BekelSego – Tim Nasional (Timnas) Indonesia kembali mengadakan laga uji coba untuk mengisi agenda Fifa Match Day (FMD) di bulan Maret. Pada bulan ini Timnas dijadwalkan untuk menghadapi Burundi, yakni salah satu negara yang berasal dari Afrika Utara.
Kepastian Indonesia melawan Burundi dikonfirmasi langsung oleh akun resmi instagram Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), yang mana dalam pamflet yang mereka unggah terpampang informasi apabila Indonesia dijadwalkan melawan negara dengan rank 141 dunia ini selama dua kali.
Jadwal Indonesia vs Burundi dilaksanakan pada tanggal 25 & 28 Maret pukul 20.30 WIB. Di mana seperti yang sudah terjadi, Indonesia berhasil meraih kemenangan dengan skor 3-1 di leg pertama.
Meski menjadi pertandingan yang positif bagi Timnas, di lain sisi terdapat beberapa fakta mengejutkan yang terjadi pada laga ini.
1. Kondisi Lapangan Tidak Layak
Bisa dilihat dengan baik apabila pemain Timnas menampilkan permainan yang luar biasa ketika bermain melawan skuad Saido Berahino cs. Di laga ini pemain Timnas sering melakukan umpan-umpan pendek antar sesama pemain.
Sayangnya permainan cantik pemain Timnas lumayan terganggu dengan keadaan rumput di stadion Patriot Candrabhaga. Terlihat dengan jelas beberapa kali apabila bola tidak bisa menggelinding dengan sempurna dan sedikit memantul karena kondisi rumput yang tidak rata, selain itu beberapa kali pemain Timnas dan pemain Burundi juga tergelincir akibat licinnya rumput.
Tentu kondisi ini harus menjadi evaluasi besar bagi PSSI, sebab selain bisa merugikan pemain Timnas sendiri hal ini juga bisa merugikan skuad tim lawan. Bahkan Marc Klok selaku pemain Timnas sendiri, dan Etienne Ndayiragije yakni pelatih Timnas Burundi mengeluh atas buruknya kualitas rumput di stadion ini.
Baca Juga:Â Samai Klub Inggris, Papua Football Academy Terapkan Child Safeguarding Policy Pertama di Indonesia
2. Banyak Pemain Utama Absen
Terakhir kali Timnas Indonesia tampil di ajang FMD terjadi di tahun 2022, ketika itu Indonesia melawan Curacao selaku negara dari benua Amerika yang ketika itu menduduki rank 84 besar dunia.
Pada laga itu nama-nama seperti Egy, Witan, Dimas, Fachrudin dan Nadeo masuk dalam daftar pemain kesebelasan utama.
Berbeda 50% dengan laga menentang Curacao, di laga melawan Burundi nama-nama pemain di atas tidak dimainkan, bahkan ada yang tidak dipanggil untuk bergabung dengan Timnas.
Nadeo dan Dimas yang sering menjadi starter tidak bermain, Witan hanya bermain di babak kedua, dan yang paling mengejutkan Egy dicoret dari daftar pemain dan digantikan Lillipaly. Malahan pemain senior Riko Simanjuntak kembali dipanggil setelah beberapa tahun absen di Timnas.
Fakta di atas menunjukkan bukti jika persaingan di Timnas sangat ketat, siapapun yang mampu menampilkan permainan bagus dengan klub yang mereka bela, maka akan berpeluang besar dipanggil oleh Shin Tae Yong (STY).
3. Cetak Gol Cepat
Sebelum melawan Timnas, rank FIFA negara Burundi berada di posisi 141 dunia, hal ini bisa jadi bukti apabila Burundi tidak sekuat negara Afrika lain sekelas Maroko, Senegal, Mesir atau Nigeria.
Meskipun begitu skuad yang dimiliki oleh Burundi tidak bisa dianggap remeh. Dilansir dari website transfermarkt, total secara keseluruhan pemain timnas Burundi yang bermain diluar negeri (abroad) ada 32 pemain. Dan belasan diantaranya bermain di liga top Eropa.
Jika dibandingkan komposisi pemain Timnas Indonesia berbeda jauh dengan skuad Burundi. Namun, realitanya strategi yang dipakai oleh STY sudah sangat baik, fakta ini terlihat karena pemain timnas mampu mencetak gol di menit-menit awal dan membuat beberapa bek Burundi melakukan kesalahan.
Pelatih Burundi sendiri juga mengakui jika pemainnya sering kecolongan di awal babak pertama sehingga pemain Timnas mampu mencetak gol cepat. “Kami mengawali laga dengan buruk, dan kami juga melakukan beberapa kesalahan.” Ujar Etienne Ndayiragije.
Baca Juga:Â Papua Football Academy: Wadah Untuk Mencetak Pesepakbola Handal dari Tanah Papua
4. Blunder Kiper Timnas Burundi
Setelah Indonesia mampu mencetak gol pertama lewat sundulan Yakob Sayuri di menit ke-6, gol kedua kembali dicetak oleh Dendi Sulistiawan pada menit ke-14. Nampaknya dua gol cepat ini lumayan membuat pemain Burundi kehilangan semangat.
Setelah gol kedua tercipta, pemain Timnas masih terus menyerang Burundi, yang mana salah satunya berhasil ditepis oleh kiper Burundi bernama Fabien Mutombo.
Sayang, entah karena salah antisipasi atau kurang komunikasi. Burundi yang sudah tertinggal 2 gol dari Indonesia harus kembali terpuruk, hal itu terjadi lantaran kiper mereka melakukan blunder setelah berlari keluar gawang untuk mencoba menjauhkan bola dari gawangnya.
Alih-alih terlempar keluar, bola yang coba ditepis Fabien Mutombo malah jatuh di kaki Rizky Ridho, tanpa pikir panjang Rizky Ridho kembali menendang bola itu ke gawang Burundi dan berhasil menjadi gol di menit ke-43. Bisa dikatakan gol ketiga ini menjadi momen “kill the game” bagi skuad Burundi.
Baca Juga:Â 3 Hal Unik dari Bundesliga Jerman
BekelSego adalah media yang menyediakan platform untuk menulis, semua karya tulis sepenuhnya tanggung jawab penulis.