3 Macam Sisi Gelap Kepribadian Manusia, Berani Baca?
Jika mendengar tentang sisi gelap, pasti akan langsung terpikir pada sesuatu hal yang berbau negatif, miring, dan tidak lumrah.
Benar saja. Di dalam pembahasan ini kita akan mengupas sisi gelap kepribadian manusia (dark triad personality) manusia yang terbagi ke dalam tiga macam, yaitu Narsisme, Machiavelianisme, dan Psikopat.
Mari kita mengenalnya bersama-sama!
1. Narsisme
‘Narsis!!’
‘Kelakuan lo narsis parah!’
‘Jangan narsis, deh!’
Nada yang berasal dari kalimat tadi mungkin sudah lazim kita dengar, apalagi di kalangan anak muda dan remaja zaman sekarang. Dari pengucapannya yang hanya untuk sekadar candaan, sampai benar-benar frontal atau memusuhi.
Lalu, apa sebenarnya yang mencerminkan narsis itu? Apa memang sebutan itu ditujukan untuk seseorang yang sangat berlebihan tingkah lakunya?
Manusia dengan sisi kepribiadian narsisme biasanya tidak memiliki kemampuan melihat sudut-sudut pandang dari orang lain, karena mereka cenderung lebih mementingkan diri sendiri, bernafsu untuk mendominasi segala hal, haus pujian dan sanjungan, ingin selalu diperhatikan, menampilkan kepalsuan di depan orang lain hanya untuk sebuah validasi, merasa berhak mendapatkan perlakuan istimewa, seringkali memanfaatkan kelemahan orang lain, mudah tersinggung, dan arogan.
Seorang narsisme bisa dikatakan adalah orang yang memiliki persepsi berlebihan. Karena, mereka akan selalu merasa superior atau terlihat hebat meskipun kenyataannya berbanding terbalik.
Sekarang, kita kembali lagi dengan konsep narsisme yang umum diartikan oleh kalangan muda. Ambil saja contohnya seperti seseorang yang gemar melakukan selfie berkali-kali.
Narsisme akan tervalidasi di saat seseorang melakukan kegiatan selfie tanpa batas dengan berbagai pose dan penuh editan. Mereka tidak akan pernah puas melihat diri mereka hingga mencapai titik kesempurnaan.
Namun, bukan berarti setiap individu yang melakukan selfie akan dicap narsis. Karena jika tidak ada maksud tertentu yang berlebihan dan hanya untuk keperluan dokumentasi, hal itu masih dikatakan normal-normal saja.
Baca Juga:
2. Machiavelianisme
Kepribadian satu ini sangat erat kaitannya dengan sifat manipulatif. Karena, orang dengan kepribadian machiavelianisme suka memanipulasi orang lain demi mendapatkan pengakuan dan tujuan tertentu yang mereka inginkan.
Kepribadian ini juga ditandai dengan sifat yang tidak begitu mudah mempercayai orang lain, moral yang rendah, egois, tidak jujur, tidak peduli terhadap orang lain, dingin, eksploitatif, dan bersifat curang.
Tapi, tidak sembarang orang memiliki sifat yang penamaannya diambil dari ahli filsafat bernama Niccolo Machiavelli ini. Kenapa? Ya, karena kepribadian ini cenderung tertanam oleh individu dengan kecerdasan di atas rata-rata.
Orang-orang cerdas umumnya memiliki sifat yang begitu taktis, penuh logika, dan tahu strategi-strategi mana saja yang akan menguntungkan diri mereka sehingga tak akan segan-segan menjatuhkan siapa pun yang akah menghalanginya. Biasanya mereka bergelut dengan hal-hal persaingan yang berbau uang, bisnis, seks, serta kekuasaan.
Contoh perilaku paling sederhana dari pelaku machiavelianisme ialah ketika bermain sosial media, mereka akan memantau posting-an dari seseorang yang dirasa sebagai pesaingnya sembari mencari tahu kelemahan-kelemahannya. Lalu, mereka membangun citra positif yang bertolak belakang dengan kelemahan si pesaing, meskipun semuanya itu penuh dengan kepalsuan, kebohongan, dan berujung pada fitnahan yang cenderung menyudutkan.
Baca Juga:
3. Psikopat
Kamu pastinya sering melihat beragam posting-an di sosial media ketika seseorang melakukan tindakan di luar kenormalan seperti mie dicampur dengan bahan-bahan olahan cendol atau kulit ayam yang paling disukai bagiannya malah dibuang. Lalu, beragam komentar muncul dan salah satunya menyebut terang-terangan perilaku itu dengan kata ‘psikopat’.
Namun, apakah memang seperti itu gambaran orang-orang psikopat?
Tentu tidak. Komentar-komentar mengenai kelainan dari seseorang ketika menikmati suatu hal yang cenderung berbeda dari orang lain tentulah mengarah ke guyonan dan candaan saja. Kemungkinan orang-orang mengatakan seperti itu karena psikopat sendiri memang identik dengan sesuatu yang tidak wajar dan bikin merinding.
Psikopat sendiri ialah sebuah gangguan kepribadian dengan ciri-ciri sifat seperti kurangnya rasa penyesalan, mahir menciptakan situasi yang mendebarkan dan berbahaya, tidak pernah merasa bersalah, impulsif, tidak konsisten, dan kurangnya rasa empati.
Hal yang perlu diwaspadai dari seorang psikopat ialah mereka memiliki pesona yang memikat, menawan, dan memiliki kemampuan mengambil hati orang lain. Akan tetapi, mereka mempunyai maksud keji di baliknya sehingga mayoritas para korbannya terlena dan tidak sadar.
Kadar psikopat yang tinggi akan membuat pelakunya sulit mendeteksi sebuah kemurnian perasaan hati nurani. Tak jarang, mereka akan melakukan tindak kriminal yang didasarkan kecenderungan antisosial, meski kelihatannya dari ujung kaki sampai ujung kepala tidak ada kejanggalan sedikit pun.
Itulah ketiga sisi gelap kepribadian manusia yang bisa diambil pelajarannya. Jika kamu merasa berada di dalam salah satu zona sisi gelap kepribadian manusia itu, cobalah mengontrolnya dengan cara menemui pakar kesehatan jiwa dan berkonsultasi untuk menemukan jalan yang tepat ke dalam tahap pemulihan.
Baca Juga: Memiliki Kepribadian Koleris, 8 Tanda Kamu Seorang Leadership Sejati!
BekelSego adalah media yang menyediakan platform untuk menulis, semua karya tulis sepenuhnya tanggung jawab penulis.
It is my pleasure to read everything in one spot; this is my first little visit.
Very well presented. Every quote was awesome and thanks for sharing the content. Keep sharing and keep motivating others.