhaoying dihapus dari sejarah bulutangkis China

Namun, ia sempat mencoba melawan kecurangan rezim tersebut. Nahasnya, usaha Ye untuk mendapatkan keadilan justru berujung petaka yang membuat namanya harus dihapus dari sejarah bulu tangkis China. Tak hanya itu, namanya sudah tidak bisa dicari di jagat maya Tiongkok seperti Baidu (google-nya China).

Setelah Olimpiade 2000, Ye memutuskan pensiun dini yakni kala berusia 26 tahun. Ia lalu menikah dengan Hao Haidong, mantan pesepakbola China dan pencetak gol terbanyak pada masanya.

Ye Zhaoying sendiri menikah dengan Hao Haidong, mantan pesepakbola China dan pencetak gol terbanyak pada masanya. Keberaniannya mengungkapkan skandal kecurangan dan melawan rezim China sampai membuat keduanya dijauhi oleh keluarga dan semua orang yang ada di China.

Bahkan, Ye Zhaoying dan Hao Haidong hidup dalam pengasingan dan meyandang status Persona non grata. Kabar terkini, Ye Zhaoying dan Hao Haidong diketahui hidup dalam pengasingan di Spanyol.

Baca Juga: Penggunaan Kartu Biru Dalam Sepak Bola, Akhir Dari Segala Drama?

Back to top button