Cara Membuat Outline, Untuk Mempermudah Dalam Penulisan Novel


Ilustrasi membuat outline novel

Halo, apa kabar semuanya? Semoga dalam keadaan sehat, baik sehat fisik maupun sehat batinnya. Hari ini, saya mau membawa pembahasan yang akan sangat berguna untuk proses penulisan kita, terutama dalam penulisan novel, agar semakin lancar dan semakin banyak peminatnya.

Apa yang saya bahas kali ini? Ini adalah tentang outline, yang kadang membuat banyak orang malas dalam proses pembuatannya, termasuk saya, karena dirasa terlalu membuat banyak pekerjaan, tapi siapa sangka, jika dengan adanya outline kita jadi terbantu dalam penulisan novel. Karena bahasan sekarang cukup penting, jadi jangan sampai ketinggalan, langsung saja, simak!

1. Pengertian Outline

Untuk yang pertama, yang harus saya bahas tentu saja tentang pengertian outline itu sendiri. Banyak yang sudah tau tentang outline ini, tapi banyak juga yang masih belum paham tentang apa itu outline, jadi mari kita belajar.

Apa sih outline itu? Outline itu adalah sebuah kerangka atau struktur dasar dari novel ataupun cerita yang akan kita tulis. Outline itu mencakup poin-poin penting dari cerita, seperti plot, karakter, setting, dan pesan yang ingin kita sampaikan melalui tulisan kita.

Dengan adanya outline, kita sebagai penulis, terbantu dalam perencanaan sebelum mulai menulis secara penuh, juga memastikan kita untuk memiliki pandangan yang jelas tentang bagaimana cerita akan berkembang dan berakhir.

Jadi singkatnya, outline itu panduan yang kita buat sebelum menulis keseluruhan novel, dengan memberikan poin-poin perkembangan dalam setiap babnya.

2. Jenis-jenis bentuk outline

Sudah paham tentang outline? Jika sudah paham, mari lanjutkan ke pembahasan yang kedua, yaitu jenis-jenis outline atau bentuk struktur outline novel. Dalam proses pembelajaran saya si dunia penulisan, saya menemukan banyak jenis dan cara untuk membuat outline. Setelah mempelajari seluruh cara dan memahaminya, saya akhirnya dapat jelaskan beberapa jenis outline sebagai berikut, tolong simak!

Bentuk atau jenis outline itu ada beberapa, berikut penjelasannya:

a. Outline kronologis

Outline jenis ini dibuat dengan cara mempresentasikan plot dan alur cerita secara berurutan mulai dari awal hingga akhir cerita. Outline kronologis, memungkinkan kita membuatnya menjadi daftar tahapan atau bagian dari cerita yang kita susun sesuai urutan waktu kejadian dari novel yang akan kita tulis.

Outline jenis kronologis, membantu kita sebagai penulis untuk memastikan bahwa plot dan alur cerita berjalan dengan lancar dan sesuai yang diinginkan, serta akan membuat pembaca mudah memahami cerita yang akan kita sampaikan.

Baca Juga: Enaknya Menjadi Seorang Penulis Kreatif

b. Outline karakter

Yang kedua ada outline karakter, kita yang akan membuat outline dengan cara ini harus mengkhususkan fokus pada perkembangan karakter utama dan bagaimana karakter kita itu mempengaruhi plot.

Dengan outline ini, kita sebagai penulis dapat menyusun profil dari setiap karakter, bagaimana latar belakangnya, serta memberikan catatan tentang bagaimana karakter berkembang dengan seiring waktu, dan bagaimana karakter yang sudah kita siapkan mempengaruhi tindakan dan jalan cerita. Kita bisa membuat ini dalam bentuk tabel, maupun mengurutkan dengan poin-poin, pilih saja sesuai kenyamanan kita.

