4 Langkah Budidaya Jangkrik Buat Pemula, Modal Kecil Cuan Berlimpah!
Ternak Jangkrik Merupakan salah satu usaha yang cukup menjanjikan. Keuntungan yang di dapat dari usaha budidaya jangkrik ini terbilang cukup besar. Permintaan pasar akan jangkrik terbilang cukup besar.
Namun, sebelum anda terjun ke dunia usaha budidaya jangkrik ini, ada baiknya lakukan dulu survei pasar untuk memastikan permintaan pasar di daerah anda. Hal ini penting untuk anda lakukan karena permintaan pasar akan jangkrik yang berbeda di setiap daerahnya.
Selain survei pasar, ada beberapa hal yang perlu anda persiapkan sebelum memulai usaha ternak ini. Diantaranya yakni Kandang, bibit jangkrik, serta dana yang nantinya perlu anda alokasikan untuk pakan jangkrik. Selain itu, anda juga harus memahami bagaimana cara beternak jangkrik yang baik, hal ini untuk menghindari kemungkinan kerugian yang dapat anda alami.
Untuk mendapatkan hasil ternak jangkrik yang maksimal maka diperlukan langkah-langkah budidaya jangkrik buat pemuala dengan benar.
1. Kandang Jangkrik
Kandang jangkrik dapat dibuat menggunakan papan kayu namun pada umumnya para pembudidaya membuatnya dari bahan triplek, hal ini dimaksudkan agar lebih ringan dan mudah bila suatu saat kandang tersebut dipindahkan.
Dalam pembuatan kandang baiknya diperhatikan juga sirkulasi udaranya agar suhu yg ada didalam kandang tidak terlalu panas sehingga jangkrik tidak mudah stres dan mati. Untuk ukuran kandang jangkrik sebenarnya bebas, yang penting sesuai dengan jumlah populasi jangkrik yg ada ditiap-tiap kandang.
Baca Juga:
Bahan dan cara membuat kandang jangkrik
- Papan Triplek / Papan kayu.
- Kayu reng (sebagai kaki-kaki kandang).
- Paku atau lem kayu.
- Lakban coklat ( lakban yg biasa digunakan untuk kardus ).
- Kawat strimin / kawat ram ( ukuran yg paling kecil agar predator tidak bisa masuk ke kandang ).
- Tre ( wadah bekas telur ).
- Dedaunan kering.
- Lumpur sawah.
- Botol Bekas.
- Oli / Minyak tanah.
Cara Membuat Kandang Jangkrik
Pertama, buatlah kandang dengan bentuk persegi panjang dengan bahan yg sudah disiapkan tadi ( papan triplek, kayu reng, paku atau lem kayu), ukurannya sesuaikan dengan kebutuhan. Misalnya, ukuran kandang panjang=200 cm, lebar= 60 cm, tinggi=40 cm.
Bila anda ingin berternak jangkrik dalam jumlah banyak dan menggunakan beberapa kandang solusinya adalah buatlah kandang dengan sistem bersusun (bertingkat), karena dengan sistem ini kita dapat memaksimalkan jumlah budidaya dengan memanfaatkan ruangan yang tersedia.
Kedua, buatlah sirkulasi udara dengan menggunakan kawat ram, bisa di bagian samping atas kandang/sisi, atau di bagian penutup kandang. pembuatan sirkulasi udara di bagian sisi kandang posisinya harus diatas lakban.
Ketiga, Tempelkan lakban pada bagian dalam atas kandang, pemasangan lakban bertujuan agar jangkrik tidak bisa merayap ke atas dikarenakan licin sehingga jangkrik tidak bisa ke luar.
Keempat, Lumuri sisi-sisi kandang bagian dalam menggunakan lumpur sawah agar jangkrik merasa seperti berada di habitat aslinya. masukkan tre juga dedaunan kering seperti daun pisang, daun jati, atau yang lainnya sebagai tempat persembunyian jangkrik karena akan meminimalisir sifat kanibalisme pada jangkrik.
Kelima, potong botol bekas lalu masukkan kaki-kaki kandang ke dalam botol-botol tersebut, masukkan oli atau minyak tanah ke dalam botol tadi agar hewan-hewan kecil (semut, serangga) tidak bisa merayap ke kandang.
Baca Juga:
2. Sistem Budidaya Jangkrik
Budidaya jangkrik dapat dilakukan dengan dua pilihan yaitu dengan cara mengawinkan induk atau menetaskan telur jangkrik. Semua tergantung pada anda masing-masing ingin membudidayakan dengan cara apa.
Budidaya dengan cara mengawinkan induk jangkrik
Untuk membudidayakan jangkrik dengan sistem perkawinan yang perlu diperhatikan adalah kualitas sang induk karena akan memengaruhi hasil keturunannya. Sebaiknya induk jangkrik didapatkan dari alam bebas karena ketahanan tubuhnya lebih kuat, lincah, dan agresif.
