6 Langkah Menanam Cabai Hidroponik, Cuan Dari Pedasnya Harga Cabai
Di tengah harga cabai yang seringkali melambung tinggi, banyak orang berinisiatif untuk menanam cabai sendiri. Langkah ini sangat efektif, karena selain bisa memenuhi kebutuhan sendiri akan cabai, kita bisa menjual sendiri cabai dengan harga pasar.
Banyak cara yang dapat dilakukan untuk menanam cabai, salah satunya dengan menanam cabai dalam polybag menggunakan metode hidroponik. Cara ini pas buat kamu yang ingin menanam cabai di halaman rumah tanpa lahan yang luas.
Metode hidroponik banyak disukai orang-orang karena masa panennya lebih cepat dibanding dengan metode tanam konvensional atau menanam di tanah. Berikut ini langkah menanam cabai hidroponik.
1. Pemilihan bibit cabai
Untuk menanam cabai hidroponik, ada dua jenis cabai yang bisa dipilih, yaitu cabai hibrida dan cabai lokal. Cabai lokal merupakan jenis cabai yang mudah dibudidayakan di Indonesia karena lebih mudah tumbuh dan beradaptasi dengan iklim cuaca Indonesia.
Sesudah menentukan jenis cabai yang akan ditanam, langkah selanjutnya adalah memilih bibit cabai yang layak tanam. Caranya sangat mudah, pilihlah cabai yang merah atau sudah tua.
Kemudian belah cabai tersebut dan ambil bijinya. Rendam biji cabai dalam air hangat selama kurang lebih tiga jam. Biji yang tenggelam biasanya lebih baik untuk ditanam dibanding yang mengambang atau mengapung. Kemudian jemur biji cabai tersebut hingga kering atau sekitar dua hari.
Baca Juga:
2. Penyemaian bibit cabai hidroponik
Langkah awal untuk proses penyemaian bibit cabai dengan metode hidroponik adalah dengan memilih tempat yang akan digunakan dalam proses penyemaian, Tempat penyemain bisa berupa polybag dengan ukuran kecil, baki, petakan tanah atau kotak kayu.
Semai benih tersebut dengan menggunakan campuran sekam bakar, cocopeat, dan pasir dengan perbandingan 1:1:1. Selanjutnya basahi media tanam dengan air secukupnya untuk menjaga kelembaban.
Lakukan perawatan dengan menyiram setiap hari dan selalu paparkan benih pada sinar matahari. Untuk menjaga kelembapan, kamu bisa menggunakan kertas koran. Tutup permukaan polybag dengan kertas koran kemudian siram kertas koran hingga basah. Kertas koran bisa dibuka setelah biji tumbuh yaitu sekitar tiga hari.
Dalam waktu tujuh sampai sepuluh hari bibit bisa dipindah tanam ke media hidroponik. Bibit harus dirawat dan dijaga dari gulma. Jika ada gulma segera lakukan penyiangan.
3. Menyiapkan media tanam hidroponik
Hidroponik merupakan metode menanam tanpa media tanah. Metode ini menggunakan media tanam pengganti tanah seperti, arang sekam, pasir, kerikil, rockwool atau serbuk kayu. Metode hidroponik yang paling sederhana adalah sistem substrat atau agregat menggunakan kultur polybag.
Kultur polybag merupakan metode paling sederhana yang cocok untuk pemula karena sistem ini lebih mudah dan tidak memiliki risiko gagal yang tinggi.
Kultur polybag merupakan budidaya tanam menggunakan media pengganti tanah seperti arang sekam dalam kantong plastik (polybag). Cara penyiraman atau pengairan umumnya menggunakan teknik drip (tetes) menggunakan pipa atau selang plastik.
Siapkan tempat untuk bercocok tanam hidroponik. Kemudian, pasang peralatan hidroponik seperti bak/wadah nutrisi, selang pompa utama/pipa, dan selang-selang plastik.
Jumlah selang plastik disesuaikan dengan jumlah polybag yang akan digunakan. Setiap polybag dipasang satu selang plastik. Selang-selang plastik dihubungkan pada selang pompa utama bak nutrisi.