Dengan menggunakan outline karakter, kita jadi terbantu bahwa karakter memiliki motivasi yang konsisten dan memastikan cerita jadi jauh lebih hidup.

c. Outline plot poin

Yang ketiga saya akan jelaskan tentang outline plot poin, outline jenis ini mengharuskan kita membuat plot cerita yang hidup dengan menuliskan serangkaian poin penting yang saling terhubung.

Kita bisa membuat ini menjadi bentuk daftar dari poin-poin yang akan menjadi cerita utuh, tapi jangan lupa poin-poin ini harus  memperkuat cerita dan menjaga konsistensi cerita, agar dalam penulisan novel kita tidak mengalami hambatan.

Dengan outline plot poin, kita sebagai penulis dapat terbantu dalam memastikan plot yang kita buat itu memiliki logika dan membuat cerita lebih terfokus.

Baca Juga: 8 Tips Menjadi Penulis Artikel yang Sukses

3. Langkah-langkah membuat outline

Setelah paham dan mengetahui tentang jenis-jenis outline, saya mencari tau, bagaimana langkah-langkah membuat outline ini, karena jika kita lihat dari pengertian, kiranya sangat mudah dalam pembuatannya, tapi ternyata ketika saya mulai membuat outline, sangat sulit. Sehingga, saya sepertinya harus membahas langkah-langkahnya, jadi inilah langkah-langkah dalam membuat outline novel:

a. Identifikasi ide utama

Nah, sebelum memulai menulis novel, tentu kita itu sudah mempunyai gambaran untuk cerita kita ini, tapi sebelumnya kita harus tentukan dulu temanya mau apa, genrenya apa, konsepnya mau seperti apa, agar nanti dalam penulisan kita tidak mengalami kesulitan.

b. Membuat plot

Lanjutkan dengan membuat plot kasar terlebih dahulu, tapi pastikan dalam plot tersebut kita tulis momen-momen kunci yang akan menjadi dasar pembuatan novel, seperti pembukaan (mencakup perkenalan karakter dan latar belakang), plot twist (jika ada), dan amanat atau pesan yang akan disampaikan (termasuk akhir cerita).

c. Tentukan karakter

Selanjutnya, tentukan karakter, dalam langkah ini, kita wajib menuliskan semua karakter yang akan mengisi cerita kita (baik karakter utama, pendukung ataupun karakter figuran) tulis dengan rinci, seperti latar belakang, personalitas, sifat, bentuk tubuh, dan hubungannya dengan karakter utama.

d. Tentukan setting

Langkah yang satu ini tidak kalah penting, kita sangat dianjurkan untuk menyertakan setting dari novel yang kita buat ini. Setting (pengaturan cerita) ini mencakup setting tempat (di mana tempat kejadian cerita itu berlangsung, tuliskan dengan rinci), setting waktu (kapan kejadiannya, jelaskan dengan menggunakan waktu yang ada, seperti jam ataupun lainnya yang menandakan waktu berlangsungnya cerita), dan setting suasana (tuliskan bagaimana suasana cerita itu terasa, seperti apakah ceritanya menegangkan, mengharukan, menyedihkan, menyenangkan ataupun perasaan lainnya).

e. Buat pembagian bab dan tambahkan detail

Setelah semuanya lengkap, kita bagi outline itu dengan beberapa bagian atau bab, tambahkan juga detail dan karakter seiring dengan cerita yang sudah kita pikirkan, pastikan ceritanya berkembang dan harus masuk akal, serta dipahami pembaca.

f. Revisi outline

Setelah semuanya selesai, lengkap dan kita yakin bahwa ceritanya sudah nyaman untuk ditulis, baca kembali dan revisi jika memang ada yang harus kita revisi. Kita dapat menambahkan ataupun menguranginya, sesuaikan saja dengan cerita yang tergambar dalam pemikiran kita, pastikan kita juga nyaman ketika menulisnya nanti.

