Bisnis dan Keuangan

10 Istilah Finansial Terkini Yang Wajib Diketahui, Kamus Penting Untuk Boomer Sampai Gen Z

Pengetahuan dan pemahaman finansial sangat diperlukan di era yang semakin berkembang pesat seperti akhir-akhir ini. Bukan hanya bagi kalangan tertentu saja, baik dari anak muda sampai lansia setidaknya mesti membuka mata lebar-lebar mengenai berbagai macam istilah finansial yang bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan finansial, memiliki tujuan dalam perencanaan keuangan, mempermudah akses keuangan, dan menumbuhkan motivasi dalam konteks finansial.

Selain itu, pengenalan terhadap istilah finansial secara literasi harus digenjot agar dapat berkontribusi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di masa depan.

Berikut ini merupakan pembahasan secara lengkap dari istilah-istilah finansial.

1. Frugal Living

Akhir-akhir ini, istilah frugal living sering santer terdengar di dunia virtual. Bahkan, banyak yang memelesetkan konsep kehidupan ini seolah-olah melihat seseorang yang hidupnya terlalu memperhitungkan pengeluaran finansial sehingga pada akhirnya terkesan terlalu pelit.

Tidak dapat disangkal, frugal living memang mengajarkan konsep yang berfokus pada gaya hidup hemat dan lebih mengamati secara cermat pengeluaran-pengeluaran apa saja yang dibutuhkan sehingga pendayagunaannya lebih maksimal.

Ada banyak yang mengatakan bahwa frugal living merupakan konsep yang serupa dengan minimalis. Namun kenyataannya, meskipun hampir terlihat sama, keduanya mengajarkan hal yang berbeda di mana minimalis menekankan gaya hidup yang cenderung produktif dan simpel tapi tidak terlau memperhatikan pengeluaran yang ada, sedangkan frugal memiliki tujuan utama yang berkenaan dengan penghematan pengeluaran dan lebih memilih benda-benda murah agar dana yang ada tidak terpangkas secara ekstrem.

Adapun cara mengimplementasikan kehidupan frugal living ialah dengan mengutamakan kedisiplinan untuk menabung dan berinvestasi, menimbang-nimbang pengeluaran agar tidak melebihi ambang batas sumber dana yang ditetapkan, lebih mementingkan keperluan daripada keinginan, dan terampil dalam mengolah semua produk supaya dapat digunakan kembali.

Jadi, ketika ada orang yang menerapkan frugal living, tidak bisa pula dihakimi pelit secara langsung karena mereka lebih memilih hidup dengan moto ‘hidup sederhana, hidup secukupnya, dan hidup lebih baik’.

Baca Juga:

2. Doom Spending

Istilah finansal ini mengacu pada kebiasaan seseorang yang mengeluarkan sekaligus menghabiskan sumber dananya secara ugal-ugalan hanya sebagai pelarian dari kecemasan dan stres.

Biasanya, doom spending sering dialami oleh kaum muda yang masih labil secara mental dan terpapar oleh media sosial yang menimbulkan kecemasan lagi sehingga ujung-ujungnya akan memburu kepuasan yang cepat dan bersifat sementara saja.

Adapun tips untuk mengendalikan diri dari doom spending ialah dengan memastikan anggaran belanja yang lebih terukur, mengurangi belanja online, memahami secara mendalam hubungan pribadi dengan uang, prioritaskan menggunakan uang tunai, rajin menabung, dan mengikuti kegiatan berinvestasi.

3. Side Hustle

Bisa dibilang, kategori ini merupakan penjabaran dari pekerjaan sampingan yang bertujuan untuk menambah-nambah penghasilan utama dengan konsep pengerjaan yang sederhana, tidak terlalu dipaksakan, dan menyalurkan ekspresi dari hal yang disenangi atau hobi favorit yang ternyata dapat menghasilkan uang.

