ParentingLife

Belajar Parenting! Ini 7 Kesalahan Orang Tua Dalam Mendidik Anak

Parenting merupakan keterampilan atau cara mengasuh, mendidik anak oleh orang tua kepada anaknya.

Orang tua tentu perlu untuk mempelajari ilmu parenting, dengan begitu orang tua mendapat bekal bagaimana cara agar tidak salah dalam mendidik anak.

Tanpa kita sadari, orang tua sering kali salah dalam mendidik anaknya. Dilansir dari akun instagram @parentingitumudah, yuk kita simak tujuh kesalahan orang tua dalam mendidik anaknya.

1. Sering mengeluarkan kata-kata kasar kepada anak

Orang tua mungkin tidak menyadari saat dirinya sedang marah atau emosi mengeluarkan kata makian. Pernahkah kita mengucapkan kata makian pada anak kita?

Sangat disayangkan, karena kata yang diucap oleh orang tua biasa menjadi doa untuk buah hatinya.

Perlu kita ketahui, menghardik anak bisa merusak sel otak buah hati kita, sebagai orang tua jangan pernah sekalipun melakukan hal ini.

Karena hal ini sama sekali bukan contoh yang tepat untuk anak. Suatu saat mereka akan meniru dan juga akan membalas menghujani kita dengan sumpah serapah yang sama.

2. Suka membanding-bandingkan anak

Maksud hati orang tua ingin menyemangati anak, tapi percayalah membandingkan anak dengan orang lain justru bukanlah cara yang tepat.

Karena hal ini bisa membuat rasa percaya diri anak atau kepercayaan anak pada diri orang tua akan menurun jika sering dibanding bandingkan.

Baca Juga:

3. Terbiasa menasehati anak atau memarahi di depan orang lain

Memberikan nasehat kepada anak di depan orang lain, dapat membuatnya malu karena ia merasa tampak bodoh.

Terlebih kalau sampai orang tua memarahi anak di depan umum. Hal ini dapat membuat anak merasa kehilangan harga diri, dan kemungkinan orang lain juga membully dirinya bisa lebih besar.

Karena orang lain akan menganggap bahwa ibunya saja memarahi dia, berarti kita pun juga boleh memarahi dia. Itulah sinyal yang ditangkap oleh sekitar pada saat kita memarahi anak di depan umum.

4. Menyetir anak agar menjadi seperti yang orang tua inginkan

Sedari dini anak diikutsertakan les bahasa Inggris, les biola, les menyanyi, les berhitung, dan les lainnya.

Kalau anak memang senang dan mengerti mengapa ia perlu mengikuti les, rasanya tidak ada salahnya. Apalagi kalau anak menikmati semua les tersebut.

Tapi kalau anak kita justru merasa stres dan bahkan depresi karena banyaknya kegiatan yang dilaluinya. Tolong untuk ayah dan bunda, hentikan menyetir anak untuk mengikuti obsesi orang tua.

5. Selalu menuntut anak memperoleh nilai terbaik dan tidak mentolerir kegagalan

Orang tua yang bijak akan memberi ruang untuk anak melakukan kesalahan dan membiarkan mereka belajar dari kegagalan yang pernah di alaminya.

Karena, menyadari pentingnya kegagalan untuk mendidik anak lebih kuat dan bersabar. Akan tetapi orang tua yang salah pola didiknya, akan menerapkan cara perfeksionis di mana anak tidak boleh gagal sekalipun.

Baca Juga:

6. Jarang berinteraksi atau mengobrol  dengan anak

Komunikasi yang terjalin antara orang tua dengan anak itu memang perlu terjalin dengan baik diantara keduanya.

Hanya sekedar memakaikan anak baju, memandikan anak, menyuapi, dan meninabobokan tidaklah dapat dikatakan telah berinteraksi dengan anak.

Apakah kita sudah tahu kegiatan kesukaan anak, pelajaran apa yang mereka anggap sulit, siapa teman dekat mereka, siapa guru yang mereka sukai, dan apa yang terjadi hari ini di sekolah mereka.

Kita akan mengetahui banyak hal tentang anak-anak ketika kita dapat mengobrol bebas dan lepas dengan mereka.

7. Tidak mempelajari ilmu parenting terkini

Orang tua yang tidak mau tahu dengan ilmu parenting terkini berarti tidak mengerti tingginya kedudukan ilmu dalam Islam.

Banyak yang perlu dipelajari karena hubungan orang tua dengan anak bisa menjadi hubungan yang sangat rumit.

Nah itu dia tujuh kesalahan orang tua dalam mendidik anak, semoga bermanfaat.

Baca Juga: Menitipkan Anak di Daycare, Apakah Keputusan yang Tepat?

BekelSego adalah media yang menyediakan platform untuk menulis, semua karya tulis sepenuhnya tanggung jawab penulis.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button