Mengenal Chick Lit, Genre Karya Sastra Fiksi Yang Digemari Banyak Wanita
Hai, apa kabar semuanya? Minggu ini sudah mulai berjalan lagi, semoga semua rencana kita berjalan dengan semestinya, dan kita mendapat hasil yang memuaskan, Aamiin.
Kali ini saya akan membahas tentang chick lit, pernah mendengarnya, atau mungkin salah satu penikmatnya? Bagi yang belum pernah mendengar istilah ini, tenang saja, saya akan membahasnya lebih detail.
Alasan saya membahas ini, karena saya sedang menulis novel dengan mengambil genre chick lit, seperti biasa, sebelum saya memulai proses penulisan, saya terbiasa dengan mencari tahu dulu tentang semuanya, tak terkecuali dengan genre chick lit ini.
Saya merasa harus belajar dan memahami tentang ini agar saya bisa lancar dalam penulisannya nanti, karena sayang pengetahuannya hanya saya saja yang mengetahuinya, jadi saya berpikir, lebih baik saya berbagi dengan kalian, bukan? Dengan begitu, hasil dari belajar saya tidak sia-sia dan mudah-mudahan bermanfaat juga untuk banyak orang.
Jadi, mari kita simak semua penjelasan saya kali ini, lanjut!
1. Pengertian Chick Lit
Saya yakin pasti kalian sering mendengar genre ini, tapi mungkin tidak tau genre ini maksudnya apa? Nah, saya akan coba jelaskan, menurut apa yang saya pelajari.
Jadi, Chick lit itu berasal dari gabungan kata “chick” yang merujuk pada para wanita atau para gadis, dan “lit” yang merupakan kependekan dari “literature” atau sastra.
Itu secara istilah, untuk penjelasan lebih rincinya, chick lit adalah sebuah genre sastra fiksi yang mengangkat cerita tentang masalah dan pengalaman hidup wanita, biasanya dalam bentuk novel ringan dan menghibur.
Genre ini sering menampilkan tokoh wanita yang kuat, hubungan romantis, dan masalah pribadi, karena biasanya chick lit ditujukan untuk wanita, jadi tema-tema yang diangkat pun biasanya seputar kehidupan wanita dan menceritakan keseharian wanita secara detail, jelas dan menghibur.
Chick lit berbeda dengan jenis karya lainnya, karena dalam chick lit, kita harus memfokuskan cerita pada wanita dan menceritakan perjalanan hidupnya.
Itulah pengertian dari chick lit, semoga kalian paham dengan apa yang saya jelaskan.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Novel Tere Liye Yang Wajib Dibaca
2. Unsur-unsur utama dalam chick lit
Kita lanjut pada bahasan selanjutnya, ketika saya belajar, saya cenderung mencari tahu dengan sangat detail. Saya harus tau nih, genre ini hal-hal pentingnya apa saja, apa yang seharusnya ada ketika saya menulis novel genre ini.
Dari hasil belajar itu, saya dapatkan beberapa unsur-unsur utama yang harus ada dalam sebuah karya sastra dengan genre chick lit ini, inilah dia unsur-unsurnya, sebagai berikut:
a. Tokoh utama wanita
Merujuk pada pengertiannya, biasanya genre chick lit itu, mengambil karakter utama dari sudut pandang wanita. Permasalahan yang diangkat menyangkut kehidupan pribadi si tokoh utama wanita, seperti karir, persahabatan dan permasalahan asmara atau percintaan.
b. Cerita cinta
Ketika mengambil tema cerita cinta, biasanya dalam genre chick lit, seringkali menampilkan kisah cinta yang kompleks, dengan karakter-karakter yang memerlukan waktu untuk menemukan pasangan yang tepat bagi si tokoh utama, dan biasanya juga si tokoh utama wanita melalui banyak konflik dan rintangan dalam prosesnya.
c. Gaya penulisan yang ringan
Gaya penulisan untuk novel genre chick lit, ditulis dengan gaya penulisan yang mudah dicerna dan dipahami, dengan banyak humor, ironi, dan penggunaan bahasa sehari-hari.
d. Kebudayaan
Untuk genre chick lit, kita harus menampilkan tren-tren terbaru dalam budaya populer, cara berpakaian yang kekinian, dan gaya hidup yang merujuk pada kehidupan pada masa di mana novel itu ditulis. Jangan lupa juga, kita harus menampilkan konteks sosial dan budaya yang khas pada waktu dan tempat di mana cerita yang kita tulis itu berlangsung.
e. Penyelesaian yang bahagia
Bagian ini, sepertinya jika kita ada di sudut pandang sebagai pembaca, harusnya kita setuju jika penyelesaian cerita atau novel yang kita buat itu harus berakhir bahagia.
