Science

3 Metode Sistem Hidroponik Populer, Untuk Skala Hobi Hingga Bisnis!

Sistem Hidroponik (Gramedia)

Hidroponik merupakan salah satu teknik budidaya yang saat ini cukup populer di kalangan masyarakat. Hidroponik ini menjadi salah satu teknik budidaya yang bisa dikatakan mahal. Tak hanya untuk prosesnya tetapi juga untuk produk pertanian yang dihasilkan dari proses budidaya melalui teknik hidroponik ini.

Kebanyakan teknik budidaya hidroponik memanfaatkan air untuk proses pertumbuhan tanaman dengan media rockwool, cocopeat, gabus, atau dengan tanah. Meskipun ada yang masih menggunakan tanah tetapi pemanfaatannya tetap menggunakan air dalam proses budidaya.

Teknik budidaya hidroponik ini ada berbagai macam yang bisa coba dilakukan dan 3 diantaranya merupakan teknik hidroponik yang populer yaitu NFT, DFT dan Sistem Wick. Berikut ini merupakan penjelasan lengkap dari ketiga teknik hidroponik tersebut!

Hidroponik Sistem NFT

Sistem NFT Hidroponik (Kebun Pintar)

Sistem NFT atau Nutrient Film Technique merupakan teknik hidroponik yang juga banyak dilakukan saat ini. Teknik budidaya dengan sistem NFT ini banyak dilakukan baik untuk skala kecil, menengah maupun besar.

Akar tanaman tumbuh pada aliran air yang berisi nutrisi dan tersirkulasi. Sistem ini sangat populer dikalangan pebisnis hidroponik. Tetapi sistem ini jarang digunakan bagi mereka yang hanya sekedar hobi.

Salah satu penyebabnya yaitu karena sistem hidroponik ini membutuhkan perawatan yang ekstra untuk mendapatkan hasil yang optimal. Perawatan tanaman harus dilakukan dengan optimal seperti pengecekan nutrisi, suhu untuk membantu pertumbuhan tanaman.

Kegagalan yang biasanya terjadi pada sistem NFT ini dikarenakan akar tanaman yang menyumbat pipa aliran air sehingga sirkulasi nutrisi dan pompa tidak berjalan dengan baik. Selain itu, kekurangan nutrisi juga bisa menyebabkan tanaman mengalami permasalahan seperti daun yang menguning.

Kegagalan pada sistem ini juga bisa disebabkan karena media tanam terendam air dan membuatnya banyak ditumbuhi lumut atau bahkan jamur yang berpengaruh pada kondisi tanaman.

Hidroponik Sistem DFT

Sistem hidroponik DFT (Tabloid Sinartani.com)

DFT (Deep Flow Technique) merupakan sistem hidroponik yang juga banyak digunakan baik untuk sekolah hobi maupun maupun skala bisnis. Sistem DFT merupakan mode air tergenang dalam pipa yang dialirkan lewat tandon nutrisi dengan menggunakan pompa air.

Pada sistem DFT air yang dialirkan ini tidak secara langsung mengalir melainkan akan tergenang terlebih dahulu lalu mengalir jika sudah sampai batas maksimal. Sistem DFT ini punya kelebihan diantaranya pada saat listrik mati nutrisi tetap ada pada pipa. Sehingga keberhasilan untuk sistem DFT ini masih dapat diandalkan meskipun listrik dalam kondisi mati.

Baca Juga: Inovasi Green Hand Sanitizer “NICTA” Berbasis Limbah Tembakau

Hidroponik Sistem Wick

Sistem Wick Hidroponik (Kebun Pintar)

Hidroponik dengan sistem Wick sangat cocok jika digunakan untuk skala hobi. Pada sistem ini memanfaatkan sumbu atau menggunakan bahan yang menyerap air contohnya seperti kain flanel atau sumbu lain yang dapat menyerap air.

Sumbu ini digunakan untuk penghubung di antara nutrisi dan juga bagian perakaran tanaman. Pada sistem ini akar tanaman tidak akan langsung menyentuh nutrisi tetapi tumbuh di dalam media.

Metode hidroponik sistem Wick ini sangat cocok untuk pemula tetapi membutuhkan perhatian secara berkala. Setiap hari harus selalu dilakukan pengecekan jika air pada bak habis.

Tanaman Yang Cocok Untuk Budidaya Hidroponik

Pada umumnya jenis tanaman yang sering dibudidayakan dengan sistem hidroponik yaitu tanaman sayur. Tanaman sayur umumnya membutuhkan waktu kurang dari 2 bulan untuk sampai ke tahap pemanenan. 

Ukuran tanaman yang kecil memudahkan untuk dibudidaya pada sistem hidroponik ini. Hal ini dikarenakan sistem hidroponik menggunakan netpot kecil untuk budidaya. Tanaman sayur yang sering dibudiyakan dengan sistem hidroponik diantaranya ada tanaman selada, bayam, pakchoy, caisim, seledri dan lain sebagainya.

Selain sayur, ada juga tanaman buah yang bisa dibudidayakan dengan menggunakan sistem hidroponik salah satunya yaitu tanaman buah stroberi. Banyak petani di dataran tinggi yang kini memutuskan untuk membudidayakan stroberi secara hidroponik.

Stroberi hidroponik ini juga memiliki nilai ekonomis dalam bidang wisata. Petani sekaligus akan mendapatkan dua keuntungan yaitu dari hasil penjualan stroberi dan dari tiket masuk yang diberlakukan. 

Budidaya sayur dan buah secara hidroponik memang sangat membantu bagi petani yang ingin menanam sayur tetapi tidak memiliki lahan. Baik hanya untuk skala hobi atau untuk skala bisnis sekalipun. Bahkan peminat sayur hidroponik ini juga semakin meningkat karena sayur hidroponik cenderung tidak menggunakan tambahan pestisida dalam proses perawatannya. 

Itulah 3 sistem hidroponik yang paling populer dan banyak dipakai saat ini. Ketiga sistem tersebut memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

Baca Juga: Praktik Pembelajaran Diferensiasi Produk Melalui Pameran Kewirausahaan

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button