News

Market Value dan Statistik 3 “Bule Ganteng” Yang Membela Timnas Indonesia Senior

BekelSego – Dalam sebuah skuad Tim Nasional (Timnas) sepak bola di banyak negara, sudah tidak aneh jika di isi oleh pemain keturunan. Lazimnya mereka yang disebut sebagai pemain keturunan berarti bahwa orang tua atau moyangnya (nenek-kakek) pemain tersebut berasal dari negara yang ingin mereka bela.

Contohnya seperti yang terjadi di skuad Timnas sepak bola Italia, baru-baru ini mereka memanggil pria asal Argentina bernama Mateo Retegui ke dalam skuad Donnarumma cs  karena dia masih memiliki darah Italia dari jalur ibunya.

Keputusan pemanggilan Retegui oleh pelatih Italia bernama Roberto Mancini bukan dibuat asal-asalan. Hal ini terjadi lantaran kondisi kurang baik Timnas Italia yang tengah kesulitan menemukan striker ganas bagi tim asuhannya.

Di negara-negara lain seperti di ASEAN, fenomena pemanggilan pemain keturunan bukanlah hal baru. Bahkan Indonesia sendiri menjadi salah 1 negara yang sering menaturalisasi pemain keturunan & non-keturunan setelah Phillipina.

Dalam 2 tahun terakhir, Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) selaku induk sepak bola di Indonesia gencar menaturalisasi pemain keturunan untuk Timnas U-20 dan untuk Timnas senior.

Adapun beberapa pemain keturunan tersebut  memang diproyeksikan untuk membela skuad Indonesia agar semakin berprestasi dan bisa menyaingi negara-negara lain baik di kompetisi tingkat ASEAN, Asia maupun tingkat dunia.

1. Elkan Baggot (Inggris-Indonesia)

Elkan Bagot

Elkan adalah pemain muda yang menjadi salah satu prospek cerah Timnas Indonesia. Pemain berusia 20 tahun ini sudah sedari kecil menimba ilmu sepak bola di Inggris, tepatnya di akademi Ipswich Town.

Untuk sekarang Elkan membela Cheltenham Town FC, yakni sebuah klub yang berada di divisi tiga liga Inggris (League One). Klub ini berbasis di kota Cheltenham, dan tengah ditukangi oleh Wade Elliot.

Penampilan mentereng Elkan Baggot selama setengah tahun dengan Gillingham FC bisa dikatakan sebagai alasan utama Cheltenham Town FC meminjam Elkan dari Ipswich Town. Dengan klub berbaju biru ini Elkan berhasil mencatatkan 29 penampilan dan 3 gol di semua kompetisi.

Lalu dengan Cheltenham Town FC, Elkan sendiri masih menorehkan 1 pertandingan di liga, dan bermain di 1  pertandingan lain dengan tim reverse Cheltenham Town FC di laga semi-final Gloucestershire Senior County Cup.

Dalam kejuaraan ini Elkan sukses menorehkan 1 gol ketika melawan Bristol Rovers. Berbeda dengan pemain keturunan lain seperti Sandy Walsh dan Shayne Pattynama. Pemain yang memiliki market value berjumlah 4,35 Miliar ini resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) di usia 18 tahun.

Sesuai dengan regulasi di Indonesia maka Elkan tidak diwajibkan menyelesaikan proses naturalisasi pemain keturunan, karena ibunya masih berstatus sebagai Warga Negara Indonesia (WNI).

2. Shayne Pattynama (Belanda-Indonesia)

Shayne Pattynama

Jika Elkan memiliki ibu dari Indonesia, orang tua Shayne kebalikannya, ayah dari Shayne yang merupakan orang Indonesia, tepatnya dari Semarang, Jawa Tengah.

Pria yang berusia 24 tahun ini memang sudah berniat sedari dulu membela negara asal dari ayahnya. Dalam salah satu postingan di instagram pribadinya dia mengunggah foto menggunakan jas, peci dan dasi berwarna merah ketika megambil sumpah WNI, sembari menulis caption “Finally im so happy today, that im becoming indonesian citizen.” Tulisnya pada 24 Januari 2023.

Pemain yang bisa berbicara bahasa Jawa ini sekarang tengah membela salah satu klub Norwegia bernama Viking FK. Nama lain dari klub ini adalah Viking Stavanger yang merupakan klub bola yang memiliki julukan De mørkeblå (Biru tua).

Sejak direkrut oleh Viking FK pada musim 2020/2021 dari SC Telstar, Shayne sudah mencatatkan 58 penampilan dengan 2 gol, 7 asis dan dengan total 3005 menit bermain. Per bulan April 2023, market Value Shayne menyentuh angka 6,95 Miliar.

Meski sudah resmi menjadi WNI, sayangnya pria yang pernah menjadi bagian FC Utrecht ini belum bisa membela Timnas Indonesia. Hal ini dikarenakan saat sempat dipanggil untuk FIFA Match Day (FMD) di bulan Maret proses perpindahan federasinya belum selesai.

Baca Juga: 

Rungkad! Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2023, Ini Sederet Kerugian Yang Dialami Indonesia

5 Fakta Shayne Pattynama, Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia

3 Fakta Enzo Fernandez, Pemain Sepak Bola Termahal di Liga Inggris

3. Sandy Walsh (Belanda-Indonesia)

Sandy Walsh

Sandy merupakan pemain keturunan yang memiliki darah Indonesia dari jalur ibunya. Sandy sendiri juga merupakan salah satu pemain yang paling awal masuk skema PSSI untuk dinaturalisasi di bawah kepemimpinan Mochamad Iriawan. Sandy dan rekannya Jordi Amat tercatat secara resmi menjadi WNI pada bulan November 2022.

Perjuangan Sandy menjadi WNI bisa dikatakan paling berat dan paling lama jika dibandingkan dengan seluruh pemain keturunan Indonesia yang lain. Karena dia harus menunggu sampai lebih dari 5 tahun sampai akhirnya “direkrut” oleh PSSI.

Sayang sampai sekarang Sandy masih belum bisa debut dengan Timnas Indonesia baik dalam AFF Cup maupun dalam FMD, karena masalah izin pemain dan karena cedera yang dia alami ketika membela klubnya.

Pemain keturunan bertinggi 1,85 meter ini menjadi pemain utama di klub yang dibelanya yakni KV Mechelen. Salah satu aksi heroiknya berhasil meloloskan skuad Malinwa ke babak Semi-Final Croky Cup lewat gol tunggalnya. Tak heran dia memiliki market value sekitar 34,76 Miliar dan menjadi pemain termahal di skuad Timnas Indonesia senior.

Sejauh ini Sandy sudah membela KV Mechelen sejak musim 2020/2021 sudah menorehkan 165 laga di semua kompetisi dengan catatan 13 gol dan 22 asis.

Baca Juga: Batal Ikut Piala Dunia U-20, Ini Keputusan Yang Diambil 3 Pemain Keturunan Asal Belanda

BekelSego adalah media yang menyediakan platform untuk menulis, semua karya tulis sepenuhnya tanggung jawab penulis.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button