Social & Culture

Dari Nguntal Hingga Ingon, Berikut 15 Kata Dalam Bahasa Jawa Yang Berarti Makan

Bahasa Jawa merupakan bahasa yang populer dengan jumlah penutur yang cukup banyak di Indonesia. Bahasa Jawa yang digunakan oleh masyarakat di suatu daerah dengan daerah yang lain tentu tidak selalu sama.

Satu kata saja, bisa memiliki beberapa sebutan dalam bahasa Jawa. Seperti istilah ‘makan’. Mangan dan madang adalah bahasa ngoko yang paling umum digunakan masyarakat Jawa dalam percakapan sehari-hari. Kata ini sering dipakai oleh orang yang seumuran atau sebaya. Namun, jika digunakan kepada mereka yang lebih tua, bahasa halus makan adalah dahar.

Versi ngoko digunakan ketika ingin berkomunikasi kepada orang yang lebih muda atau sebaya. Sementara itu, versi kromo digunakan apabila hendak berbicara kepada orang yang lebih tua atau orang yang dihormati.

Selain kedua versi tersebut, masih ada lagi istilah lain yang digunakan untuk menyebut berbagai tindakan yang berhubungan dengan makan. Berikut beberapa kata dalam bahasa Jawa yang berarti makan.

1. Nguntal

Nguntal adalah istilah makan dalam bahasa Jawa yang bisa dibilang cukup kasar. Istilah makan satu ini dipakai untuk menyebut mereka yang sedang makan tanpa proses mengunyah terlebih dahulu. Karena kasar, jangan coba-coba menggunakan istilah ini kepada mereka yang lebih tua.

Baca Juga:

2. Mbadok

Istilah makan dalam bahasa Jawa yang cukup kasar lainnya, yaitu mbadok. Istilah ini dipakai untuk menyebut mereka yang makan secara terus-menerus, lahap, dan sangat brutal. Sederhananya, mbadok adalah istilah makan yang dipakai untuk menyebut mereka yang susah berhenti makan.

3. Gayemi

Orang yang mengunyah makanan tanpa menelannya dalam bahasa Jawa disebut gayemi. Iya, orang ini hanya suka mengunyah, tetapi makanan tersebut tidak masuk ke dalam perut. Pola makan seperti ini juga biasa dilakukan oleh sapi atau kambing yang suka mengunyah sepanjang hari.

4. Ngemplok

Istilah makan dalam bahasa Jawa selanjutnya, yaitu ngemplok. Orang yang makan tanpa menggunakan sendok biasanya disebut ngemplok. Metode makan seperti biasanya dilakukan dengan tangan kosong tanpa alat bantu makan.

5. Lenggarak

Mirip dengan nguntal, lenggarak adalah istilah makan dalam bahasa Jawa untuk menyebut mereka yang makan tanpa proses mengunyah atau langsung masuk ke dalam perut. Bedanya, dalam proses menelan, lenggarak lebih cepat dan trengginas.

6. Nglethis

Nglethis adalah kegiatan orang yang mengonsumsi makanan ringan, seperti rengginang, karak puli, jagung goreng, dan jenis makanan lainnya. Dalam bahasa Indonesia, nglethis nyaris sama dengan ngemil. Namun, nglethis biasa digunakan untuk menyebut mereka yang tengah mengonsumsi makanan ringan dengan tekstur agak keras.

7. Ngemrus

Kegiatan makan yang dilakukan secara tergesa-gesa, kasar, dan brutal dalam bahasa Jawa disebut ngemrus. Biasanya, istilah ini digunakan untuk menyebut orang yang makan dalam sekali santap atau tidak dilakukan secara santai. Sederhananya, ngemrus adalah metode makan yang sangat frontal dan membabi buta.

Baca Juga:

8. Nyaplok

Istilah makan dalam bahasa Jawa lainnya, yaitu nyaplok. Istilah ini dipakai untuk menyebut mereka yang mengonsumsi makanan tanpa tangan. Pola makan ini bisa dilihat saat lomba makan kerupuk, di mana makanan tersebut digantung dan tidak boleh disentuh dengan tangan.

9. Gaglak

Hampir sama dengan nguntal atau lenggarak, gaglak adalah proses makan yang dilakukan tanpa proses mengunyah. Bedanya, selain cenderung lebih kasar, gaglak juga identik untuk menyebut mereka yang sangat rakus dan ingin makan sendiri tanpa mau berbagi.

10. Ganyang

Istilah makan dalam bahasa Jawa yang cukup populer di Indonesia adalah ganyang. Orang yang sedang mengonsumsi makanan secara mentah atau tidak melalui proses pengolahan disebut ngganyang. Adapun sinonim dari kata ganyang, yaitu nggaduh.

11. Rolasan

Pernah mendengar istilah rolasan dalam bahasa Jawa? Yap! Rolasan adalah istilah yang digunakan untuk menyebut makan siang dalam bahasa Jawa. Rolasan berasal dari kata “rolas” yang berarti angka 12. Dua belas adalah jam yang biasa digunakan untuk makan siang.

12. Wolon

Hampir sama dengan rolasan, wolon adalah istilah makan yang merujuk pada jam. Kata “wolon” bersumber dari angka “wolu” yang artinya adalah delapan. Nah, jam delapan adalah jam yang biasa digunakan untuk istirahat sejenak menikmati sarapan.

13. Mindho

Kamu pernahkan makan kudapan pada waktu antara sarapan dan makan siang? Kalau sudah pernah, berarti sudah pernah melakukan “mindho“. Mindho adalah istilah yang digunakan ketika kita ingin makan yang kedua kalinya atau “kepindho” setelah sarapan dan menjelang makan siang.

15. Tanduk atau imbuh

Tanduk berarti tambah. Jadi dalam bahasa Jawa istilah tanduk sering digunakan ketika ingin tambah makan lagi. Istilah ini sering digunakan ketika kita ingin tambah nasi atau lauk makan untuk yang kedua kalinya.

Baca Juga:

15. Ingon

Ingon adalah istilah yang digunakan untuk menyebut aktivitas makan yang dilakukan secara bersama-sama. Umumnya, istilah ini sering digunakan dalam tradisi gotong royong, kerja bakti, atau hajatan orang. Tradisi ini masih cukup melekat di Tanah Jawa mengingat budaya gotong royong masih sering terjadi.

Itulah beberapa kata dalam bahasa Jawa yang berarti makan. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan.

Baca Juga: 11 Kosakata Korea di KBBI Daring, Tidak Perlu Ditulis Miring Lagi!

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button