7 Amalan Sunah pada Hari Jumat, Sayang Jika Dilewatkan!
Dalam agama Islam, hari Jumat mempunyai keistimewaan tersendiri bila dibandingkan dengan hari lain. Terdapat beberapa aktivitas ibadah yang sangat dianjurkan secara khusus di hari Jumat.
Bila di hari lain seorang muslim laki-laki melaksanakan salat fardu 5 kali ke masjid, maka pada hari Jumat kewajiban laki-laki muslim ditambah dengan melaksanakan salat jumat di masjid.
Selain salat Jumat, banyak ibadah sunah lainnya yang sangat sayang jika dilewatkan di hari Jumat. Yuk praktikan!
1. Mandi di hari Jumat
Mandi merupakan cara untuk membersihkan badan. Namun mandi pada hari Jumat memiliki sunah tersendiri, apalagi dikerjakan sebelum menunaikan ibadah salat Jumat.
Dari sahabat Abdullah bin Umar r.a., sesungguhnya Rasulullah ﷺ bersabda, “ Barang siapa di antara kalian datang salat Jumat hendaknya mandilah.” (HR. Bukhari & Muslim)
Dalam hadis lainnya Rasulullah ﷺ berkata:
Barang siapa berwudu pada hari Jumat maka dengan wudu itu cukup dan barangsiapa mandi maka itu lebih baik. (HR. Abu Daud, Tirmizi, Nasa’i)
2. Menyegerakan diri berangkat ke masjid
Hal lain yang disunahkan pada hari Jumat adalah menyegerakan berangkat untuk menunaikan ibadah salat Jumat. Hal ini sesuai dengan hadis dari Rasulullah ﷺ:
Anas bin Malik berkata, “Kami berpagi-pagi menuju sholat Jumat dan tidur siang setelah sholat Jumat.” (HR. Bukhari).
Al Hafidz Ibnu Hajar berkata, “Makna hadits ini yaitu para sahabat memulai sholat Jumat pada awal waktu sebelum mereka tidur siang, berbeda dengan kebiasaan mereka pada sholat zuhur ketika panas, sesungguhnya para sahabat tidur terlebih dahulu, kemudian sholat ketika matahari telah rendah panasnya.” (Lihat Fathul Bari II/388)
Dari hadis tersebut, dapat disimpulkan bahwa umat muslim diperintahkan untuk pergi menuju masjid sejak awal. Dan disunahkan juga untuk tidak tidur sebelum salat Jumat selesai dilaksanakan.
3. Membaca Surat As-Sajdah dan Surat Al-Insan pada saat salat Subuh
Sebagaimana terdapat dalam hadis Abu Hurairah, beliau berkata,
أَ“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa membaca pada shalat Shubuh di hari Jum’at “Alam Tanzil …” (surat As Sajdah) pada raka’at pertama dan “Hal ataa ‘alal insaani hiinum minad dahri lam yakun syai-am madzkuro” (surat Al Insan) pada raka’at kedua.” HR. Muslim no. 880
Maksud membaca surat As Sajdah adalah membaca suratnya bukan memaksudkan ataupun mengkhususkan membaca surat yang ada ayat Sajdahnya. Jadi jangan salah paham.
Kamu tidak perlu mencari surat-surat lain yang terdapat ayat Sajdah dan dibaca ketika Salat Subuh pada hari Jumat. Ini adalah hal yang salah, karena tidak sesuai dengan sunah dari Nabi Muhammad ﷺ.
4. Membaca Alquran
Pada hari Jumat, sangat dianjurkan untuk membaca Alquran. Surat yang utama dibaca pada hari Jumat adalah surat Al Kahfi. Sebagaimana hadis dari Nabi Muhammad ﷺ:
Nabi bersabda yang artinya, “Barang siapa yang membaca surat Al Kahfi pada hari Jumat maka Allah akan meneranginya di antara dua Jumat.” (HR. Imam Hakim dalam Mustadrok)
Dari Abu Sa’id Al Khudri, Nabi ﷺ bersabda,
“Barangsiapa membaca surat Al Kahfi pada hari Jum’at, maka ia akan disinari oleh cahaya di antara dua jum’at” (HR. Hakim)
Dalam lafazh lainnya dikatakan,
“Barangsiapa membaca surat Al Kahfi pada malam Jum’at, maka ia akan mendapat cahaya antara dirinya dan rumah yang mulia (Mekkah).” (HR. Ad Darimi 3407)
Juga dari Abu Sa’id Al Khudri, Nabi ﷺ bersabda,
“Barangsiapa membaca surat Al Kahfi sebagaimana diturunkan, maka ia akan mendapatkan cahaya dari tempat ia berdiri hingga Mekkah. Barangsiapa membaca 10 akhir ayatnya, kemudian keluar Dajjal, maka ia tidak akan dikuasai. Barangsiapa yang berwudhu, lalu ia ucapkan: Subhanakallahumma wa bi hamdika laa ilaha illa anta, astagh-firuka wa atuubu ilaik (Maha suci Engkau Ya Allah, segala pujian untuk-Mu, tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Engkau, aku senantiasa memohon ampun dan bertaubat pada-Mu), maka akan dicatat baginya dikertas dan dicetak sehingga tidak akan luntur hingga hari kiamat.” (HR. AL Hakim 1/564)
Dari hadis-hadis di atas menunjukkan dianjurkannya membaca surat Al Kahfi. Ibadah sunah ini bisa dilakukan pada malam Jumat atau siang hari di hari Jumat.
5. Bersedekah
Sedekah merupakan bentuk rasa syukur kita terhadap Allah. Dan juga bentuk empati kita terhadap sesama manusia. Sedekah bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja. Namun sedekah pada hari Jumat, nilainya lebih berlipat ganda
“Telah sampai kepadaku dari Abdillah bin Abi Aufa bahwa Rasulullah bersabda, ‘Perbanyaklah membaca shalawat kepadaku di hari Jumat sesungguhnya shalawat itu tersampaikan dan aku dengar’. Nabi bersabda, ‘Dan di hari Jumat pahala bersedekah dilipatgandakan’.” (Imam Asy Syafii, al-Umm, juz 1, hal. 239).
Tentunya sedekah yang kita lakukan harus tepat sasaran ya. Dan yang paling penting, sedekah yang kita lakukan bukan sedekah yang bersifat riya.
6. Perbanyak shalawat
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya, “Sesungguhnya hari yang paling utama bagi kalian adalah hari Jumat, maka perbanyaklah sholawat kepadaku di dalamnya, karena sholawat kalian akan ditunjukkan kepadaku, para sahabat berkata: ‘Bagaimana ditunjukkan kepadamu sedangkan engkau telah menjadi tanah?’ Nabi bersabda: ‘Sesungguhnya Allah mengharamkan bumi untuk memakan jasad para Nabi.” (Shohih. HR. Abu Dawud, Ibnu Majah, An-Nasa’i)
Dari Abu Umamah, Rasulullah ﷺ bersabda,
“Perbanyaklah shalawat kepadaku pada setiap Jum’at. Karena shalawat umatku akan diperlihatkan padaku pada setiap Jum’at. Barangsiapa yang banyak bershalawat kepadaku, dialah yang paling dekat denganku pada hari kiamat nanti.”
Shalawat dapat dilakukan di mana saja. Dan lebih diutamakan shalawat sendiri dari pada shalawat berjamaah, dan tidak ada dalil yang membenarkan bershalawat secara berjemaah. Jika dilakukan berjemaah, tentu dibaca dengan keras, dan ini bertentangan dengan adab zikir yang diperintahkan Allah, yaitu dengan pelan.
Dan dzikirlah (ingatlah, sebutlah nama) Rabb-mu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai. [Al A’raf/7 : 205].
7. Memakai Wangi-wangian
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya, “Barang siapa mandi pada hari Jumat dan bersuci semampunya, lalu memakai minyak rambut atau minyak wangi kemudian berangkat ke masjid dan tidak memisahkan antara dua orang, lalu sholat sesuai yang ditentukan baginya dan ketika imam memulai khotbah, ia diam dan mendengarkannya maka akan diampuni dosanya mulai Jumat ini sampai Jumat berikutnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dari hadis tersebut, jelas disampaikan oleh Nabi Muhammad, bahwa umat muslim yang hendak berangkat ke masjid, dianjurkan untuk memakai minyak wangi. Tapi, jangan menggunakan minyak wangi yang beralkohol ya, pergunakan minyak wangi herbal tanpa alkohol.
Yuk, Praktikan sunah-sunah pada hari jumat. Agar ibadah yang kita kerjakan, mendapat balasan pahala yang berlipat ganda. Aamiin.
Baca Juga: Seretnya Rezeki Karena Sumpah Palsu
BekelSego adalah media yang menyediakan platform untuk menulis, semua karya tulis sepenuhnya tanggung jawab penulis.