BekelSego – Gunung Merapi diberitakan kembali mengalami erupsi pada 11 Maret 2023. Melalui unggahan akun Twitter @BMKG, Gunung Merapi kembali terlihat mengeluarkan awan panas guguran (APG) pada pukul 12.12 WIB. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Daerah Istimewa Yogyakarka melalui akun Twitter resminya @BPPTKG, juga menyatakan bahwa erupsi masih berlangsung sampai pukul 12.31 WIB.
Dalam video yang beredar di media massa, lokasi di sekitar gunung merapi tampak mengalami hujan abu yang cukup tebal. Hingga saat ini, masyarakat dihimbau untuk tetap waspada dan segera menjauhi lokasi berbahaya.
Erupsi gunung berapi memang musibah yang tidak dapat diprediksi dan dihindari. Maka sebab itu, sangat penting bagi masyakat untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang menyebabkan erupsinya gunung berapi. Berikut ini penjelasannya.
1. Adanya Aktivitas Vulkanik
Aktivitas vulkanik adalah proses alamiah yang terjadi di bawah permukaan bumi di mana magma, gas, dan material padat lainnya naik dari mantel bumi dan memasuki ruang di bawah kerak bumi. Proses ini dapat memicu terjadinya erupsi gunung berapi.
Gunung Merapi mengalami letusan karena adanya aktivitas vulkanik yang menghasilkan tekanan dan energi yang besar di dalam kawah. Tekanan dan energi ini kemudian mengeluarkan material vulkanik seperti abu vulkanik, batuan, dan gas.
Secara keseluruhan, aktivitas vulkanik dan erupsi gunung berapi terjadi karena interaksi kompleks antara beberapa faktor geologis dan fisik di bawah permukaan bumi. Oleh karena itu, pemantauan terus menerus dan penelitian mendalam diperlukan untuk memahami mekanisme yang memicu erupsi gunung berapi dan membantu mengurangi risiko bencana alam yang terkait.
Baca Juga:Â Inilah 10 Hal Yang Harus Disiapkan Dalam Kit Perlindungan Diri
2. Adanya Gaya Tektonik
Gaya tektonik merupakan salah satu faktor penyebab erupsi gunung berapi. Gaya tektonik terjadi karena gerakan lempeng tektonik yang bergerak mendekat atau menjauhi satu sama lain, atau bergerak berlawanan arah. Pergerakan lempeng ini dapat memicu terjadinya erupsi gunung berapi.
Letusan gunung Merapi juga dapat disebabkan oleh gaya tektonik yang menyebabkan pergerakan lempeng bumi. Gaya ini memicu terjadinya getaran yang dapat menyebabkan tekanan di dalam kawah gunung berapi.
Secara keseluruhan, gaya tektonik adalah salah satu faktor yang memicu terjadinya erupsi gunung berapi. Oleh karena itu, pemahaman yang baik tentang gerakan lempeng tektonik dan pemantauan yang terus menerus diperlukan untuk memprediksi kemungkinan terjadinya erupsi dan membantu mengurangi risiko bencana alam yang terkait.
Baca Juga:Â 8 Teori Sains Tentang Alam Dalam Alquran, Sudah ada sejak 14 Abad Lalu!
3. Adanya Faktor Manusia
Aktivitas manusia seperti penambangan liar, perubahan lahan, pembangunan infrastruktur dan pembuangan limbah yang sembarangan dapat mengganggu sistem ekologi gunung dan menghasilkan letusan yang lebih sering dan lebih kuat.
Aktivitas manusia dapat menjadi faktor penyebab erupsi gunung berapi melalui berbagai cara. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan dampak dari aktivitas manusia pada lingkungan dan mempertimbangkan tindakan yang tepat untuk mengurangi risiko erupsi gunung berapi. Sebaiknya, kita sebagai manusia hendaknya menjaga lingkungan kita agar lingkungan kita dapat terjaga dengan baik dan meminimalisir terjadinya erupsi
4. Adanya Curah Hujan yang Tinggi
Curah hujan yang tinggi dapat menyebabkan aliran lava dan material vulkanik lainnya menjadi lebih besar dan menyebabkan kerusakan yang lebih parah pada lingkungan di sekitar gunung berapi.
Namun, letusan gunung Merapi juga dipengaruhi oleh faktor-faktor yang kompleks dan sulit diprediksi dengan akurat, sehingga memerlukan pengamatan dan pemantauan yang cermat oleh para ahli vulkanologi.
Kesimpulannya, meletusnya gunung berapi adalah fenomena alam yang kompleks dan dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk aktivitas vulkanik, gaya tektonik, faktor manusia, dan curah hujan yang tinggi. Letusan gunung berapi dapat menyebabkan kerusakan lingkungan dan ancaman bagi keamanan manusia. Oleh karena itu, pemantauan dan pengamatan yang cermat dari para ahli vulkanologi sangat diperlukan untuk memprediksi dan mengurangi dampak dari letusan gunung berapi serta mengambil tindakan mitigasi dan persiapan yang tepat untuk menghadapinya.
Oleh karena itu, masyarakat dihimbau untuk menjauhi lingkungan yang terdampak oleh letusan karena dapat membahayakan keselamatan diri.
Baca Juga:Â Pemanasan Global dan Perubahan Iklim! Yuk, Belajar Bareng Hal Ini
BekelSego adalah media yang menyediakan platform untuk menulis, semua karya tulis sepenuhnya tanggung jawab penulis.