Tunjukkan bagian perubahan besar dari tokoh utama yang kita tulis itu, tuliskan bagaimana tokoh utama mengatasi masalahnya hingga selesai, dan akhirnya menemukan kebahagiaan dalam hidup si tokoh utama wanita ini.
Mudah, bukan jika kita tau unsur-unsur yang pentingnya? Jadi, tunggu apa lagi, mari kita berkarya, di Indonesia genre chick lit sedang digemari loh. Bukan tanpa alasan, genre chick lit membuat pembaca merasa terikat dengan ceritanya, karena mungkin dekat dengan keseharian mereka.
3. Contoh alur yang umum digunakan
Untuk melengkapi penjelasan ini, saya akan berikan contoh alur genre chick lit yang umum digunakan oleh banyak penulis, seperti:
a. Perkenalan tokoh utama
Seperti karya sastra genre lain, dalam penulisan genre chick lit pun kita harus mulai dengan pengenalan tokoh utama dan latar belakang hidupnya, seperti pekerjaan, hubungan asmara dan pertemanan, serta masalah yang sedang dihadapinya.
b. Masalah muncul
Setelah perkenalan tokoh, kita langsung saja memunculkan masalah pada si tokoh wanita, seperti mungkin tokoh utama merasakan perasaan yang tidak berharga, atau bisa juga masalah dalam hubungan, atau yang lebih luas lagi, konflik dengan keluarga.
c. Perjalanan untuk mengatasi masalah
Setelah masalah muncul, sudah pasti kita harus menuliskan tentang perjalanan si tokoh utama dalam mengatasi masalahnya, seperti jika masalahnya dalam pekerjaan, kita harus menuliskan si tokoh utama mencari pekerjaan baru, atau memperbaiki hubungan, dan jika dengan keluarga kita tulis saja si tokoh utama berbicara dengan keluarganya untuk mengatasi masalah.
d. Perubahan besar
Seiring berjalannya cerita, si tokoh utama akan mengalami perubahan yang sangat besar dalam hidupnya, seperti menemukan cinta, menemukan pekerjaan yang baru, atau memecahkan masalah yang lama.
e. Kehidupan bahagia
Setelah semua masalah terselesaikan, tokoh utama akhirnya menemukan kebahagiaan dalam hidupnya, dan semua yang diinginkan si tokoh utama akhirnya terwujud.
Begitulah alur yang umum digunakan dalam penulisan novel genre chick lit, tentu kalian bisa menambahkan alur-alur lainnya, semuanya bisa dikembangkan sesuai dengan apa yang ada dalam imajinasi kita, jadi jangan terpaku hanya pada alur yang saya jelaskan saja, kembangkan kreativitas kalian dengan baik.
Terakhir, saya akan berikan contoh-contoh karya populer dari genre chick lit, antara lain:
- “Eat, Pray, Love” karya Elizabeth Gilbert
- “Can you Keep a Secret?” karya Sophie Kinsella
- “Winter in Tokyo” karya Ilana Tan
- “Unforgettable” karya AliaZalea
- “A Very Yuppy Wedding” karya Ika Natassa
- “Radikus Makankakus: Bukan Bintang Biasa” karya Raditya Dika
- “Jingga dan Senja” karya Esti Kinasih
- “The Nanny Diaries” karya Emma Mclaughlin dan Nicola Kraus
- “Penantian Terakhir” karya Leila S. Chudori
- “The Wedding Breaker” karya Evelyn Rose
Itulah akhir dari penjelasan saya tentang genre chick lit ini, semoga kita semua bisa membuat sebuah karya yang bisa menjadi jembatan kita untuk meraih kesuksesan, ya, aamiin.
Terima kasih atas semua perhatiannya, tetap jaga kesehatan dan semangat!
Baca Juga: 8 Tips Menulis Novel Online, Cara Terbaik Dapatkan Cuan Dari Tulisanmu!
BekelSego adalah media yang menyediakan platform untuk menulis, semua karya tulis sepenuhnya tanggung jawab penulis.