Keberadaan Cirebon yang berada di ujung timur Jawa Barat serta berbatasan langsung dengan Jawa Tengah membuat kuliner Cirebon memiliki kekhasan tersendiri.
Keunikan kota perbatasan ini bisa ditemui dari berbagai aspek kehidupan. Aspek tersebut seperti bahasa, seni, asimilasi budaya, arsitek bangunan dan juga kuliner yang bila dicicipi akan terasa khas di lidah.
Kuliner Cirebon memiliki identitas sendiri dengan cita rasa yang begitu berbeda jika dibandingkan dengan kota lain. Bahkan jika dibandingkan dengan kota tetangga baik Jawa Barat maupun Jawa Tengah, kuliner Cirebon benar-benar berbeda. Walaupun ada kemiripan nama, tapi selalu ditemui titik pembedanya.
Nah, berikut 5 kuliner Cirebon yang tak akan ditemui di daerah lain di Indonesia.
1. Tahu Gejrot
Di seluruh Indonesia tahu pasti mudah ditemui. Namun tahu gejrot sebagai kuliner khas Cirebon memilik keunikan tersendiri. Berbeda juga dengan tahu sumedang, tahu bulat, atau tahu cibuntu lembang, tahu gejrot khas Cirebon ini, memiliki tekstur kulit cenderung kering namun dalamnya kosong/kopong.
Dilihat dari nama saja sudah terasa uniknya. Tahu gejrot ini adalah tahu yang dipotong-potong lalu disiram air gula aren dan cuka yang ditumbuk (gejrot) serta diberi irisan bawang merah dan cabe.
Kata gejrot itu sendiri merupakan bahasa Cirebon yang artinya tumbuk atau ulek. Jadi tahu gejrot memiliki arti tahu yang diulek dengan kuahnya.
Keunikan lainnya dari tahu gejrot ini, pedagangnya selalu menggunakan pikulan yang tak biasa karena khusus dipergunakan bagi tukang tahu gejrot. Selain itu tempat makannya bukan dari piring seperti biasa tapi terbuat dari cobekan tanah liat.
2. Nasi Lengko (Sega Lengko)
Nasi lengko menjadi khas kuliner Cirebon yang sangat mudah ditemui terutama pagi hari. Biasanya orang-orang akan memilih membeli nasi lengko sebagai menu sarapan paginya.
Nasi lengko ini berupa nasi yang diberi siraman bumbu kacang yang kental, irisan tahu tempe, potongan mentimun, kecap dan irisan kucai. Untuk opsionalnya bisa ditambah sambal pedas serta pelengkap berupa kerupuk.
Baca Juga: 4 Sajian Khas Berselera dari Jogjakarta, Tradisional dan ikonik!
3. Empal Gentong
Sesuai dengan namanya, maka kuliner Cirebon yang satu ini dimasak menggunakan gentong yang berarti bukan menggunakan panci atau presto. Olahannya berupa daging atau juga jeroan yang diberi santan dan bumbu-bumbu khas Cirebon.
Menurut kepercayaan yang turun temurun, alasan menggunakan gentong dalam pembuatannya adalah karena aroma dari bumbu-bumbu tersebut akan keluar. Percaya atau tidak, yang jelas jangan mengaku pernah ke Cirebon kalau belum mencicipi empal gentong ini. Rasanya begitu memanjakan lidah.
Empal gentong ini bisa dimakan bersama nasi atau lontong, bisa pula ditambahkan kerupuk kulit atau kerupuk rambak.
4. Nasi Jamblang
Nasi jamblang adalah salah satu kuliner Cirebon yang penyajiannya tidak menggunakan piring melainkan menggunakan daun jamblang. Lauknya bermacam-macam dan biasanya pelanggan dapat memilih dan mengambil sendiri (ala prasmanan). Menu wajib dari aneka lauk pauk tersebut adalah sambal goreng.
5. Mie Koclok
Sekilas dari namanya, mie koclok mirip dengan mie kocok khas Bandung, padahal dari segi tampilan dan cara membuatnya sangatlah berbeda.
Mie koclok menggunakan kuah yang kental dan disajikan dengan irisan daging ayam, daun bawang, dan tentu saja telur. Cita rasa yang khas baru bisa benar-benar dinikmati apabila kuliner ini disajikan dalam keadaan hangat.
Nah itulah beberapa kuliner yang hanya bisa dinikmati di Kota Cirebon karena tidak akan ditemukan di kota lain.
Baca Juga: 5 Kuliner Khas Purwakarta, Unik dan Menggugah Selera!
0 Comments