PoliticsInternasional

6 Upaya Korea Selatan Untuk Bangkit Dari Krisis Moneter 1998

Pada tahun 1998 seluruh negara di Asia mengalami krisis moneter, termasuk Korea Selatan yang saat ini pertumbuhan ekonominya begitu pesat. Pada 25 tahun yang lalu Korea Selatan terkena imbas dari Krisis moneter 1998.

Setahun sebelum krisis moneter 1998 tepatnya tahun 1997, Korea Selatan memiliki hutang sebesar 154 miliar USA Dollar sementara itu kemampuan Korea Selatan untuk membayar hutangnya hanya 30 miliar USA Dollar. Selain itu, fakta lainnya adalah nilai tukar won terhadap usa dollar mengalami penurunan yang cukup tajam sekitar 60%.

Semua perusahaan-perusahaan besar di Korea Selatan pun mengalami kebangkrutan akibat hal tersebut mulai dari bidang konstruksi dan bangunan, makanan, properti, teknologi dan perusahaan besar lainnya. Krisis ini pun mengakibatkan 3,5 juta tenaga kerjanya mengalami pengangguran, bahkan orang-orang kaya di Korea Selatan pun memiliki 6 kali lipat hutang dari biasanya.

Hal ini tentunya menjadi kekhawatiran pemerintah untuk bisa menyelamatkan perekonomian Korea Selatan, oleh karena itu terdapat beberapa upaya yang pemerintah dan masyarakat Korea Selatan lakukan untuk membangkitkan perekonomian Korea Selatan, Adapun beberapa upaya-nya yaitu :

1. Meminta Bantuan ke IMF (Internation Monetary Fund)

Pemerintah Korea Selatan meminta bantuan dana kepada IMF (Internation Monetary Fund) agar perekonomian Korea Selatan dapat bangkit dan kembali stabil. Akhirnya, IMF (Internation Monetary Fund) pun memberikan dana sebesar 58 Miliar USA Dollar agar Korea Selatan dapat menyelamatkan perekonomian dalam negeri dengan merestrukturisasi keadaan ekonomi di sana.

Baca Juga:

2. Menstabilkan nilar tukar won

Dana dari IMF (Internation Monetary Fund) digunakan pemerintah Korea Selatan untuk menstabilkan valuta asing, pemerintah membeli won (mata uang Korea Selatan) dengan menggunakan dollar USA untuk mencegah penyusutan nilai mata uang won dan dapat menstabilkan mata uang won pada saat itu.

3. Merestrukturisasi Bank-bank di Korea Selatan

Pemerintah Korea Selatan melakukan restrukturisasi bank-bank yang mengalami permasalahan keuangan dengan menyuntikan dana, agar dapat memulihkan bank-bank tersebut sehingga masyarakat percaya dan berkomitmen untuk kembali menyimpan uangnya di bank tersebut.

4. Membuat anggaran kebijakan fiskal demi merangsang pertumbuhan ekonomi

Selain 2 cara di atas Pemerintah Korea Selatan pun membuat kebijakan fiskal terhadap perusahaan atau bisnis yang terdampak dengan memberi bantuan suntikan dana agar perusahannya kembali bangkit. Kemudian merancang anggaran pengeluaran dan penerimaan negara agar ekonomi dapat kembali stabil.

5. Mengisi cadangan devisa negara

Dana bantuan dari IMF (International Monetary Fund) digunakan Pemerintah Korea Selatan untuk bisa mengisi kembali cadangan devisa negara agar negara-negara lain kembali mempercayai Korea Selatan untuk bekerja sama mengembangkan perekonomiannya di Korea Selatan.

Baca Juga:

6. Meminta bantuan masyarakat secara sukarela untuk melunasi hutang negara

Dengan berbagai upaya yang telah dilakukan oleh Pemerintah Korea Selatan belum membuahkan hasil, pada kenyataannya perekonomian tetap belum pulih dan hutang negara pun masih banyak yang harus dilunasi.

Oleh karena itu, Presiden Korea Selatan kala itu memberikan pernyataan kepada masyarakat Korea Selatan untuk meminta bantuan secara sukarela memberikan dana agar dapat melunasi hutang-hutang negara. Pemerintah Korea Selatan melakukan hal tersebut karena didasari kepada budaya gotong royong Korea Selatan yang begitu melekat dan tertanam di setiap masyarakatnya.

Alhasil, para masyarakat Korea Selatan berbondong-bondong untuk memberikan bantuan berupa emas kepada pemerintah Korea Selatan agar dapat membantu Korea Selatan melunasi hutang-hutangnya dan perekonomian kembali stabil seperti sediakala. Hari berganti hari masyarakat Korea Selatan terus memberikan bantuan dari yang semula membantu hanya 500 ribu orang menjadi 1 juta orang dalam rentang waktu 10 hari setelah pernyataan meminta bantuan tersebut.

Semua pihak ikut terlibat dalam penyumbangan dana ini mulai dari presidennya sendiri, tokoh-tokoh politik, para atlit, hingga tokoh konglomerat kaya semuanya bersama-sama sesuai dengan prinsip gotong royong memberikan dananya secara sukarela. Setelah beberapa bulan mengumpulkan dana dari masyarakat akhirnya Korea Selatan dapat melunasi semua hutang negara, bahkan lebih dari tenggat waktu yang telah ditentukan.

Wahh, keren banget yaa upaya pemerintah dan masyarakat Korea Selatan ini dengan menggunakan prinsip gotong royong dan sikap nasionalisme masyarakatnya yang sangat kuat dapat membuat semua utang-utang negaranya lunas bahkan kurang dari tenggat waktu yang sudah ditentukan.

Hal tersebut mendapatkan apresiasi dari negara-negara lain akibat sikap sukarela dan gotong royong masyarakat Korea Selatan, dengan hal ini pula investor asing kembali mempercayai Korea Selatan untuk melakukan investasi dan pertumbuhan ekonomi.

Kalau menurut kamu Indonesia bisa gak ya melakukan hal yang sama seperti Korea Selatan ini? Berikan komentarnya di bawah ya. Terima kasih sudah membaca.

Baca Juga: 6 Kebijakan B.J. Habibie Pada Masa Reformasi Untuk Pulihkan Perekonomian Indonesia

BekelSego adalah media yang menyediakan platform untuk menulis, semua karya tulis sepenuhnya tanggung jawab penulis.

Sagapaga

Ingin tahu dunia lebih banyak:)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button