Foodmakanan tradisional

Jadul Mantul! 14 Makanan dan Minuman Tradisional Yang Sudah Ada Sejak Zaman Jawa Kuno

Ternyata, beberapa makanan tradisional dari Jawa ada yang umurnya sudah berabad-abad atau malah sudah lebih dari 1.000 tahun.

Itu berarti makanan danminuman itu berasal dari zaman Gajah Mada ketika masih menjabat mahapatih amangkubhumi di Majapahit. Bahkan berasal dari zaman ketika candi-candi di Kompleks Percandian Prambanan sedang disusun batu-batunya. Makanan-minuman tersebut masih tetap populer di dalam masyarakat zaman Indonesia sekarang.

Masyarakat Indonesia, khususnya di Jawa masih banyak yang mengolah dan menghidangkan makanan-minuman tersebut. Di banyak tempat pun masih ada pedagang yang menjual makanan jadul tersebut. Beberapa di antaranya sudah dimodifikasi sesuai perkembangan zaman, agar terlihat seperti makanan kekinian yang banyak dicari orang.

Berikut ini makanan-minuman tradisional yang sudah ada sejak zaman Jawa Kuno sebagaimana diterangkan oleh seorang Guru Besar Arkeologi Universitas Gadjah Mada, Prof Dr Timbul Haryono.

1. Dendeng

Dendeng merupakan makanan olahan dari daging yang diawetkan dengan cara dipotong tipis. dibumbui, dan kemudian dikeringkan. Biasanya daging yang digunakan adalah daging sapi atau dading rusa.

Dendeng telah disebutkan dalam Prasasti Taji yang berangka tahun 901 Masehi dari era Kerajaan Medang.

Baca Juga:

2. Urap

Urap merupakan campuran dari beberapa sayuran seperti bayam, taoge, kacang panjang, kangkung, dan lain-lain yang disajikan dengan parutan kelapa yang diberi cabai dan bumbu lainnya.

Makanan sehat ini turut disebutkan dalam Prasasti Linggasuntan yang berangka tahun 929 Masehi dari era Kerajaan Medang.

3. Lalapan

Lalapan merupakan sayuran mentah atau sudah direbus tanpa bumbu. Lalapan biasanya disajikan dengan sambal lalap.

Lalapan ini turut disebutkan dalam Prasasti Jeru-jeru yang berangka tahun 930 Masehi dari era Kerajaan Medang.

4. Dodol

Bicara tentang dodol, pasti akan teringat kota Garut di Jawa Barat yang sangat identik dengan kuliner ini. Di Jawa Tengah, dodol dikenal dengan nama jenang.

Bahan dasar Dodol adalah beras ketan, yang diberi gula dan santan, kemudian dimasak dalam waktu yang cukup lama hingga mengental.

Dodol rupanya sudah disebutkan dalam saduran kitab Ramayana versi Jawa. Ramayana sendiri acap dianggap sebagai karya sastra India yang pertama kali disadur oleh masyarakat Jawa. Ramayana versi Jawa diperkirakan berasal dari zaman akhir Kerajaan Medang, yakni ketika masih menempati Jawa Tengah dan belum dipindahkan ke Jawa Timur oleh Maharaja Sindok. Penyaduran Ramayana guna menciptakan versi Jawanya diperkirakan terjadi antara 840 Masehi sampai dengan 930 Masehi.

5. Tape ketan

Tape ketan terbuat dari beras ketan yang dimasak sampai matang, kemudian diberi ragi, dan didiamkan hingga menjadi tape.

Ramayana versi saduran Jawa yang diperkirakan berasal dari pertengahan abad IX atau awal abad X Masehi sudah menyebutkan tentang keberadaan tape ketan. Makanan bercitarasa manis-asam dan kerap dijadikan campuran minuman ini terkenal sebagai makanan khas dari kota Muntilan dan Magelang.

Baca Juga:

6. Pecel

Ramayana versi saduran Jawa juga turut menyebut tentang keberadaan pecel sebagai makanan tradisional yang sudah ada sejak zaman Jawa Kuno. Makanan yang pada dasarnya merupakan racikan sejumlah sayuran yang diguyur saus bumbu kacang ini sangat populer sampai sekarang.

Sayuran yang biasa dipakai sebagai bahan utamanya adalah bayam, atau sawi, atau kangkung. Namun, sejumlah sayuran lain acap ditambahkan yakni kacang panjang, taoge, kembang turi, kubis, hingga irisan wortel. Selain itu, pecel sering dihidangkan dengan dilengkapi sejumlah lauk seperti rempeyek, kerupuk, karak beras, hingga telur asin.

