8 Teori Sains Tentang Alam Dalam Alquran, Sudah Sejak 14 Abad Lalu!
Sains ternyata sudah tertulis dalam Alquran sejak ribuan tahun lalu, sebelum para penemu teori sains menemukan teorinya. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya ayat-ayat dari Alquran yang sesuai dengan teori sains.
Hampir semua teori sains yang kita pelajari, sudah dirumuskan terlebih dahulu di dalam Alquran. Yuk, cari tahu berbagai fakta sains tentang alam dalam Alquran.
1. Teori penciptaan alam semesta
Sains tentang alam dalam Alquran yang pertama adalah proses penciptaan alam semesta. Salah satu teori tentang penciptaan alam semesta yang terkenal dicetuskan oleg ilmuwan Georges Lemaitre melalui Big Bang Theory. Georges Lemaitre adalah seorang biarawan Katolik dari Belgia. Menurut Georges Lemaitre, alam semesta terbentuk setelah adanya ledakan besar di angkasa. Teori ini terus berkembang sampai dengan tahun 2012, Stephen Hawking juga membuat buku mengenai teori tersebut.
Inti dari teori Big Bang versi Stephen Hawking adalah alam semesta awalnya berbentuk gumpalan gas yang mengisi seluruh ruang jagat raya. Gumpalan gas tersebut suatu saat meledak dengan suatu dentuman yang amat dahsyat.
kemudian materi yang terdapat di alam semesta mulai berdesakan satu sama lain dalam kondisi suhu dan kepadatannya yang sangat tinggi, sehingga hanya tersisa energi berupa proton, neutron dan elektron yang bertebaran ke segala arah. Ledakan dahsyat tersebut menimbulkan gelembung-gelembung alam semesta yang menyebar dan menggembung ke seluruh penjuru. Sehingga membentuk galaksi bintang-bintang, planet, bumi, bulan, dan meteorit.
Namun, hal yang menakjubkan adalah, ternyata teori Big Bang telah dijelaskan dalam Alquran surat Al Anbiya ayat 30;
Apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwa langit dan bumi, keduanya, dahulu menyatu, kemudian Kami memisahkan keduanya dan Kami menjadikan segala sesuatu yang hidup berasal dari air? Maka, tidakkah mereka beriman?
Tidak hanya itu, Alquran juga menjelaskan mengenai teori nebula atau teori kabut. Teori ini seperti Big Bang yang menyatakan bahwa alam semesta terbentuk dari gumpalan asap. Lebih jelasnya dalam surat fussilat ayat 11, Allah berfirman;
Kemudian Dia menuju ke langit dan (langit) itu masih berupa asap, lalu Dia berfirman kepadanya dan kepada bumi, “Datanglah kamu berdua menurut perintah-Ku dengan patuh atau terpaksa.” Keduanya menjawab, “Kami datang dengan patuh.
Kesesuaian yang harmoni antara Alquran dengan berbagai macam teori mengenai penciptaan alam semesta tidak dapat dipungkiri lagi. Big Bang Theory merupakan teori ilmiah yang muncul pada tahun 1927. jauh sekali dengan munculnya Alquran yang sudah ada sejak 1400 tahun silam.
2. Teori Ledakan Bintang
Sebuah bintang akan meledak jika sudah mencapai tua dan kemudian akan mati. Bintang memiliki batas umur dan juga bisa mati seperti halnya makhluk hidup yang ada di bumi. Bedanya, bintang yang sudah tua dan mati adalah bintang yang telah kehilangan atau kehabisan reaksi nuklirnya. Setelah kehabisan inti reaksi nuklir, bintang akan meledak dengan sendirinya. Sisa ledakan tersebut akan menjadi kumpulan gas atau kabut yang disebut nebula,
Teori tersebut sudah dijelaskan di dalam Alquran, melalui surat Ar Rahman ayat 37;
Maka apabila langit telah terbelah dan menjadi merah mawar seperti (kilauan) minyak
Dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa ledakan bintang atau benda langit akan berbentuk seperti mawar merah yang berkilauan. Hasil foto yang diambil dari teleskop huble, terdapat kesamaan bentuk nebula dengan mawar merah.
Baca Juga:
- Meningkatkan Rasio Elektrifikasi di Daerah 3T dengan Green Technology Of Clay (GTC)
- 5 Fakta Menarik Benua Antartika, Benua Yang Berada di Kutub Selatan
3. Garis edar tata surya
Semua benda di angkasa bergerak berputar pada sumbunya masing-masing. Di samping tu, mereka juga mengelilingi satu bintang dalam tata surya. Contohnya planet bumi. Planet yang kita tinggali ini berputar pada poros atau sumbunya. Itulah mengapa semua benda angkasa di langit tidak jatuh saling bertabrakan.
Nama gerakan bumi, planet, bulan, dan matahari berputar pada porosnya disebut dengan rotasi. Sedangkan gerakan mengelilingi matahari disebut dengan revolusi. Keduanya mempunyai tujuan dan kegunaan masing-masing, seperti menentukan perubahan siang dan malam, jumlah waktu dalam satu bulan, satu tahun, dan sebagainya.
Di dalam Alquran sudah dijelaskan mengenai teori ini. Bisa kamu lihat pada surat Al Anbiya ayat 33;
“Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing beredar pada garis edarnya”
Ayat lain yang membahas hal yang sama adalah Surat Az Zumar ayat 5
“Dia menciptakan langit dan bumi dengan (tujuan) yang benar; Dia memasukkan malam atas siang dan memasukkan siang atas malam dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing berjalan menurut waktu yang ditentukan. Ingatlah! Dialah Yang Mahamulia, Maha Pengampun”
Juga surat Yasin ayat 37-40:
“Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka adalah malam; Kami tanggalkan siang dari malam itu, maka dengan serta merta mereka berada dalam kegelapan”
“dan matahari berjalan ditempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.”
“Dan telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga (setelah dia sampai ke manzilah yang terakhir) kembalilah dia sebagai bentuk tandan yang tua”
“Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya”