6 Manfaat Rumah Dekat Pasar, Dari Mudahnya Berbelanja Hingga Dapat Penghasilan

Hidup penuh perjuangan. Tanpa perjuangan, hidup seolah berhenti dan tiada arti. Seperti pisang. Sekali berarti sesudah itu mati. Namun, nasib harus diperjuangkan. Apalagi hidup di lingkungan yang sebenarnya tidak terlalu diharapkan. Akan tetapi, semua bisa diatasi dan di ambil manfaatnya.

Teringat nasib saya dulu saat masih remaja. Kebetulan rumah keluarga bapak saya juga berdampingan dengan pasar. Emang sih, banyak suka dukanya memiliki rumah dekat pasar. Apalagi duka laranya, banyak banget. Sepertinya menderita sekali sebenarnya.

Namun, dibalik segala derita, sesungguhnya banyak suka dan bahagianya memiliki rumah berdampingan atau dekat pasar. Apa saja sih kenikmatannya memiliki rumah dekat pasar? Berikut cerita nikmat dan manfaat rumah dekat pasar yang pernah saya rasakan.

1. Mudah berbelanja

Punya rumah dekat pasar, banyak enaknya lo. Yang jelas mudah berbelanja. Butuh sayuran, datang ke pasar. Jalan kaki dan langsung beli. Butuh daging, langsung beli ke pedagangnya. Butuh empon-empon atau cabai, jalan saja ke pasar, dapet. Gak perlu repot, naik kendaraan.

Seperti deritanya orang yang harus ke pasar bolak-balik untuk membeli barang. Itu resiko. Namun, dekat dengan pasar memudahkan saya berbelanja. Biasanya dapat harga yang murah. Kok? Sebab sudah kenal dengan para pedagangnya. Atau bahkan jika beli barang sedikit, dikasih bonus. Pokoknya enak deh. Apalagi jika datang ke penjual buah atau makanan. Datangi saja dan saya dikasih buah jeruk atau apel. Ngirit kan. Gak usah jajan. Gak perlu keluar cuan. He he he.

Baca Juga:

• • Kamu Sandwich Generation? Atasi dengan 4 hal ini yuk!
  • 5 Manfaat Masjid bagi Anak, Ayah Bunda Wajib Tahu!

2. Mudah mencari pekerjaan

Punya rumah dekat pasar, sedikit banyak kenal dengan banyak pedagang. Bagi kalian yang butuh pekerjaan kasar atau pelayan toko, gampang kok. Datangi saja pemilik tokonya dan kita minta pekerjaan. Biasanya kalo rumah dekat pasar dan kenal, pasti diterima. Kok gitu? Sebab dengan memiliki pekerja yang tinggal dekat pasar, kedatangannya pasti tidak terlambat. Bisa ikut menjaga barang di kios pasar. Atau jika terjadi musibah di pasar seperti kebakaran atau pencurian, bisa segera ikut menyelamatkan barang-barang.

Intinya punya rumah dekat pasar, gampang kok mencari pekerjaan. Asal mau bekerja, pasti dapat pekerjaan. Pelayan kios, tenaga angkut barang, atau bahkan tenaga keamanan. Intinya pekerjaan yang membutuhkan tenaga. Coba tanya saja pada pedagang. Apakah mereka senang memiliki pegawai yang tinggal dekat pasar atau yang jauh. Rata-rata tetangga saya menjawab senang memiliki pelayan kios yang dekat dengan pasar. Bisa bantu-bantu banyak hal, katanya.

3. Mudah mencari uang

Kenikmatan ketiga tinggal dekat pasar adalah gampang mencari uang. Saya katakan gampang, sebab kita membantu angkut barang ke kios, kita akan diberi upah. Membantu menjualkan barang dan menawarkan barang, diberi upah. Pkoknya gampang mencari uang deh.

Atau membantu tukang parkir di dekat pasar. Kita akan diberi bagian dari ongkos parkir. Kita membantu mengatur kendaraan yang di parkir dan menjaganya, kita dapat cuan. Memang tidak banyak sebab dibagi banyak orang. Namun, ongkos parkir tiap kendaraan dua ribu rupiah dan jika ada seratus kendaraan dalam sehari berarti ada uang masuk dua ratus ribu. Nak, jika yang parkir ada empat orang, artinya dapat bagian lima puluh ribu. Gampang kan cari uangnya jika punya rumah dekat pasar.

Baca Juga:

• • 5 Prediksi Tren Desain Interior Rumah 2023
  • Bingung Menentukan Gaya Hidup? Simak 4 Gaya Hidup Sederhana Ini!

4. Belajar berbisnis

Kalian bisa belajar bisnis secara langsung dengan tinggal di dekat pasar. Saya pun belajar bisnis. Mengamati barang-barang yang ada di pasar, saya ikut saja berjualan makanan kecil. Kadang kala juga jualan es teh dan diantar keliling pasar. Kok diantar keliling pasar? Sebab rata-rata pedagang enggan meninggalkan kios sehingga mereka senang jika ada penjual minuman atau makanan yang mendatangi kiosnya. Peluang bisnis kan.

Atau kita membuat makanan ringan dan dititipkan ke pedagang di pasar. Itu bagi kalian yang memiliki pekerjaan lain. misalnya, kita bekerja di kantor pukul tujuh. Sore hari kita membuat makanan ringan dan dibungkus. Pagi hari setelah subuh, nitipin dagangan yang dibuat ke pedagang. Bisa dijadikan pekerjaan sampingan kan sekaligus belajar bisnis jika suatu saat nanti terkena PHK. He he he.

5. Mandiri, mencari uang sendiri

Selain belajar bisnis, saya juga bisa mandiri. Mencari uang sendiri. Caranya yang memanfaatkan waktu libur sekolah atau sore hari untuk mencari uang sendiri. Misalnya sebagai tukang bersih-bersih, jadi tukang parkir atau ikut membantu berjualan. Jika masih sekolah, bisa deh nitip barang ke pedagang untuk dijualkan.

Intinya belajar mencari uang sendiri. Kan ke depannya harus mandiri. Kapan lagi kalau tidak sekarang. Sehingga tidak perlu minta uang jajan ke orang tua. Bangganya memiliki uang hasil bekerja sendiri.

Baca Juga:

• 5 Keteladanan B.J Habibie, Nomor 2 Wajib Ditiru Anak Muda Sekarang!
• 5 Tempat Dimana Kamu Bisa Mendapat Ide Menulis

6. Dapat penghasilan modal dengkul

Ini yang kadang dilupakan. Dapat penghasilan dengan modal dengkul. Ya modal dengkul. Kok? Buat saja teras dan halaman rumah menjadi temar parkir berbayar. Murah saja kok, dua ribu rupiah saja. Setelah subuh kita menerima parkir sepeda motor. Selama satu dua jam, pasti banyak kendaraan yang diparkir. Biasanya wakktu belanjanya singkat saja.

Ambil saja contoh, bisa menerima parkir sepeda motor dua puluh kendaraan selama dua jam dengan biaya parkir dua ribu rupiah. Uang yang didapatkan sudah empat puluh ribu rupiah. Lumayan kan. Jika setiap pagi dapat empat puluh ribu, dalam satu bulan didapatkan penghasilan sejuta dua ratus ribu. Modalnya apa? Gak modal apa-apa. Alias modal dengkul. Hanya memanfaatkan teras dan halaman rumah saja.

Demikian nikmat dan enam manfaat rumah dekat pasar. Semoga bermanfaat dan menginspirasi jamaah Bekelsego. Nuwun.

Baca Juga: 10 Tips Dekorasi Interior Scandinavian, Bikin Rumah Jadi Lebih Nyaman

BekelSego adalah media yang menyediakan platform untuk menulis, semua karya tulis sepenuhnya tanggung jawab penulis.