Di zaman serba canggih seperti sekarang, sebagian besar orang melancarkan aktivitas side hustle di dunia internet, baik teregisterasi dalam sebuah platform maupun membuatnya sendiri melaui kanal media sosial atau situs kecil/blog.

Ide side hustle yang biasanya banyak dijumpai ialah dengan menjadi virtual assistant, penulis, tutor, videografer, fotografer, content creator, dan banyak lainnya.

4. Student Loan

Bagi para pejuang di dunia pendidikan mungkin tidak akan asing dengan istilah yang satu ini.

Student loan merupakan sebuah pinjaman pendidikan yang berguna untuk membantu biaya pendidikan seperti biaya kuliah, biaya perlengkapan pendidikan, dan biaya akomodasi kehidupan pelajar.

Sasaran student loan biasanya dibagikan kepada objek yang bermacam-macam, mulai dari pelajar yang mendaftar beasiswa, pelajar dari kalangan kurang mampu, dan pelajar berprestasi.

Adapun manfaat dari student loan ialah untuk mempermudah dalam mewujudkan cita-cita ke jenjang yang lebih tinggi, mendapatkan keringanan persyaratan pembiayaan pendidikan dengan mudah, investasi pada diri sendiri mengenai bidang keilmuan, mengasah karakter bertanggungjawab dalam hal pengeluaran ketika mendapatkan pinjaman, serta bisa mengembalikan uang yang dipinjamkan dalam waktu yang lama atau pada saat si penerima telah benar-benar mapan setelah menamatkan pendidikannya.

Baca Juga:

5. Hustle Culture

Budaya ini dipopulerkan oleh para pesohor dengan memiliki kekayaan di atas rata-rata, yaitu Jack Ma, Jeff Bezos, dan Elon Musk.

Karena hustle culture mengajarkan seseorang untuk menerapkan budaya kerja keras tanpa mengenal waktu sehingga orientasi terhadap kestabilan keuangan yang di atas rata-rata adalah salah satu tujuannya.

Adapun tanda-tanda orang yang terjerumus dalam budaya dengan nama lain workaholic ini ialah seperti mendorong diri tanpa henti untuk bekerja, merasa bersalah ketika beristirahat sejenak saja, selalu memikirkan pekerjaan, mengesampingkan hobi yang dianggap akan membuang waktu, dan kepuasan yang tiada berujung lantaran kerap membandingkan diri dengan orang lain.

Efek samping dari hustle culture ini pun tak kalah menyeramkan, yaitu menimbulkan gangguan kesehatan serius baik secara fisik maupun mental, menurunkan produktivitas otak, dan kurang dapat menikmat hidup.

Langkah tepat dalam mengatasi hustle culture yaitu dengan bekerja secara efisien dan bekerja secara seimbang tanpa harus terburu-buru agar dapat melahirkan ide yang kreatif di dalam pikiran yang segar.

6. Digital Nomad

Berpindah-pindah dan bekerja di mana saja, itulah yang dimaksud dengan nomad atau nomaden. Jika ditambah dengan frasa digital akan mengartikan sesosok subjek yang mengerjakan apa pun dalam ranah atau pengaruh digital.

Jadi, digital nomad secara garis besar ialah orang yang bekerja di dalam dunia digital yang posisi bekerjanya tidak menentu dan selalu berpindah-pindah.

Penghasilan seorang digital nomad biasanya berasal dari pekerjaan seperti social media specialist, graphics design, copywriting, digital assistant, web/app developer, dan masih banyak lainnya yang tentunya bersinggungan dengan media dan perangkat teknologi.

Pelaku digital nomad tidak mengenal ruang lingkup atau pembatasan dengan siapa saja mereka bekerja. Selama itu masih dalam kesepakat yang jelas, mereka akan mengerjakannya dengan bayaran mata uang asing maupun domestik.

Bisa dikatakan, pelaku digital nomad dapat menghasilkan uang di mana saja dan dari mana saja.

