ReligionRenungan Jumat

Seretnya Rezeki Karena Sumpah Palsu

Sumpah palsu akan melahirkan kepalsuan-kepalsuan lainnya sepanjang hidup untuk menutupi kepalsuan-kepalsuan yang sebelumnya telah dibuat. Hidupnya akan selalu penuh dengan kepalsuan. Rezekinya pun rezeki palsu (tidak berkah).

Berikut ini Contoh dari Sumpah Palsu 

Dipaksa Mengaku Mesum, Dua Pasangan Ditelanjangi, Diarak dan Dikeroyok Massa, Inilah 6 Fakta Sebenarnya!

Berbagifakta.com – Dunia maya dihebohkan dengan beredarnya sebuah video sepasang kekasih yang diduga melakukan perbuatan mesum.

Diunggah pada 12 November 2017, video berdurasi 3.15 menit itu langsung viral dan menyedot jutaan penonton. Dalam video terlihat sepasang kekasih itu ditelanjangi oleh oknum.

Si pria tampak duduk tertunduk tanpa mengenakan pakaian sehelai pun. Sedangkan si perempuan terlihat hanya mengenakan kaus berwarna Biru gelap. Mereka hanya tertunduk dan menutupi wajah, sambil menangis tersedu-sedu dan sesekali meminta ampun kepada warga.

Berikut ini fakta-faktanya:

1. Tidak Melakukan Perbuatan Mesum.

Peristiwa yang terjadi di Tangerang ini pun segera ditangani oleh Polresta Tangerang.

Setelah dilakukan pemeriksaan secara utuh, ternyata sepasang yang berinisial kakasih RN (28) dan MA (20) itu tidak melakukan perbuatan mesum sebagaimana yang dituduhkan. Hal ini disampaikan oleh Kapolresta Tangerang, AKBP Sabilul Alif, sebagaimana dikutip dari Berbagifakta.com

2. Kronologi.

Menurut Sabilul, seperti yang telah diberitakan di Warta Kota, kejadian itu bermula ketika warga sekitar melakukan penggerebekan di rumah kontrakan yang berlokasi di Kampung Kadu RT/07 RW/03 Kelurahan Sukamulya, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, Sabtu (11/11/2017) malam.

Saat itu diketahui, jika si pria sedang mengantarkan makanan kepada kekasihnya. Namun, tidak lama kemudian warga datang menggerebek dan memaksa dua sejoli tersebut mengaku melakukan perbuatan mesum. Sabilul menjelaskan, usai memberikan makanan, si pria menuju ke kamar mandi untuk sikat gigi.

Setelah itu, warga yang melakukan penggerebekan memaksanya keluar dari kamar mandi dan disuruh mengaku dan diancam akan ditelanjangi.

“Yang jelas aslinya pakai baju,” ujar Sabilul. Oknum yang menggerebek kemudian menarik baju yang dikenakan oleh pasangan kekasih ini.

“Dua-duanya pakai baju. Digedor orang, ditarik bajunya, dibuka oleh oknum itu,” ungkap Sabilul.

Tidak hanya itu, mereka juga dikeroyok hingga mengalami luka-luka dan diarak oleh oknum yang main hakim sendiri.

3. Oknum Pengeroyokan Diamankan Polisi

Pihak kepolisian kini telah mengamankan oknum yang melakukan pengeroyokan terhadap sepasang kekasih tersebut.

Mereka berjumlah tiga orang laki-laki, yaitu berinisial G, T, dan C. Mereka bertiga juga merupakan otak terjadinya insiden ini.

4. Mintai Keterangan Saksi.

“Untuk di balik motifnya masih kami kembangkan, yang jelas mereka sebagai provokatornya,” kata Sabilul.

Sabilul berjanji akan menindak tegas siapa pun pelaku penganiayaan.

5. Korban Mengalami Trauma.

Atas kejadian tersebut, Sabilul mengungkapkan jika korban kini mengalami trauma. Pasalnya, dalam waktu dekat ini mereka akan melangsungkan pernikahan.

“Keadaan korban masih trauma dan sudah menjalani visum,” papar Sabilul.

6. Komentar Netizen.

Video penggerebekan sepasang kekasih ini juga mendapat banyak komentar dari netizen di media sosial Facebook.

Mereka menyayangkan perbuatan yang dilakukan oleh warga yang dinilai telah main hakim sendiri.

