Pernah salah alamat? Nyasar ke tempat yang salah. Saya dan teman saya pernah mengalami masalah dengan ketiga nama tersebut. Saya lahir hingga sekolah setingkat SMA di kecamatan Jakenan, Pati. Kemudian bekerja hingga sekarang di kecamatan Jaken, Jaken. Lalu apa hubungannya dengan Jiken, sebuah kecamatan di Blora? Berikut beberapa pengalaman yang menyertai ketiga nama tersebut.
Teman kerja saya di suatu sekolah di Jaken, Pati ketika mendapatkan SK pengangkatan CPNS dari Provinsi Jawa Tengah yang menyebutkan, teman saya tersebut diangkat CPNS di sekolah SMPN 1 Jiken, Pati. Lo, kalo Jiken kan ada di Blora, sementara Pati adanya Jaken dan Jakenan. Akhirnya teman saya tersebut menanyakan ke provinsi dan dikatakan penempatannya di Pati. Lha ini lo yang kadang orang gak tau. So, teman saya jadinya mengajar di SMPN 1 Jaken, Pati.
Sekedar Pembaca Bekelsego tidak bingung, berikut penjelasan tentang ketiga nama tersebut.
1. Â Jiken, Kabupaten Blora
Mengutip situs jikenkec.blorakab.go.id, Jiken adalah sebuah kecamatan di Blora yang terdiri atas 11 desa yaitu Bangowan, Bleboh, Cabak, Genjahan, Janjang, Jiken, Jiworejo, Ketringan, Nglebur, Nglobo dan Singonegoro. Kecamatan Jiken berbatasan dengan Jepon di sisi barat, Bogorejo di utara, Sambanong di selatan dan Kabupaten Tuban dan Bojonegoro di sisi timur.
Luas wilayah Jiken sebesar 168,167 km2 dengaan jumlah penduduk 38.374 jiwa. Mayoritas masyarakat kecamatan Jiken adaalah petani dan dengan kode pos 58372. Jiken memiliki potensi alam berupa hutan jati seluas 13 ribu ha dengan potensi cagar alam Cabak. Jiken juga memiliki sumur minyak peninggalan Belanda di desa Nglobo, Bangowan dan Janjang. Khusus di desa Janjang belum dimanfaatkan karena aksesnya yang sulit.
Baca Juga:
2. Jaken, Kabupaten Pati
Jaken adalah sebuah Kecamatan di Pati dan dulunya merupakan asistenan. Jaken sendiri saat ini sebuah dukuh di desa Srikaton. Namun, karena dulu sebagai nama asistenan dari Kawedanan Jakenan, nama Jaken digunakan sebagai nama kecamatan. Kecamatan Jaken merupakan kecamatan paling timur dari Kabupaten Pati selain Batangan.
Mengutip laman dari Kabubapaten Pati, batas-batas Jaken adalah Batangan (utara), Sumber kabupaten Rembang (timur), Pucakwangi (selatan) dan Jakenan (barat). Di sebelah timur dibatasi oleh Sungai Randugunting yang memisahkan Kabupaten Pati dan Kabupaten Rembang. Di selatan dipagari leh Pegunungan Kapur Utara.
Jaken terdiri atas 21 desa dan luasnya 58,52 km2Â dengan kantor kecamatan di desa Sumberejo. Jumlah penduduknya 45.209 jiwa dengan mayoritas bekerja sebagai petani dengan komoditas utamanya padi, tebu, bawang merah, lombok dan melon. Ada 3 pasar tradisional yaitu Pasar Ngulakan (di desa Sumberejo), Pasar Ronggo (di desa Ronggo) dan Pasar Taunan (desa Tegalarum).
Baca Juga:
3. Jakenan, Kabupaten Pati
Jakenan dulunya sebuah Kawedanan yang terdiri atas Jaken, Jakenan, Winong dan Pucakwangi. Mengutip laman dari kabupaten Pati, Jakenan ada di sebelah timur dari arah Pati. Batas-batasnya yaitu Juwana (utara), Jaken (timur), Pucakwangi dan Winong (selatan) dan Pati Kota (barat) dengan dibatasi Sungai Silugonggo (Juwana).
Jakenan terdiri atas 23 desa dengan jumlah penduduk 45.801 jiwa. Ada 3 pasar tradisonal yaitu pasar Gorejo (Jakenan), pasar Jagan (Sembaturagung) buka setiap hari dan Banglean (Tamabahmulyo)
Demikian penjelasan ketiga wilayah yang menjadikan dilema. Jika pengalaman di atas berhubungan dengan Jiken dan Jaken. Sekarang pengalaman dengan Jaken dan Jakenan. Saya yang pernah belajar di Jakenan dan bekerja di Jaken, memiliki pengalaman yang unik dan menyedihkan.
Suatu kali pejabat di Kabupaten Pati hadir di Jaken. Dalam pidatonya, ia menyebutkan SMPN 1 Jakenan, padahal beliau ada di Jaken. Sontak membuat peserta di Jaken, protes. Artinya pejabat di Pati saja gak tau mana Jakenan dan mana Jaken.
Pernah regu gerak jalan SMPN 1 Jaken ikut lomba dan seharusnya menang. Namun, yang dipanggil sebagai pemenang justru SMPN 1 Jakenan. Padahal lombanya di Pati. Aneh, kan. Wong Pati sendiri aja gak tau mana Jaken? Apalagi orang luar daerah Pati? Wis pokoke gak enak jadi wong Jaken. Gak dianggep. Susah kan.
Itu gak enaknya jadi wong Jaken. Padahal ada Balingtan (Balai Penelitian Lingkungan Pertanian) di desa Sidomukti, Jaken sesuai Peraturan Menteri Pertanian No. 27/Permentan?OT.140/3/2013 mempunyai tugas melaksanakan penelitian emisi, mitigasi dan absorsi gas rumah kaca dari pertanian serta pencemaran lingkungan dan penanggulangannya di lahan pertanian.
Demikian, dilema sebuah nama antara Jiken, Jaken dan Jakenan. Semoga bermanfaat.
Baca Juga: 7 Fakta Tentang Kabupaten Rembang, Daerah Tertinggal di Eks Karesidenan Pati
BekelSego adalah media yang menyediakan platform untuk menulis, semua karya tulis sepenuhnya tanggung jawab penulis.