Baca Juga:

7. Scholarship Fund

Jika konsep student loan adalah pinjaman yang harus dibayarkan ketika seseorang sudah menamatkan pendidikannya, hal ini berbeda dengan scholarship fund yang secara umum memberikan pendanaan penuh bagi pelajar penerima beasiswa hingga menamatkan pendidikannya tanpa harus mengembalikan uang.

Scholarship fund jelas lebih digandrungi oleh pelajar manapun yang hendak meneruskan pendidikannya, karena beragam tawaran fasilitasnya yang menggiurkan seperti dana transport, dana akomodasi, dan uang saku setiap bulannya.

Meskipun terbiayai, pengguna beasiswa juga harus bijak dalam menggunakan uang tersebut dengan melakukan tips hemat seperti memilih akomodasi yang murah, merincikan pengeluaran anggaran tiap bulan, menggunakan transportasi umum, dan lebih berinisiatif memasak sendiri dibandingkan belanja keperluan makanan siap jadi untuk sehari-hari.

8. Non-Fungible Token (NFT)

Masyarakat pernah digemparkan oleh seorang pria bernama Ghozali Everyday yang dapat meraup sekitar Rp. 28,4 miliar di marketplace OpenSea berupa koleksi swafotonya dari tahun 2017 sampai 2022.

NFT sendiri merupakan sebuah aset digital yang dijual berupa musik, gambar, koleksi foto, meme, dokumen legal, faktur, tanda tangan, dan lainnya yang bersifat unik dan tak dapat tergantikan.

Objek yang dijual biasanya bersifat tunggal dalam waktu periode tertentu dengan keamanan kepemilikan yang telah terjamin.

Marketplace yang sangat familiar untuk NFT ialah OpenSea dan Axie Marketplace.

9. Fear Of Missing Out (FOMO)

Kegiatan ini biasanya membuat orang lain berbondong-bondong untuk melakukan hal-hal yang sedang tren agar tidak merasa tertinggal.

FOMO yang berlebihan akan menjadi bumerang bagi diri sendri, apalagi yang berkaitan pada keuangan seperti terjebak dalam doom spending yang akan mengganggu pikiran dan menimbulkan kecemasan berlebihan akibat tidak mau merasa ketinggalan zaman.

Adapun kiat agar terhindar dari FOMO di bidang finansial tidaklah jauh berbeda dengan cara menghindari doom spending, yaitu secara garis besar memahami hubungan pribadi dengan uang secara mendalam dan memastikan prioritas pada keuangan.

Baca Juga:

10. Generasi Strawberry

Istilah keuangan yang populer dan berkembang di Taiwan ini menggambarkan generasi yang lahir di tahu 2000-an karena karakter mereka yang ringkih dan terlalu sensitif layaknya buah strawberry yang mudah hancur saat diinjak.

Generasi strawberry cenderung menghindari stres dalam hidup, terlebih-lebih dalam perihal keuangan.

Karena karakternya yang plin-plan, pesimistis, dan menginginkan kesuksesan secara instan, generasi ini cenderung sulit merencanakan dengan matang keuangannya sehingga terjebak ke dalam perilaku boros.

Hal yang semestinya diperbaiki dari generasi strawberry dalam bidang keuangan, yaitu lebih peka terhadap tanggungjawab yang dibangun dalam menentukan sebuah pilihan untuk mengeluarkan dana-dana tertentu, terbuka dan adaptif pada situasi yang ada meskipun hal tersebut tidak mengenakkan, serta mengaplikasikan gaya hidup hemat.

Itulah kesepuluh istilah finansial yang tengah marak dalam dekade belakangan ini dan diharapkan dapat menjadi sumber pengetahuan yang bermanfaat.

Baca Juga: 7 Kesalahan Dalam Mengelola Keuangan, Bisa Membuat Jatuh Miskin

BekelSego adalah media yang menyediakan platform untuk menulis, semua karya tulis sepenuhnya tanggung jawab penulis.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button