Turunan dari pecel adalah gado-gado  Madiun di Jawa Timur adalah contoh kota yang dikenal karena racikan pecelnya.

7. Agar-agar

Smaradahana, kitab sastra bergenre kakawin dari zaman Kerajaan Kediri di abad XII Masehi ternyata telah mencatat keberadaan penganan yang diidentifikasi sebagai agar-agar. Namun belum dapat dipastikan pula seperti apa tepatnya agar-agar yang dicatat oleh Smaradahana ini, apakah berbahan rumput laut sebagaimana dikenal sekarang atau berbahan lain. Smaradahana sendiri mengisahkan Dewa Kama dan Dewi Ratih yang harus menjalani inkarnasi ke dunia setelah Kama terbakar hangu.

8. Dawet

Cendol, merupakan minuman segar dan manis dari hasil perpaduan air gula merah, santan kelapa, dan butiran-butiran kenyal berbahan tepung beras. Cendol rupanya telah ada sejak zaman Kerajaan Kediri, sekitar abad XII Masehi.

Hal ini tercatat dalam kitab Kresnayana yang berkisah tentang percintaan Krisna dan Rukmini. Sekarang, ada beberapa dawet yang menjadi minuman khas bagi daerahnya. Sebut saja dalam hal ini adalah dawet ayu dari Banjarnegara, dawet telasih dari Pasar Gede di Solo, juga dawet ala Bayat, Klaten, yang lebih banyak di jual di Kalasan, Yogyakarta.

9. Kerupuk

Kerupuk dibuat dari adonan tepung bercampur lumatan udang atau ikan, yang lalu dikukus, kemudian dibentuk tipis-tiipis melalui pengirisan ataupun pencetakan, lantas dijemur, serta akhirnya digoreng sehingga menjadi renyah. Keberadaan kerupuk telah disebutkan dalam kitab Sumanasantaka yang merupakan hasil penulisan dari zaman Kediri pada abad XII.

Isi Sumanasantaka adalah kisah bidadari Harini yang dikutuk Begawan Trnawindu sehingga menjalani hidup di sebagai manusia di Bumi, lalu diperistri oleh Pangeran Aja, dan dari perkawinan mereka lahirlah Dasarata yang nantinya akan menjadi ayah dari Rama.

10. Rawon

Masakan ini sekarang identik sebagai makanan khas daerah-daerah di Jawa Timur, khususnya Surabaya. Hidangan olahan daging ini bercirikan genangan kuah cokelat gelap kehitaman yang dihasilkan dari penggunaan biji kluwak sebagai salah satu bumbunya.

Keberadaan rawon sudah disebutkan dalam kitab Bomakawya yang berasal dari zaman Kerajaan Kediri.

11. Ikan asin

Macam-macam ikan dari laut atau perairan darat yang diawetkan dengan cara digarami dan dikeringkan ini dicatat keberadaannya dalam kitab Bomakawya dari zaman Kediri.

12. Wajik

Wajik merupakan jajanan manis berbahan dasar ketan yang dimasak bersama cairan gula merah sehingga berwarna kecokelatan. Wajik telah tercatat keberadaannya dalam kitab Nawa Ruci yang berasal dari zaman Kerajaan Majapahit, sekitar abad XIV Masehi. Nawa Ruci sendiri bercerita tentang petualangan Bima mencari air suci tirta amertha yang membuatnya sampai menyelam jauh ke dalam samudera. Sekarang, wajik dikenal sebagai makanan khas dari Magelang.

13. Jadah

Jadah terbuat dari ketan yang panganan dari ketan, ditambah kelapa parut yang dihaluskan, kemudian dibentuk menjadi lempengan-lempengan atau kepalan-kepalan. Jadah telah disebutkan keberadaannya dalam kitab Nawa Ruci hasil penulisan pada zaman Majapahit. Contoh jadah yang menjadi penganan tersohor adalah jadah tempe ala Kaliurang, Sleman, Yogyakarta.

Baca Juga:

14. Serbat

Serbat merupakan minuman hangat pedas berbahan dasar jahe yang dicampur bersama tambahan bahan-bahan lain seperti kencur, kemiri, dan adas pulowaras. Serbat ini telah dicatat keberadaannya dalam kitab Kidung Harsawijaya yang berasal dari zaman Majapahit. Kidung Harsawijaya sendiri bercerita tentang sejarah masa akhir Singasari sampai berdirinya majapahit

Itulah beberapa makanan dan minuman tradisional yang ada sejak zaman Jawa Kuno. Semoga bermanfaat.

Baca Juga: 7 Makanan Tradisional Indonesia Manis Terlaris, Jajanan Pasar yang Bikin Nagih!

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button