Pendidikanbahasa indonesia

Mengenal Teks Anekdot; Beserta Ciri, Struktur, Kaidah, dan Contohnya

Anekdot adalah sebuah cerita singkat yang lucu dan menghibur yang mungkin merupakan pengalaman dari seseorang. Teks Anekdot bertujuan untung menghibur pembacanya.

Teks anekdot tidak hanya berbentuk cerita, pengertian teks anekdot juga dapat berbentuk dialog singkat antara dua orang.

Teks anekdot sendiri tentunya selain untuk memberi humor, teks tersebut juga harus memuat amanat, pesan moral ataupun kebenaran secara umum

Ciri-ciri teks anekdot

Ada beberapa kriteria sebuah cerita disebut sebagai anekdot, yaitu:

  1. Lucu atau menarik,
  2. Mengesankan atau mengandung makna atau pesan tertentu
  3. Mengandung sindiran
  4. Biasanya menceritakan tentang profesi, jabatan, status sosial, atau cerita tentang tokoh terkenal
  5. Kejadian nyata atau pernah terjadi, baik pada masa lampu maupun pada masa kini
  6. Berupa teks yang mendekati perumpamaan, seperti sebuah dongeng. Layaknya karangan cerita berdasarkan imajinasi dan ditambah dengan segala hal yang bersifat nyata atau benar-benar terjadi di masyarakat
  7. Menampilkan karakter hewan dan figur manusia pada umumnya dan sering terhubung dengan realitas

Baca Juga:

Struktur dan kaidah teks anekdot

Anekdot tidak semata-mata menyajikan hal-hal yang lucu-lucu, guyonan, ataupun humor. Akan tetapi, terdapat pula tujuan lain di balik cerita lucu itu, yakni berupa pesan yang diharapkan bisa memberikan pelajaran kepada khalayak.

Secara umum anekdot terjadi dari lima bagian yang membentuk sebuah alur cerita dan latar dan tokoh tertentu. Kelima bagian itu antar lain abstrak, orientasi, krisis, reaksi, dan koda.

Abstrak

Abstrak menjadi struktur teks humor paling awal yang ada dalam sebuah teks bernama anekdot. Abstrak ditaruh di awal paragraf dengan fungsi untuk menggambarkan mengenai teks tersebut secara umum agar pembaca dapat membayangkan.

Orientasi

Orientasi merupakan awal kejadian pada cerita atau juga bagian yang menjelaskan latar belakang mengapa peristiwa utama dalam cerita dapat terjadi. Biasanya penulis bercerita dengan terperinci di bagian ini.

Krisis

Krisis merupakan bagian yang menjelaskan mengenai pokok masalah utama dengan warna unik juga tidak biasa. Atau bahkan terjadi pasa penulisnya sendiri.

Reaksi

Reaksi berhubungan besar dengan struktur krisis. Reaksi adalah bagian berisi cara penulis atau orang yang ditulis menyelesaikan masalah yang timbul pada bagian krisis, dengan menggunakan cara-cara yang juga unik dan berbeda

Koda

Seperti penutup, struktur teks anekdot yang terakhir ialah Koda. Koda merupakan bagian yang menutup cerita dalam teks tersebut. Dapat juga dengan memberikan simpulan tentang kejadian yang dialami penulis atau orang yang ditulis.

Selain adanya struktur, dalam sebuah teks dalam bentuk anekdot juga memiliki kaidah teks anekdot, yang dipakai sebagai pegangan menulis cerita. Berikut beberapa kaidah anekdot yang biasa digunakan.

  1. Memakai pertanyaan dengan keterampilan bahasa yang kreatif dan efektif atau retorik.
  2. Menulis sesuai struktur yaitu diawali dengan bagian abstrak dan diakhir dengan bagian koda.
  3. Menyatakan peristiwa serta bagian dari peristiwa menggunakan konjungsi.
  4. Memakai kata keterangan waktu lampau.
  5. Memakai kata predikat atau kata kerja.
  6. Memakai kalimat yang berbau peritah.
  7. Dibuat secara berurut dan kronologis.

Baca Juga:

Contoh teks anekdot

Pengemis dan Manager

Abstraksi:
Saat sore hari sepulang kerja, seorang manager sebuah pabrik bertemu dengan seorang pengemis yang sering mangkal di lampu merah

Orientasi: 
Manager itu membuka obrolan dengan sang pengemis
Manager : Pak, cape ya abis ngemis? Laper ya pak..?
Pengemis : Biasa aja tuh, hari ini saya sudah makan 3x kok
Manager : Loh..? uangnya cuma buat makan bapak doang? Anak dan istri di rumah makan apa?
Pengemis : Kayak orang susah aja..! Tadi pagi saya sekeluarga abis merayakan ultah anak saya yang kelima di Mc. Donald bareng guru-guru dan teman sekolahnya. Siang ini istri dan anak saya barusan WA saya, mereka lagi makan di Pizza HUT tau!

Krisis: 
Manager sampai kebingungan dan berkata : “Emang bapak ngemis 1 hari dapet berapa..?”
Pengemis : Nih ya.. Saya kasih tau..!! Saya ngemis dari jam 07.00-17.00. Lampu merah atau hijau waktunya 60 detik. Setiap 60 detik paling tidak saya bisa dapet Rp 2.000. 1 jam = 60 kali lampu merah Hijau, berarti 60 x 2.000 = 120.000 /jam. 1 hari saya kerja 10 jam, 1 jam buat istirahat jadi 9 jam. 9 jam x 120.000 = 1.080.000/hari. 1 bulan saya kerja 26 hari, dapatnya 26  x 1.080.000 = 28.080.000/bulan

Reaksi:
Manager sampai kaget dan bengong mendengar cerita pengemis itu
Pengemis berkata : Emang mas jadi manager, gaji per bulannya berapa..?
Manager : 6.000.000 
Pengemis : Ijasah..?
Manager : S-2

Koda:
Manager sambil garuk-garuk kepala, meninggalkan obrolan tersebut. dan bergumam “gak sekolah saja bisa dapat 28 jt per bulan, gimana kalo dia sekolah sampai S2, bisa dapat 100 juta per bulan dia”

Baca Juga: 4 Majas Utama Dalam Bahasa Indonesia, Pengertian Beserta Contohnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button