Masukkan induk jangkrik yg akan dikawinkan kedalam kandang, perbandingan induk jangkrik betina dan jantan adalah 2:10. Letakkan nampan yg berisi pasir halus sebagai tempat bertelurnya jangkrik. Setelah jangkrik bertelur kira-kira 5 hari segera pisahkan induknya untuk mencegah agar tidak dimakan. Kondisikan agar pasir tetap lembab dengan menyemprotkan air atau bisa juga ditambah dengan antibiotik untuk membunuh virus atau penyakit.
Budidaya dengan menetaskan telur
Selain dengan cara mengawinkan induk untuk produksi telur kita juga dapat membudidayakan jangkrik dengan sistem penetasan. Lalu darimana kita bisa mendapatkan telur-telur jangkrik tersebut? Sudah banyak sekali para pembudidaya yang tidak hanya menjual jangkrik tetapi juga menjual telur jangkrik. Kita bisa mendapatkan telur-telur jangkrik dengan membelinya di pembudidaya jangkrik tersebut.
Menetaskan telur jangkrik dapat dilakukan dengan dua cara, yang pertama menetaskan telur dengan media kain, dan yang kedua adalah menetaskan telur dengan media pasir. Dalam menetaskan telur jangkrik gunakan kandang yang berukuran kecil saja. Ini dimaksudkan agar lebih mudah dalam melakukan pengontrolan. Dan syarat-syarat kandang sama seperti kandang utama.
Telur akan berubah warna menjadi kuning keruh kehitaman dan menetas setelah 3-6 hari. Setelah telur menetas anak jangkrik masih dapat dipelihara dalam kandang penetasan selama 7-10 hari. Namun perlu perawatan yang intensif karena pertumbuhan jangkrik ini sangatlah pesat. Usahakan pemberian pakan tidak pernah terlambat karena kalau tidak jangkrik akan menjadi kanibal yang mengakibatkan menyusutnya jumlah anakan jangkrik.
Setelah 10 hari anakan jangkrik dapat dipindahkan ke kandang utama. Untuk menjaga kelembaban bisa menggunakan botol yang diisi air lalu letakkan kapas dipucuknya sampai kapas basah dan masukkan botol-botol tadi kedalam kandang jangkrik.
3. Pemberian pakan jangkrik
Pemberian pakan untuk jangkrik yang baru menetas adalah voor halus (makanan ayam), wortel yang dipotong kecil-kecil, kacang ijo, beras merah, jagung kering, dan kedelai yg sudah dihaluskan. Sedangkan untuk fase selanjutnya atau untuk indukan bisa diberi pakan wortel, sawi, ketimun, daun singkong, jagung muda, kacang tanah, dan masih banyak lainnya.
Untuk mencegah datangnya penyakit, makanan yang sudah tidak layak haruslah dibuang agar tidak muncul jamur pada makanan dan kandang sehingga berakibat buruk bagi kesehatan dan pertumbuhan jangkrik.
Baca Juga:
4. Masa panen jangkrik
Peternak jangkrik bisa memanen jangkrik dalam tiga kurun waktu yakni panen jangkrik dewasa, jangkrik masih muda dan panen telur jangkrik.
Dari ketiga periode tersebut, panen periode telur merupakan masa panen yang paling menguntungkan karena selain harganya jauh lebih mahal daripada jangkrik dewasa, waktunya juga relatif singkat, biaya pemeliharaannya pun lebih murah.
Panen jangkrik dewasa juga menguntungkan dari segi harga namun memakan waktu yang lebih lama. Sedangkan jangkrik pradewasa lebih disukai karena ukurannya sesuai dijadikan pakan burung.
Panen jangkrik dewasa biasanya dilakukan ketika jangkrik berumur 50 sampai 60 hari. Sedangkan panen jangkrik muda atau pradewasa dilakukan pada saat jangkrik berumur 40 hingga 50 hari. Jangkrik yang sudah berumur lebih dari 40 hari dan bisa dijual biasanya memiliki bentuk sayap yang baru berkembang.
Sedangkan telur jangkrik bisa dipanen setiap dua hari sekali selama masa bertelur hingga jangkrik betina dewasa mati.
Agar panen maksimal harus di perhatikan pengaruh suhu dari lingkungan sekitar dan angin. Suhu terbaik untuk ternak jangkrik adalah di suhu 20 – 32°C dan harus berada di dalam ruangan yang tertutup. Maksudnya tertutup adalah tidak ada hembusan angin dari luar yang masuk ke dalam secara ekstrim. angin kadang membawa udara panas yang di benci oleh jangkrik.
Baca Juga: Budidaya Bunga Keladi dan Serba-serbinya, Harganya Jutaan Rupiah!