5 Buku Self Improvement Terbaik Yang Wajib Dibaca Sebelum Usia 20 Tahun, Nomor 3 Paling Banyak Dicari!
Siapa sih yang mau hidupnya datar gitu-gitu aja? Nggak ada kemajuan, nggak nambah relasi, nggak nambah skill. Apalagi masuk usia 20an udah pasti banyak overthinkingnya.
Stop overthinking dan gali potensimu sekarang juga, buku self improvement ini bakal merubah kualitas hidupmu menjadi lebih baik lagi, yuk simak selengkapnya.
1. You do you
Memasuki usia 20an, pernah nggak kamu ada di kondisi yang bikin overthinking? Seperti bingung passionnya apa, kerja sesuai passion tapi kurang menghasilkan, sudah punya karir tapi di tengah tiba-tiba ingin pindah haluan, atau permasalahan lain yang sering terjadi saat quarter life crisis. Kalau kamu lagi di fase itu, plis wajib banget baca buku ini!
Fellexandro Ruby, penulis buku ini yang dikenal sebagai entrepreneur indonesia dan seorang podcaster, dia menyampaikan ide serta pemikirannya melalui bahasa yang mudah dipahami. Bahasan asik dengan gaya santai membuat pembaca newbie pun bisa menikmatinya. Baca buku ini seperti mengobrol bersama teman, selain itu bahasanya juga ringan banget.
Uniknya kalau baca buku ini kamu nggak perlu mulai dari awal, mulailah dari bab mana aja yang cocok dengan masalahmu saat ini.
Baca buku ini membuat kamu lebih open minded bahwa nggak ada jawaban pasti dari setiap pertanyaan dalam hidup karena ‘you do you’ kalau itu baik untuk kamu ya lanjutkan, dan jawabannya akan berbeda-beda setiap orang.
2. Berani tidak disukai
Buku yang ditulis Ichiro Kishimi & Fumitake Koga ini punya judul yang unik dan aneh, kenapa mengajak pembaca berani tidak disukai? padahal kita hidup inginnya disukai banyak orang dan nggak ada orang yang mau dibenci, mungkin itulah pertanyaan yang muncul saat pertama kali melihat judulnya.
Berisi teori psikologi Alfred Adler, seorang psikolog terkemuka pada abad ke-19 asal Austria. Buku ini ditulis dalam bentuk dialog antara pemuda dan filsuf yang menganut teori dari psikolog tersebut.
Tips untuk kamu yang tertarik dengan buku ini, bacalah pelan-pelan untuk memahami apa yang ingin disampaikan penulis, karena banyak bahasa dan istilah asing yang jarang didengar orang awam sehingga perlu fokus saat membacanya.
Meski begitu, banyak pelajaran penting yang bisa diambil, salah satunya adalah jangan hidup untuk membahagiakan ekspektasi orang lain, dan jangan berharap kesempurnaan karena sejujurnya nggak ada manusia yang sempurna.
3. Atomic habits
Istilah ‘atomic’ digunakan penulis untuk menggambarkan suatu perubahan kecil tapi bermakna.
Buku ini bercerita tentang kebiasaan kecil yang memiliki dampak besar. Ditulis berdasarkan pengalaman pribadi James Clear saat masih muda, ia mengalami kecelakaan tak terduga hingga berdampak panjang dan membutuhkan waktu lama untuk proses pemulihan.
Selama pemulihan itu, James muda melakukan hal sederhana seperti tidur di waktu yang sama setiap harinya, olah raga di waktu yang sama, dan hal-hal kecil lain yang ia jadikan kebiasaan. Di luar dugaan, ternyata pemulihannya berlangsung dengan cepat, dirinya pun menjadi pribadi baru dengan pencapaian yang luar biasa.
Terkadang untuk mewujudkan suatu impian, kita merasa perlu melakukan hal besar. Namun menurut James Clear tidak begitu, fokus saja dan perbaiki kebiasaan-kebiasaan kecil dengan konsisten maka target besar itu akan mengikuti dengan sendirinya.
4. Sebuah seni untuk bersikap bodo amat
Siapa disini yang masih membandingkan kekurangan diri dengan kelebihan orang lain? Kalau itu kamu, wajib banget baca buku ini!
Buku dengan judul asli ‘The Subtle Art Of Not Giving A F*ck’ yang ditulis oleh Mark Manson ini mengajak pembaca lebih tenang dalam menghadapi suatu masalah.
Dalam hidup tentu ada saja problematikanya. Di buku ini kamu akan diajari cara menerima kekurangan diri dan berhenti mengejar hal-hal yang nggak penting.
Saat kita mengetahui keterbatasan diri dan menerimanya, disitu pula kita akan berhenti berlari dan mulai menghadapi kebenaran yang menyakitkan.
5. The psychology of money
Buku ini berisi banyak ilustrasi untuk menjelaskan konsep keuangan dan psikologi, salah satu kisahnya adalah seorang pria yang menabung lebih dari 70% penghasilannya dan hidup dengan sederhana. Namun ia kehilangan semua uangnya setelah tertipu investasi bodong.
Penulis buku ini adalah Morgan Housel, seorang bloger keuangan yang punya gelar sarjana ekonomi dari Stanford University.
The Psychology Of Money bukan cuma mengajari kita bagaimana cara mengelola uang, tetapi mengajari kita cara punya psikologi yang baik tentang uang, hubungan baik terhadap uang, dan membuat keputusan finansial yang baik.
Mungkin saja kamu ingin sukses seperti Bill Gates dan mempelajari apa saja yang dia lakukan untuk kesuksesannya, tapi dalam buku ini disampaikan bahwa setiap orang punya variabel yang berbeda dan keberuntungannya sendiri, sehingga dengan meniru cara Bill Gates belum tentu akan membuatmu kaya.
BekelSego adalah media yang menyediakan platform untuk menulis, semua karya tulis sepenuhnya tanggung jawab penulis.