4. Pemindahan dan penanaman bibit
Lakukan pemindahan bibit secara hati-hati jangan sampai merusak akar tanaman. Robek polybag mini tempat penyemaian, pindahkan bibit dan media semai seluruhnya ke dalam lubang media hidroponik pada polybag besar.
Pemindahan bibit disarankan pada sore hari saat matahari tidak terlalu menyengat. Bibit akan tampak layu setelah dua hingga tiga hari setelah pemindahan namun akan segar kembali.
Baca Juga:
5. Pemeliharaan tanaman cabai hidroponik
Proses pemeliharaan cabai sangat penting dilakukan agar kebutuhan akan unsur hara terpenuhi dan mencegah serangan penyakit serta hama. Berikut adalah cara pemeliharaan tanaman cabai hidroponik:
Pencegahan dan penanggulangan penyakit pada cabai
Beberapa penyakit yang sering menyerang tanaman cabai adalah kutu daun, tungau, ulat, bercak daun, busuk buah, dan lainnya. Untuk menanggulangi hal tersebut, lakukan penyemprotan pestisida nabati secara berkala.
Kamu juga bisa menggunakan jaring penghalang yang dipasang di sekitar tanaman cabai, untuk mencegah hama masuk. Setelah musim panen, bersihkan dan buang sisa-sisa tanaman, hal ini akan mengurangi tempat persembunyian dan perkembangbiakan hama.
Pemberian nutrisi untuk tanaman cabai hidroponik
Tanaman cabai yang ditanam menggunakan teknik hidroponik membutuhkan nutrisi tambahan agar kebutuhan unsur hara tanaman cabe dapat terpenuhi.
Metode hidroponik memiliki keterbatasan dengan media tanam dan unsur hara. Pemberian nutrisi tambahan sangat diperlukan untuk menjaga dan menunjang pertumbuhan cabe secara maksimal.
Pemberian nutrisi berguna untuk memenuhi kebutuhan unsur hara yang tidak diperoleh karena bercocok tanam menggunakan metode hidroponik. Namun, pemberian tambahan nutrisi jika tanaman baru saja dipindah akan berisiko merusak tanaman karena tanaman terkejut dengan perubahan kandungan nutrisi yang tiba-tiba.
Nutrisi yang dibutuhkan tanaman cabai hidroponik sebaiknya diberikan dalam dosis yang tepat. Pada pemberian nutrisi awal sebaiknya dalam jumlah 600 hingga 700 ppm atau sekitar 5 ml nutrisi A dan 5 ml nutrisi B serta dicampur dengan satu liter air.
Setelah tanaman cabai hidroponik sudah mulai beradaptasi dengan pemberian nutrisi, tambah dosisnya setiap 10 hari sekali.
Selain nutrisi, kelembaban tanah juga penting. Nutrisi dan kelembaban tanah harus diperhatikan secara berkala agar tanaman dapat tumbuh secara optimal.
Penuhi kebutuhan unsur hara tanaman
Lakukan penyemprotan pupuk cair dari pupuk kandang maupun pupuk kimia agar proses pertumbuhan dan pembuahan cabe dapat dilakukan secara maksimal.
Perhatikan kondisi lingkungan yang optimal untuk tanaman cabai. Tanaman cabai menyukai suhu 24-28℃, kelembaban 80%, kadar pH 6-7, curah hujan 800-2.000 mm per tahun, dan intensitas cahaya matahari sekitar 70%.
6. Memanen cabai hidroponik
Cabai dapat dipanen setelah berusia 80 sampai 90 hari atau setelah cabai berwarna merah dan memiliki sedikit garis hijau. Lakukan panen pada pagi dan sore hari. Hindari memanen pada siang hari karena buah cabai yang dihasilkan akan rusak atau layu.
Demikian langkah-langkah menanam cabai hidroponik. Perawatan yang teratur akan membuat tanaman cabai akan tumbuh subur. Tertarik untuk menanam cabai hidroponik?
Baca Juga: 3 Metode Sistem Hidroponik Populer, Untuk Skala Hobi Hingga Bisnis!
BekelSego adalah media yang menyediakan platform untuk menulis, semua karya tulis sepenuhnya tanggung jawab penulis.