Nah, begitulah langkah-langkahnya, kita bisa memilih ingin membuat outline dengan bentuk atau jenis yang sudah saya jelaskan sebelumnya. Kita juga bisa mengkombinasikan dari ketiga jenis yang sudah saya sebutkan di atas.

4. Contoh outline untuk novel

Karena sudah membahas tentang outline, sepertinya tidak lengkap ya, jika saya tidak memberikan contohnya. Jadi dengan senang hati saya akan berikan contoh sederhana dari penulisan outline novel, perlu diingat jika ini merupakan contoh paling sederhana dan yang langsung terpikir oleh saya, dengan kata lain ini spontanitas.

Tak perlu lama-lama lagi, ini dia contoh outline novel tentang pengusaha kaya dan penjaja kue cubit, berikut ini contohnya:

Bab 1: Pendahuluan

  • Sebuah kota besar dengan banyak kesibukan
  • Menampilkan kehidupan pengusaha yang sukses dan sibuk
  • Seorang pengusaha tidak sengaja bertemu dengan penjaja kue cubit yang masih muda

Bab 2: Pertemuan

  • Pengusaha membeli kue dari penjaja kue muda itu
  • Saling mengenal satu sama lain
  • Pengusaha terkesan dengan kepolosan dan kejujuran penjaja kue cubit itu
  • Penjaja kue cubit merasa senang ada yang membeli dan pengusaha itu sangat perhatian padanya

Bab 3: Menjalin hubungan terlarang (Konflik)

  • Pengusaha dan penjaja kue cubit berkencan
  • Latar belakang mereka sangat berbeda
  • Penjaja kue cubit mulai ragu dengan perasaan si pengusaha, karena hubungan mereka yang disembunyikan
  • Perbedaan sosial mereka menjadi permasalahan bagi keduanya
  • Si pengusaha karirnya terancam dan reputasi si pengusaha pun di ujung tombak

Bab 4: Kejadian yang membuat mereka terpisah (Puncak Konflik)

  • Penjaja kue dituduh mencuri di perusahaan si pengusaha
  • Karena tuduhan itu membuat si penjaja kue cubit enggan bertemu dengan si pengusaha, dan mereka terpaksa harus berpisah
  • Lama tidak bertemu dengan penjaja kue, si pengusaha mulai merasa kesepian dan menahan rindu, hingga ia rela menunggu si penjaja kue di depan rumahnya
  • Si penjaja kue merasa bersalah karena sudah mendiamkan si pengusaha

Bab 5: Pertemuan kembali

  • Penjaja kue keluar dari rumahnya
  • Si pengusaha senang melihat kembali si penjaja kue cubit setelah beberapa waktu tidak bertemu
  • Pengusaha dan penjaja kue cubit memutuskan untuk hidup bersama, meskipun banyak rintangan dan banyak yang menentang mereka
  • Atas kuatnya cinta mereka, keduanya bersedia untuk menghadapi segala konsekuensi dari hubungan mereka
  • Akhirnya setelah hidup yang begitu sulit, mereka hidup dengan bahagia

Akhirnya, bahasan kali ini menemui akhir, inilah pengertian dan cara membuat outline, semoga membantu kalian dalam membuat novel. Perlu saya ingatkan, jika outline itu bersifat dinamis, jadi kapan saja bisa diubah, dan bisa ditambahkan, maka kita tidak seharusnya terpaku pada konsep yang sudah ada. Gali lebih dalam kreatifitas kita, dengan begitu kita bisa membuat novel yang baik dan kita mendapat kepuasan.

Jangan pernah menyerah, teruslah berusaha, dan semangat!

Baca Juga: 8 Tips Menulis Novel Online, Cara Terbaik Dapatkan Cuan Dari Tulisanmu!

BekelSego adalah media yang menyediakan platform untuk menulis, semua karya tulis sepenuhnya tanggung jawab penulis.


Like it? Share with your friends!

0 Comments

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *