Sering Berganti, Inilah 5 Dampak Perubahan Kurikulum di Indonesia


Ilustrasi perubahan kurikulum

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Sedangkan pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual dan keagamaan, pengendalian diri kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat . (UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2023)

Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa pendidikan dan kurikulum sangat erat kaitannya, berhubungan satu sama lain. Kurikulum dibuat agar pendidikan bisa berjalan dengan baik dan sesuai dengan tujuan yang diinginkan.

Jika kita menginginkan pendidikan dapat berjalan dengan baik dan efektif, maka perlu membuat sebuah rencana, rancangan, atau sebuah gambaran agar peserta didik bisa menerima pembelajaran secara efektif serta bisa menghasilkan output yang berkualitas. Rencana atau rancangan itulah yang disebut dengan kurikulum.

Sejarah perubahan kurikulum di Indonesia

Di Indonesia sendiri pemerintah sudah menerapkan berbagai model kurikulum pendidikan, dimulai sejak pasca kemerdekaan hingga yang terbaru di tahun 2021-2022. Terhitung ada sekitar 11 kali perubahan kurikulum yang pernah dilakukan, yaitu:

  1. Kurikulum 1947 (Rentjana Pelajaran 1947)
  2. Kurikulum 1952 (Rentjana Pelajaran Terurai 1952)
  3. Kurikulum 1964 (Rentjana Pendidikan 1964)
  4. Kurikulum 1968
  5. Kurikulum 1975
  6. Kurikulum 1984
  7. Kurikulum 1994 & Suplemen kurikulum 1999
  8. Kurikulum berbasis kompetensi 2004 (KBK)
  9. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 2006 (KTSP)
  10. Kurikulum 2013 (K-13)
  11. Kurikulum 2021 (Kurikulum Merdeka)

Tujuan perubahan kurikulum

Tujuan dari perubahan atau pergantian kurikulum tersebut adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. 

Perubahan atau pembaharuan pada kurikulum memang diperlukan karena sejatinya zaman terus berkembang dan berubah. Secara tidak langsung kepribadian dan kebiasaan dari manusia akan ikut mengalami perubahan. Sehingga pendidikan juga harus disesuaikan agar bisa mempersiapkan generasi penerus yang mampu bersaing dan beradaptasi di zaman yang penuh dengan kemajuan.

Saat ini teknologi dan informasi sangat berkembang pesat, pemikiran manusia juga ikut mengalami perkembangan. Dari sinilah kurikulum juga harus bertransformasi mengikuti zaman. Apalagi dengan mudahnya informasi yang bisa didapatkan, sehingga dapat memunculkan banyak hal, baik yang positif maupun yang negatif.

Kurikulum di saat ini harus bisa memuat sesuatu yang berkaitan dengan pemanfaatan teknologi dan informasi secara positif, serta harus bisa menjaga agar teknologi dan infomasi tersebut tidak disalahgunakan.

Baca Juga:

Dampak perubahan kurikulum di Indonesia

Perubahan kurikulum di Indonesia memiliki beberapa dampak yang mungkin akan terjadi, tergantung pada perubahan yang dilakukan dan bagaimana implementasinya.

1. Dampak pergantian kurikulum pada siswa

Pergantian kurikulum berdampak langsun kepada siswa. Siswa perlu beradaptasi dengan perubahan dalam materi pembelajaran, metode pengajaran, dan sistem penilaian. Untuk siswa yang tergolong cerdas, akan mampu cepat berdaptasi dengan perubahan kurikulum ini.

Namun beberapa siswa lainnya mungkin membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut dan ini dapat mempengaruhi prestasi akademik mereka.

2. Dampak perubahan kurikulum pada guru

Perubahan kurikulum juga dapat berdampak kepada guru. Para guru harus mempelajari kurikulum baru, mengembangkan materi pembelajaran yang sesuai, dan mempersiapkan metode pengajaran yang relevan.