Di atas ada kutipan dari berita yang diterjunkan oleh berbagifakta.com. Mungkin Anda juga masih mengingat peristiwa tersebut. Penting mengutip berita di atas, karena nyatanya sumpah palsu kerap terjadi di sekitar kita. Hal ini mengerikan, karena terjadi di negara yang berasakan demokrasi. Hal-hal semacam ini seharusnya bisa diselesaikan dengan kepala dingin, bukan main hakim sendiri.

Padahal, dulu ketika ada seseorang yang mengaku berzina, Rasulullah ﷺ tidak langsung menjatuhkan hukuman kepadanya, melainkan menyuruhnya pulang, mungkin ia salah melapor. Hingga pengakuan itu datang untuk ketiga kalinya, baru Rasulullah ﷺ bertindak.

Hal ini menunjukkan, bahwa kita tidak boleh sembarangan menuduh dan kemudian mencari saksi untuk menguatkan tuduhan kita. Jika peristiwanya tidak benar, maka saksi itu akan melakukan sumpah palsu karena ingin mendukung penuduh itu. Saksi dan penuduh dalam kasus ini memiliki posisi yang sama.

Dalam konteks lain, kita kerap menyaksikan bagaimana seorang koruptor menggunakan segala caranya agar bisa terlepas dari jeratan hukum. Salah satunya adalah menggunakan saksi palsu.

Orang-orang yang melakukan saksi palsu mendapatkan laknat Allah, dan berdasarkan laknat itu, rezekinya akan dihilangkan. Pada kasus penuduhan dan saksi palsu berbuat seperti dikutip di atas, mereka mendapatkan azab di dunia dengan diciduk oleh polisi untuk mendapatkan keadilan. Pada akhirnya, pintu rezeki keluarganya menjadi tertutup, karena ia tidak bisa bekerja dan mendekam di penjara.

Begitu pula dengan para saksi palsu dari para koruptor, tidak jarang mereka yang awalnya menjadi saksi, kemudian berubah statusnya menjadi tersangka. Maka, laknat Alllah turun kepada mereka, dan hilanglah rezeki bagi keluarga mereka.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala befirman:

وَلَا تَجْعَلُوا اللّٰهَ عُرْضَةً لِّاَيْمَانِكُمْ اَنْ تَبَرُّوْا وَتَتَّقُوْا وَتُصْلِحُوْا بَيْنَ النَّاسِۗ وَاللّٰهُ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ 

“Dan janganlah kamu jadikan (nama) Allah dalam sumpahmu sebagai penghalang untuk berbuat kebajikan, bertakwa, dan menciptakan kedamaian di antara manusia. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.” (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 224)

Ayat di atas jelas melarang kita untuk menggunakan sumpah dengan menyebut nama Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk membenarkan hal-hal yang tidak dibenarkan.

Dalam ayat lain, Allah Subhanahu wa Ta’ala juga memperingatkan bagi mereka yang memperjualbelikan sumpah palsunya. Sangat disayangkan bagi mereka yang melakukan hal demikian. Dengan harga yang tak seberapa, mereka menanggung akibatnya di dunia dan akhirat. Hal ini jelas akan berimbas pada keluarganya.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala befirman:

اِنَّ الَّذِيْنَ يَشْتَرُوْنَ بِعَهْدِ اللّٰهِ وَاَيْمَانِهِمْ ثَمَنًا قَلِيْلًا اُولٰۤىِٕكَ لَا خَلَاقَ لَهُمْ فِى الْاٰخِرَةِ وَلَا يُكَلِّمُهُمُ اللّٰهُ وَلَا يَنْظُرُ اِلَيْهِمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ وَلَا يُزَكِّيْهِمْ ۖ وَلَهُمْ عَذَابٌ اَلِيْمٌ 

“Sesungguhnya orang-orang yang memperjualbelikan janji Allah dan sumpah-sumpah mereka dengan harga murah, mereka itu tidak memperoleh bagian di akhirat, Allah tidak akan menyapa mereka, tidak akan memperhatikan mereka pada hari Kiamat, dan tidak akan menyucikan mereka. Bagi mereka azab yang pedih.” (QS. Ali-‘Imran 3: Ayat 77)

Sumber: https://www.berbagifakta.com/

Baca Juga: Waktu Ada Batasnya, Jangan Sia-siakan!

 

BekelSego adalah media yang menyediakan platform untuk menulis, semua karya tulis sepenuhnya tanggung jawab penulis.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button