Para guru harus mengikuti pelatihan atau workshop untuk memahami perubahan kurikulum dan mengimplementasikan ke dalam kegiatan mengajar sehari-hari. Perubahan kurikulum mungkin juga dapat menimbulkan tekanan dan beban kerja tambahan bagi guru, karena belum tentu semua guru dapat cepat beradaptasi dengan perubahan kurikulum yang ada.

3. Dampak perubahan kurikulum pada lembaga pendidikan

Penggunaan kurikulum baru akan membuat perubahan dalam infrastruktur dan sumber daya di lembaga pendidikan. Perubahan kurikulum berarti merubah buku pelajaran baru, perangkat teknologi, dan bahan pembelajaran lainnya.

Selain itu, lembaga pendidikan perlu menyiapkan program-program pelatihan dan pengembangan guru untuk mendukung implementasi kurikulum yang baru.

4. Dampak perubahan kurikulum pada sistem pendidikan secara keseluruhan

Perubahan kurikulum sangat berpengaruh terhadap sistem pendidikan secara luas. Sistem pendidikan yang sudah tertata seperti pengembangan keterampilan siswa, relevansi materi pembelajaran, metode pengajaran, evaluasi dan penilaian, tantangan implementasi, maupun adaptasi siswa, akan mengikuti perubahan kurikulum.

Perubahan kurikulum juga harus diikuti dengan pembaruan kebijakan pendidikan dan aturan-aturan administratif. Selain itu, evaluasi dan penilaian pendidikan juga perlu disesuaikan dengan kurikulum baru.

5. Dampak perubahan kurikulum pada kemampuan siswa untuk bersaing secara global

Jika perubahan kurikulum berhasil menjawab problematika pendidikan saat ini, maka perubahan tersebut akan meningkatkan kemampuan siswa Indonesia untuk bersaing secara global.

Kurikulum yang diperbarui diharapkan lebih menekankan pengembangan keterampilan yang relevan secara global, seperti kemampuan berkomunikasi, keterampilan berpikir kritis, kreativitas, kolaborasi, pemecahan masalah, dan pemikiran yang inovatif. Dengan demikian, siswa akan lebih siap menghadapi persaingan global yang semakin kompleks.

Dampak positif lainnya dari perubahan kurikulum adalah pendidikan di Indonesia akan semakin up to date, semakin maju, semakin modern, dan diharapkan output nya atau lulusan-lulusannya bisa menjadi masyarakat yang beradab, bermoral, cekatan, sadar dan terampil dalam memanfaatkan teknologi, serta bersifat kritis. 

Baca Juga:

Perubahan kurikulum demi kemajuan pendidikan

Perubahan kurikulum boleh saja dilakukan asalkan tidak merugikan banyak pihak terutama para peserta didik, tetapi memang hal tersebut tidak bisa dipungkiri bahwa ternyata peserta didik yang menjadi objek utama dalam pendidikan sehingga secara tidak langsung merekalah yang merasakan dampak dari perubahan kurikulum.

Guru pun begitu, mereka dituntut untuk serba cekatan dalam menghadapi perubahan kurikulum karena guru adalah ujung tombak dari pendidikan di Indonesia ini dan guru harus mengikuti apa yang ingin dilakukan oleh pemerintah.

Yang jelas perubahan kurikulum ini mempunyai banyak dampak, mau tidak mau kita harus ikut bersinergi dengan pemerintah agar tujuan dari pendidikan bisa berjalan dengan lancar. Mari bersama-sama berpikir positif dan ikut mensukseskan sektor pendidikan ke arah yang lebih baik dan modern.

Baca Juga: Revitalisasi Pendidikan: Menggabungkan Teknologi dan Inovasi untuk Masa Depan

BekelSego adalah media yang menyediakan platform untuk menulis, semua karya tulis sepenuhnya tanggung jawab penulis.


Emperor

0 Comments

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *